SURYAMALANG.COM, - Kasus Agus Salim disiram air keras karyawan training menyita perhatian publik baru-baru ini karena video-nya sempat beredar di media sosial.
Gara-gara dendam sering dimarahi oleh Agus Salim, karyawan training berinisial JJS alias Aji (18) meluapkan emosinya dengan balas dendam.
Aji nekat menyiram Agus dengan air keras pada Minggu (1/9/2024) malam di Jalan Nusa Indah Kresek, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Korban dan pelaku diketahui sama-sama bekerja di salah satu kafe di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.
Agus Salim bertindak sebagai leader (pemimpin tim) sedangkan Aji sebagai karyawan training.
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengungkap Aji menyiram Agus Salim dengan air keras lantaran terinspirasi berita kriminal.
Aji menilai jika balas dendam menggunakan air keras sangat efektif untuk membuat korban menderita.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, memang pelaku juga terinspirasi dari kejadian yang terjadi beberapa hari sebelumnya, kita bisa mengetahui ada anggota kami yang kemudian menjadi korban penyiraman air keras," ucap Arsya mengutip Wartakotalive.com, Kamis (26/9/2024).
"Kemudian dianggap efektif oleh pelaku, kemudian ditiru," imbuh Arsya.
Lebih lanjut, Arsya menyebut, air keras yang digunakan pelaku merupakan bahan kimia yang kerap dipakai dalam aktivitas sehari-hari sehingga dijual bebas.
Namun, cairan kimia itu sangat berbahaya apabila dikenakan ke tubuh seseorang.
Bahkan, ucap Arsya, tangan pelaku bengkak dan merah-merah karena terkena cipratan air keras tersebut.
"Pelaku mendapatkan air keras tersebut secara online," ujar Arsya.
Adapun awal mula konflik ini terjadi karena Aji sakit hati sering dimarahi oleh Agus dengan kata-kata tak pantas.
Dari pengakuan Agus, dirinya menegur Aji bukan tanpa sebab tapi karena pelaku melakukan kesalahan tapi tidak jujur.
"Permasalahannya sepele" kata Agus lewat Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (24/9/2024).
"Jadi ada customer yang order dia kan masih baru satu minggu lebih kerja, cuma anaknya agak berani apa yang dibilangin, kita bilang 'jangan dulu pegang ini' tapi tetap aja dijalani sama dia, cuma kalau salah pasti saya dimarahi sama bosnya," cerita Agus.
"Waktu itu ada customer ada order ke dia, dia rekomendasi makanan, tapi dia gak catat makanan itu di awal, customernya komplen karena makanannya gak datang-datang," imbuh Agus.
Lalu, Agus berusaha memberikan peringatan kepada karyawan training itu, tetapi dia malah dengan berani membantah dan mengancam.
"Saya tanya lah sama Aji 'Ji tadi ada customer order ini benar gak' dia bilang 'gak ada' padahal Aji yang rekomendasi kan itu," tutur Agus.
Agus pun saat itu menyarankan Aji meminta maaf kepada customer namun tidak dihiraukan.
"Aku bilang 'Ya udah Aji minta maaf aja ke customer', Agus paling gak suka sama orang yang gak jujur, gak bakalan Agus marah," terang Agus.
"Terus emosi memuncak karena perselisihpahaman itu saya ke belakang, dia bilang 'Bapak sering salah juga', 'Iya tapi kan jujur'," imbuh Agus.
Bahkan saat itu Agus ditemui pelaku dan menantangnya.
"Saat itu Agus lagi tenangin diri ke depan dia (pelaku) datang, 'Mau bapak apa', Agus kepengin ngobrol gimana solusinya, tapi tangan Agus ditariknya," ungkap Agus.
Emosi Agus pun semakin memuncak hingga menyuruh anak magang itu pergi dari Cafe.
"Udah lo pulang aja sana, bapak gak butuh orang kayak kamu, karena sangking keselnya," kata Agus.
Setelah itu pelaku kembali menantang Agus hingga mengancamnya.
"Dia bilang 'Sini lu', 'awas lu ya besok'," kata Agus.
Sehari setelah kejadian cekcok itu, malamnya Agus Salim mengalami insiden disiram air keras oleh Aji.
Saat Agus naik motor bersama sang istri, tiba-tiba datanglah Aji menghampirinya.
Kemudian, tiba-tiba Aji menyiram air keras ke matanya Agus hingga tidak bisa melihat lagi.
"Pas saya disiram saya teriak sebut nama dia 'Aji aji'," ucap Agus.
Setelah mengalami kejadian itu, Agus mengaku lebih baik dibunuh daripada harus tersiksa karena air keras.
"Kalau pun dibunuh Agus lebih suka daripada disiksa seperti ini, kalau begini Agus menderita," ujar Agus.
Akibat dari serangan tersebut, Agus mengalami luka bakar serius yang menyebabkan kebutaan pada matanya.
"Sakit yang dirasakan Agus sampai gak bisa lihat, Agus punya masa depan, Agus anak perantau yang cari makan," ungkap Agus.
Setelah beberapa hari pasca-kejadian penyiraman air keras itu, pelaku langsung ditangkap tak jauh dari tempat kerjanya pada Rabu (4/9/2024).
Keterangan Polisi
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi menyebut penyiraman itu dipicu karena korban menegur pelaku yang cara kerjanya dianggap tidak sesuai aturan.
"Tetapi pelaku kemudian atau atas nama sodara JJS alias Aji tidak terima, kemudian terjadi pertengkaran" kata Arsya dalam konferensi pers, Kamis (5/9/2024) melansir Tribunnews.com (grup suryamalang).
"Nah kemudian hal itulah yang membuat kemudian tersangka sakit hati terhadap korban sodara MPM," lanjut Arsya.
Kemudian berdasarkan hasil penyidikan, lanjut Arsya, pelaku telah mempersiapkan air keras untuk meluapkan emosinya kepada korban sebelum pulang bekerja di sebuah kafe wilayah Cipondoh, Tangerang.
"Dan juga karena sudah mengatur aktivitas dari korban yang biasa pulang kerja. Pada saat korban dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya, pelaku menyiramkan air keras tersebut," jelas Arsya.
Atas perbuatannya itu, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun.
"Karena kan saat ini kondisi korban menderita luka bakar kimia sebanyak 90 persen dari tubuhnya, dan saat ini sedang dirujuk ke RSM untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Cengkareng, Kompol Stanlly Soselisa, pelaku berinisial JJS alias Aji tak terima karena kerap diomeli oleh korban dengan kata-kata tak pantas.
"Modusnya adalah pelaku sakit hati dengan korban, karena di tempat kerja pelaku selalu dimarahin korban, karena korban selalu memarahi pelaku akibat salah memasukkan data penjualan," kata Stanlly dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (5/9/2024).
"Sehingga membuat korban kesal dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyakiti hati pelaku, sehingga pelaku melakukan tindakan atau mencederai korban dengan menyiramkan air keras," imbuh Stanlly.
No comments: