Viral Fenomena Anak TK 'Disunat Jin' di Malang, Bikin Gempar Warga Desa Pujiharjo Tirtoyudo

SURYAMALANG.COM, MALANG - Fenomena anak disunat jin di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo di Kabupaten Malang menjadi viral.

Seorang bocah bernama Narendra, warga desa setempat membuat gempar ketika tiba-tiba diketahui telah bersunat, Senin (24/3/2025) siang.

Tanpa melalui proses khitan, bocah siswa TK itu tiba-tiba sudah dalam keadaan disunat.

Kondisi itu membuat gempar warga sedesa yang ada di ujung perbatasan Pantai Sipelot, di Malang selatan itu.

Bahkan, hingga Senin malam, rumah Narendra terus dijubeli warga, yang penasaran.

Sebenarnya bukan cuma warga yang heran, namun orangtua si bocah juga dibuat keheranan.

"Saya ditanya semua orang, tapi ya nggak bisa jawab, wong tiba-tiba anak saya sudah sunat seperti itu," tutur Ludi Hermanto, 39, ayah Narendra, Senin (24/3/2025) malam.

Bukan cuma Ludi yang bingung dan tak bisa jawab, namun Hendik Arso, Kades Pujiharjo, juga demikian.

Menurut Hendik, kejadian itu sudah dicek oleh tim medis atau mantri sunat dan Narendra dinyatakan tak ada masalah atas kondisi burungnya yang tiba-tiba sudah dikhitan itu.

Bahkan, kondisi 'burungnya' normal, dan tak ada luka bekas sayatan pisau.

"Dicek burungnya, ya sudah sunat dan sudah mengering. Dia (Narendra) itu keponakanku, karena bapaknya itu adiknya ibu ku," tutur Hendik, yang selain jadi Kades juga ketua PAC PDIP Kecamatan Tirtoyudo.

"Berita yang menyebar, dia disunat jin karena tak melakukan khitan, namun tiba-tiba sudah sunat seperti itu," tutur Hendik, Kades yang paling dekat sama Bupati Sanusi.

Kronologi 'Disunat Jin'

Menurut Ludi, kejadian itu bermula dari Senin (24/3/2025) pagi atau sekitar pukul 08.00 WIB, Narendra diajak ke Pasar Dampit, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari rumahnya.

Ia dibonceng sepeda motor Honda CB, oleh Eko (50), pakdenya, dengan dipangku neneknya, Yatmi, 60.

Di pasar itu, ia minta dibelikan celana panjang dan baju warna hitam buat lebaran.

"Saat di Pasar Dampit, ia mencoba celana, belum mengalami itu. Kondisinya, masih normal-normal," tutur Ludi.

Begitu perjalanan pulang dari Pasar Dampit usai dhuhur, lalu melewati hutan yang lebat dengan kanan-kiri perkebunan, lanjut Ludi, anaknya mulai mengalami sesuatu.

Saat dibonceng pulang itu, ia lebih banyak tidur. Maklum, perjalanannya sekitar dua jam, dengan melewati medan jalan yang naik-turun dengan banyak pohon besar di kanan-kiri jalan yang menuju ke arah desanya atau juga ke arah wisata Pantai Sipelot.

Tepat di makam umum Dusun Gampingan, Desa Sumbertangkil, ia terbangun.

"Dia bilang ke neneknya. Nek, ini keri (gatal). Itu tepat di sebelah makam, yang ada di tengah hutan," tutur Ludi.

Bahkan, sebelum merasa gatal burungnya, di tengah perjalanan itu, ia minta dibelikan sarung baru dengan kopiah.

Oleh pakdenya, yang memboncengnya itu dianggap wajar karena mau lebaran.

Karena si bocah terus mengeluh gatal di bagian alat kelaminnya, pakdenya menghentikan laju sepeda motornya.

Mereka berhenti tepat di dekat makam umum, yang masih berjarak sekitar 15 kilometer dari rumahnya.

Celana Narendra dibuka. Begitu dibuka, pakdenya dan neneknya langsung terbelalak kaget. Sebab, si bocah sudah dalam kondisi sunat, sehingga ia langsung diajak pulang.

"Tiba di rumah, warga langsung berdatangan. Bahkan, sampai malam ini, juga masih banyak warga yang penasaran dan datang ke rumah. Siang itu, langsung saya datangkan mantri sunat dan dinyatakan kalau dia sudah sunat seperti layaknya anak dikhitan," tuturnya.

Namun, yang membuat heran semua orang, lanjut Ludi, tak ada bekas darah, malah kondisinya sudah mengering.

"Malam ini, saat banyak orang di rumah, dia ya bermain. Jalannya ya biasa, seperti tak ada sesuatu yang bikin dia sakit," tuturnya.(fiq)