Misteri Pasutri Tewas Berpelukan, Bayi Ditemukan Nangis di Samping Jasad, Petunjuk di Meja Makan

 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian pasangan suami istri di Klaten, yang ditemukan meninggal dunia berpelukan jadi sorotan.

Pasalnya pasutri tersebut ditemukan meninggal dunia di rumah mereka di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten.

Mereka adalah Y (37) dan IDP (39) dan memiliki bayi yang masih berumur empat bulan.

Y dan IDP ditemukan meninggal di sebuah dipan dan bersampingan, Rabu (11/10/2023).

"Menurut keterangan warga, tadi yang putri (IDP) masih aktivitas sekitar jam 07.00 WIB, menjemur pakaian," ujar Kepala Desa Tegalrejo, Poniman, dikonfirmasi Tribun Jogja, Rabu (11/10/2023).

Dia menjelaskan, IDP juga sudah memasak dan melakukan persiapan untuk makan pagi.

Hal ini seperti terlihat dari makanan yang tersaji di meja makan.

Kemudian ada orang tua dari IDP, AAR yang berkunjung ke rumah Y dan IDP.

Mereka lah yang menemukan pasangan suami istri tersebut telah meninggal dunia.

"Saat berkunjung sekitar pukul 07.45 WIB, ia mendapati pasangan itu tidur dengan posisi laki-laki memeluk si perempuan."

"Posisinya berpakaian. Kemudian disampaikan ke warga dan dilaporkan ke Polsek Ceper," jelas Poniman lagi.

Poniman menjelaskan, dari hasil pemeriksaan petugas medis, tak ada tanda-tanda penganiayaan pada kedua jenazah tersebut.

Selain itu tidak ditemukan hal-hal mencurigakan, seperti kekerasan fisik.

"Tadi dari Inafis Polres Klaten juga datang. Dari pihak keluarga tidak berkenan dilakukan autopsi dan sudah mengikhlaskan," kata Poniman.

Ditanya apa pekerjaan Y, Poniman mengatakan, Y adalah seorang pengepul logam, sedangkan IDP adalah ibu rumah tangga.

Pasangan ini memiliki dua anak dengan salah satu anak berumur sekitar empat bulan.

Bayi tersebut ditemukan menangis di sebelah kedua jasad orang tuanya.

Sementara itu Kapolres Klaten, AKBP Warsono mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian pasutri tersebut.

"Kami akan melakukan penyelidikan lebih dalam karena dari hasil di TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan, tapi kita melakukan pendalaman," jelasnya saat ditemui di Mapolres Klaten pada sorenya.

AKBP Warsono menjelaskan, pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang ada di meja makan dan mengirimkannya ke Laboratorium Forensik di Polda Jawa Tengah untuk diuji.

Hasil dari labfor tersebut akan menjadi dasar polisi mengambil langkah selanjutnya.

"Kami pun belum ada dugaan sementara, karena dari visum luar ya tidak ada tanda-tanda kekerasan," terangnya lagi.

AKBP Warsono mengungkap jika ada sesuatu yang janggal, pihaknya akan mengupayakan langkah hukum.

Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa menjelaskan, pihaknya memeriksa saksi-saksi, termasuk dari keluarga yang ada di TKP.

"Ya, sampel makanan juga dikirimkan ke labfor untuk memperkuat indikasi kandungan berbahaya," tutupnya.

Lokasi kediaman pasangan suami istri yang ditemukan meninggal di rumah dalam keadaan berpelukan di Dukuh Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten, Rabu (11/10/2023) (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Dari undangan lelayu yang diterima Tribun Jogja, Y dan IDP dimakamkan terpisah, meski masih satu Kecamatan.

Y dimakamkan di Makam Ndoban, Krobyongan, Kurung, Ceper, sekitar pukul 14.00 WIB, pada Rabu (11/10/2023).

Sedangkan, IDP dimakamkan di makam Margoyudan, Tegalrejo, Ceper, sekitar pukul 16.00 WIB, di hari yang sama.

Menurut keterangan kepolisian, Y memiliki riwayat sesak napas atau asma dan IDP memiliki riwayat hipertensi.

Pihak keluarga juga disebut sudah ikhlas dengan kematian Y dan IDP serta tidak ingin adanya autopsi.

Sementara itu terungkap nasib dua orang anak korban setelah tiga tahun menikah.

Anak pertama merupakan perempuan berusia dua tahun, kemudian anak kedua adalah laki-laki yang masih bayi berusia empat bulan.

Mereka pun kini menjadi yatim piatu.

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) mengatakan, kedua cucunya tersebut saat ini telah diasuh oleh keluarga besar, baik keluarga IDP atau pun Y.

"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari," katanya, Kamis (12/10/2023).

Jenazah IDP (39) dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Tegalrejo, Ceper, Klaten, Rabu (11/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Dia mengaku tak keberatan jika kedua cucunya tersebut dia asuh atau diasuh keluarga besan.

Jarak antara rumahnya dengan besan juga tak terlalu jauh, masih berada di satu Kecamatan, hanya terpisah oleh sungai.

"Jadi ke sana kemari lah. Itu juga cucu saya," tambahnya. 

Dia mengaku saat ini belum bisa menyampaikan banyak mengenai penanganan cucunya ke depannya.

Hanya saja, pihaknya memastikan, cucunya akan mendapatkan pengasuhan yang terjamin, baik saat diasuh oleh keluarga besan, atau dia asuh.










SUMBERhttps://jatim.tribunnews.com/2023/10/12/misteri-pasutri-tewas-berpelukan-bayi-ditemukan-nangis-di-samping-jasad-petunjuk-di-meja-makan?page=3





Misteri Pasutri Tewas Berpelukan, Bayi Ditemukan Nangis di Samping Jasad, Petunjuk di Meja Makan Misteri Pasutri Tewas Berpelukan, Bayi Ditemukan Nangis di Samping Jasad, Petunjuk di Meja Makan Reviewed by wongpasar grosir on October 13, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.