Siswa SMK Tewas usai Kepalanya Kena Busur Panah, Pelaku Salah Sasaran, Polisi: Bukan Dia yang Dicari
TRIBUNJATIM.COM - Nasib tragis dialami seorang siswa SMK di Makassar.
Siswa itu tewas karena ulah pemuda yang salah sasaran.
Karena perbuatan pelaku, siswa itu harus kehilangan nyawanya.
Siswa itu diketahui bernama Ardiansyah (18).
Ardiansyah adalah siswa SMK yang tewas kena busur panah kawanan pemuda pada Senin (27/11/2023) siang.
Ardiansyah tewas setelah bagian pelipisnya terkena anak panah busur, di Jl Abu Bakar Lambogo, Makassar, Kamis pekan lalu.
Jenazah Ardiansyah yang sebelumnya dirawat di RS Bhayangkara, pun dibawa ke rumah duka.
Kapolsek Makassar Kompol Andi Aris Abu Bakar, membenarkan adanya kejadian itu.
Kompol Andi Aris mengatakan, jenazah baru saja dimakamkan.
"Iya, korban meninggal, sudah dikubur ini, rumah dukanya di Ablam (Jl Abu Bakar Lambogo)," ujarnya.
Saat kejadian, kata Andi Aris, sejumlah pemuda mengendarai motor tiba-tiba menghampiri korban.
Satu diantaranya, kata dia melesatkan anak panah busur dan mengenai korban.
"Korban, terkena di bagian pelipis kiri," ujar Andi Aris, seperti dilansir TribunJatim.com dari TribunTimur.
Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, Ardiansyah dinyatakan meninggal dunia.
Karena kasus pembusuran ini, empat pemuda ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar.
Kapolsek Makassar Kompol Andi Aris Abu Bakar mengatakan, dari empat pemuda yang ditangkap hanya satu pelaku.
"Kita sudah menangkap pelaku, satu pelaku. Cuma saksi empat orang kita amankan," kata Andi Aris Abu Bakar saat dikonfirmasi.
"Yang melakukan penganiayaan itu saru orang. Yang lain statusnya saksi. Mereka turut diamankan karena ada di TKP," sambungnya.
Ke empat pemuda yang diamankan itu, bernama Akbar Syahputra (22) yang merupakan pelaku utama.
Tiga lainnya yang disebut Andi Aris sebagai saksi, masih berstatus pelajar.
Mereka, berinisial MFA (17), MRR (17) dan ANA (18)
Polisi juga memastikan, pelaku pembusuran yang menewaskan Ardiansyah di Makassar, bukan kawanan geng motor.
Kapolsek Makassar Kompol Andi Aris Abu Bakar mengatakan, pelaku merupakan kawanan pemuda yang hendak melakukan aksi balas dendam.
Hanya saja, korban yang terkena busur, Ardiansyah, bukanlah lawan yang mereka cari
"Bukan geng motor, bukan. Ada permasalahan antara pelaku dengan anak-anak di situ," kata Kompol Andi Aris Abu Bakar dikonfirmasi, Senin (27/11/20239 sore.
"Kebetulan dia busur orang yang tidak ada hubungannya. Salah sasaran, bukan yang bersangkutan yang dia cari," sambungnya.
Tahun lalu, polisi di Gowa, Sulawesi Selatan, amankan puluhan remaja diduga anggota geng motor yang menganiaya seorang petani hingga tewas dan dua warga lainnya luka-luka.
Saat itu, Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan ada 29 orang diamankan dan 11 lainnya masih buron.
Sementara 20 orang pelaku yang diamankan ternyata masih di bawah umur.
Reonald menjelaskan, korban tewas diketahui bernama Kadir Dg Ngempa, warga Bontoramba, Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat.
Korban terkena anak panah di dada kiri.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas, namun meninggal saat perjalanan, Selasa (28/3/2023).
Mirisnya, Kadir diduga menjadi korban salah sasaran anggota geng motor tersebut.
Sementara pelaku yang melepaskan panah diketahui berinisial P.
"Namun salah sasaran. Korbannya satu meninggal dunia dalam perjalanan ke puskesmas tidak sempat diselamatkan dan terkena busur pada bagian dada sebelah kiri," katanya dilansir dari Tribunnews.com.
Reonald menjelaskan, insiden itu diduga berawal dari perselisihan antara P dengan kakak dari seseorang AS.
P lalu mengajak teman-temannya untuk balas dendam mencari AS di Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng.
Namun saat melakukan penyerangan, P justru melukai tiga orang yaitu Ardan (20), warga Bontocinde, Kecamatan Pallangga.
Ardan terkena busur pada pelipis bagian kanan dan dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Lalu korban lainnya adalah SI (17), pelajar warga Moncobalang, Kecamatan Barombong terkena bagian kepala dan dirawat di Puskesmas Moncobalang dan korban ketiga adalah Kadir.
"Ini pembunuhan berencana karena mereka melakukan penyerangan menggunakan sepeda motor dan merencanakan bertemu dengan kakaknya AS dan melakukan penyerangan," ujar Reonald.
No comments: