Laporan wartawan Luhur Pambudi
SURYAMALANG.COM - Para orang tua layaknya harus lebih waspada untuk memilih babnysitter yang dipercaya untuk menjaga buah hatinya.
Jangan sampai terjadi seperti kasus viral pengasuh cecoki bayi dengan obat keras yang terjadi di Surabaya belum lama ini.
Alasan si babysitter atau pengasuh itu memberikan obat keras kepada bayi majikannya gegara ogah repot saat menyuapin sang bayi.
Dengan meminum obat tersebut, si bayi akan lebih cepat makannya, sehingga si pengasuh tak perlu repot menyuapi lama-lama.
Meski demikian, dampaknya ternyata cukup fatal bagi kesehatan si bayi.
Babysitter itu diketahui berinisial NR.
Saat diinterogasi, ternyata NR memperoleh pasokan obat-obatan tersebut dengan cara membeli melalui marketplace atau toko online.
Kemudian, puluhan pil tersebut akan diwadahi ulang menggunakan toples warna putih yang disimpan dalam laci lemari kamar mandi di ruang kamar anaknya.
"Lama kerja (si NR) sudah 2 tahun. Dia membeli lewat marketplace. Menyimpan obat-obatan itu laci westafel kamar mandi anak saya," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (12/10/2024).
LK mengungkapkan, terduga pelaku NR memberikan obat-obatan tersebut kepada anaknya saat anaknya memasuki waktu makan siang.
"Momennya tuh hampir tiap hari. Kebanyakan siang hari setelah makan siang. Tujuannya supaya anaknya mau makan dan cepat makannya," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman membenarkan, pihaknya sedang menyelidiki kasus yang dilaporkan pihak orangtua bayi seperti dalam unggahan yang viral di medsos itu.
Kasus tersebut ditangani oleh Anggota Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim. Dan, sosok si terlapor; seorang babysitter, sudah diamankan.
Mengingat proses penyelidikan dan penyidikan terhadap si terlapor, masih bergulir hingga saat ini.
Farman mengaku belum dapat memberikan banyak informasi mengenai hasil penyelidikan kasus tersebut.
"Iya (terlapor babysitter sudah diamankan)," ujar Farman saat dihubungi, Sabtu (12/10/2024).
Sebelumnya, Viral di medsos curhatan pilu ibu muda di Surabaya mempunyai babysitter yang mencekoki anaknya berusia dua tahun dengan obat keras khusus dewasa untuk penggemuk badan dan penambah nafsu makan, selama setahun.
Pengalaman memilukan itu dialami seorang ibu tiga anak berinisial LK asal Kota Surabaya, melalui akun IG pribadinya @linggra.k, Minggu (6/10/2024).
Sedangkan anaknya yang menjadi korban perbuatan babysitter itu, adalah anak yang kedua dari tiga bersaudara, laki-laki berinisial EL (2).
Awal Mula Ketahuan
LK baru menyadari kelakuan babysitter-nya itu, saat mendapati adanya noda kotoran seperti sisa remahan serbuk benda asing di dalam gelas minum khusus untuk anaknya, bayi EL.
Makin mencurigakan, ternyata serbuk berwarna-warni tersebut tampak juga terdapat di dalam gelas anaknya yang tersimpan di laci dekat wastafel dan kamar mandi rumahnya.
Merasa ada yang janggal dengan serbuk aneh tersebut, LK lantas menelusuri dari mana serbuk itu berasal.
Ternyata, serbuk aneh itu berasal dari remukkan obat-obatan pil yang diwadahi toples khusus obat berwarna putih polos di dalam laci lemari.
"Kok bisa ketahuan? Ya, ini sekali lagi luar biasa jalan Tuhan. Obatnya disimpen dibotol ini jadi pas lagi bersih-bersih, ART-ku nemuin gelas berisi serbuk ini di gelas anakku. Dan dimasukin ke laci kemar mandi. (Biasanya tiap hari bersih-bersih tapi gak ada yang mencurigakan). Kok pas banget pas hari itu ada gelas isi serbuk," tulis LK melalui akun IG-nya, seperti yang dilihat, Sabtu (12/10/2024).
Obat berbentuk pil itu ada dua jenis warna. Yakni pil warna biru berbentuk segi lima dan pil warna oranye berbentuk lonjong.
Saat itu, LK sama sekali belum paham dengan nama dan khasiat pil obat aneh tersebut.
Ia lantas memotret deretan pil tersebut untuk ditelusuri melalui mesin pencarian informasi google di gawainya.
Termasuk bertanya-tanya kepada beberapa praktisi kesehatan, kenalannya.
Ternyata, obat-obatan tersebut bernama deksametason dan pronicy.
Khasiatnya, menggemukkan badan dan penambah nafsu makan. Namun untuk orang dewasa.
Selain itu, kedua obat tersebut, juga mengandung steroid.
Berdasarkan yankes.kemenked.go.id, steroid merupakan obat bersenyawa dengan aktivitas antiperadangan dan dapat menekan sistem imunitas tubuh.
"Karena curiga ini serbuk apa. Dicarilah sumbernya sampai ketemu pil-pil tersebut. Dan disearching digoogle ternyata tulisannya obat penggemuk badan (penambah nafsu makan)," jelasnya, melalui stiker pada foto contoh pil yang diperoleh dari Google.
Lantaran merasa yakin bahwa pil obat-obatan orang dewasa tersebut diduga kuat diminumkan kepada anaknya EL.
Hasil Pemeriksaan Medis
Kemudian, LK lantas membawa sang anak ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasilnya, mengagetkan.
Dari pemeriksaan tes hormon, ternyata sistem hormon pada tubuh sang bayi dalam keadaan lebih rendah dari kondisi normal. Termasuk Hormon Kortisol pada tubuh bayi EL.
Berdasarkan situs yankes.kemenkes.go.id, Hormon Kortisol yang diproduksi oleh Kelenjar Adrenal berfungsi mengontrol fungsi jantung, pembuluh darah, tekanan darah, kasar gula dan mengurangi peradangan.
"Dan yes bener banget. Hasilnya keluar bikin syok. Hormonnya tuh rendah semua. Apalagi hormon kortisol itu di bawah batas normal. Hormon kortisol ini yang mengatur segala aktivitas kita. Dari yang kita bisa bergerak, tenaga dan lainnya. Tapi waktu itu jujur kami gak seberapa paham efek dari rendahnya hormon kortisol," terangnya.
Setelah meyakini kondisi penurunan fungsi sistem hormonal dalam tubuh bayi EL karena konsumsi dua jenis obat yang bukan peruntukannya itu.
LK mulai membuat perhitungan. Tentunya, mendamprat si babysitter yang dibayar jasanya untuk merawat bayi EL selama ini.
Si babysitter itu diduga mengakui telah mencekoki bayi EL dengan kedua obat itu, hampir setiap hari, selama setahun.
"Jadi peristiwa ini sudah terkuak dari Agustus lalu. Di mana suster dari anakku yang kedua, notabene juga yang udah merawat semenjak bayi. Ikut kerja sejak Oktober 2022. Ternyata kasih obat ini ke anakku selama 1 tahun (September 2023-Agustus 2024) tanpa sepengetahuanku," terangnya.
Setelah menginterogasi si babysitter, ternyata alasannya sengaja mencekoki bayi EL dengan obat-obatan itu setiap hari selama hampir setahun, bertujuan agar si bayi bisa tetap tenang.
"Setelah digerebek. Awalnya gak mau ngaku nih. Terkuak kan udah 1 tahun ini dikasih obat 1 hari sekali deksametason dan pronici. Supaya apa coba? Supaya gampang dia kerjaanya, gak repot-repot ndulang. Kelihatannya sepele tapi dampaknya di anak kecil itu loh," tulis KL melalui stiker pada video pendek yang merekam si babysitter terduga pelaku pencekok obat sedang diinterogasi oleh seorang pria.
Guna memastikan kondisi kesehatan sang bayi. KL kemudian membawa kembali bayinya ke rumah sakit untuk diperiksa secara menyeluruh.
Ternyata, hasil diagnosis sementara, tubuh sang bayi teridentifikasi mengalami kelebihan steroid.
Hal itu ditandai dari kondisi wajah bayi yang tampak membesar atau cenderung bengkak.
Selama ini, KL mengira kondisi wajah sang bayi yang tembam dan tubuh yang cenderung 'gemoy', merupakan petanda dari sehatnya tubuh sang bayi.
"Setiap ke dokter selama 1 tahun itu juga selalu dikomplain berat terlalu overweight. Harus diet, makan udah dikurangin. Susu sudah dikurangi. Tapi aku juga bingung kenapa masih besar badannya. Benar-benar gak notice," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak berdiri menatap dengan polosnya.
Hingga akhirnya, KL makin dibuat khawatir saat kondisi kesehatan Bayi EL yang mendadak ngedrop pada hari ke sembilan, setelah kasus cekok paksa obat berbahaya yang dilakukan babysitter terbongkar, dan kebiasaan pemberian obat aneh itu dihentikan.
Pada hari itu, Bayi EL tak lagi energik dan ceria seperti biasanya. Aneh memang. Tubuhnya lemas, lunglai, lebih sering tidur, dan pastinya enggan makan dan minum.
"Langsung aku bawa ke UGD. Dan yes harus segera di-opname. Dan memang kata dokter; EL gak kuat untuk bergerak karena tidak memiliki hormon kortilsol. Sehingga kita harus segera menyuntikkan hormon tersebut," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak tertidur memeluk guling dengan kondisi tangan kiri terinfus, di atas kasur perawatan medis rumah sakit.
"Gilaaa gak. Bayangin gara-gara pemakaian obat deksa selama 1 tahun itu yang menekan andrenocorticotropic hormon anakku sehingga tidak bisa menghasilkan hormon kortisol tersebut," tambahnya.
Hasilnya, satu hari setelah menjalani perawatan medis. KL mengulas, kondisi anaknya mulai membaik.
Meskipun kondisi moodnya masih gampang berubah. Kadang ceria, lalu beberapa menit kemudian, berubah merengek-rengek.
"1 hari setelah diinjeksi. Puji Tuhan sudah mulai bisa beraktivitas lagi. Tapi memang lambungnya juga jadi bermasalah gara-gara kena obat deksa itu. Jadi dia benar-benar trauma makan. Gara-gara setiap makan langsung lambungnya gak bisa terima dan muntah. Duh dampaknya buanyak pol kena obat ini," tulis KL melalui stiker pada foto Bayi EL yang tampak duduk di atas kasur perawatan medis rumah sakit.
Melalui unggahannya itu, KL memberikan klarifikasi mengenai lamanya kasus tersebut terbongkar, hingga akhirnya dirinya bersama sang suami bersepakat untuk mempublikasikan pengalamannya itu di medsos pribadi.
Bahwa selama kurun waktu beberapa bulan itu, KL berusaha menata hati, pikiran dan mempersiapkan tenaga untuk menghadapi kenyataan tersebut.
"Jujur 1 bulan kemarin benar-benar masa struggle aku. Aku jarus fokus cari pengobatan buat anakku. Dan lagi aku satu sisi juga punya baby 4 bulan yang masih ASI. Jadi benar-benar perjuangan sebagai ibu diuji," ungkapnya.
Selain itu, KL juga ingin memberikan penjelasan, mengapa dirinya tidak mencurigai kelakuan si babysitter, sejak awal.
Karena, ia baru mendapati gejala keanehan perilaku bayi EL yang susah makan dan sering kali muntah, pada Bulan Agustus 2023.
Atas kondisi tersebut, ia berinisiatif melakukan terapi kepada bayi EL.
Dari proses terapi itu, KL mengira seperti tampak berhasil karena bayi EL kembali tampak makan dan cenderung lebih tenang.
"Kalau ada yang heran. Kenapa aku seorang ibu gak ada curiga. Blaasss banget gak ada. Karena memang Agustus-September 2023 itu aku sempat terapin anakku karena sering muntah dan susah makannya. Jadi aku pikir, terapiku itu berhasil," terangnya.
Ternyata, perkiraannya salah. KL mengungkapkan, selama ini si babysitter diam-diam memasukkan obat-obatan tersebut ke makanan dan minuman bayi EL, tanpa sepengetahuannya.
"Ternyata diam-diam di waktu bersamaan suster itu juga memasukan obat deksa tersebut. Motifnya apa? ya mungkin dia gak mau repot kalau harus ndulang lama-lama," tambahnya.
KL akhirnya melibatkan proses hukum sebagai upaya lanjutan agar kejadian yang dialaminya anaknya, tidak menimpa orang lain.
KL telah melaporkan si babysitter ke SPKT Mapolda Jatim. Dan kabarnya, proses hukum terhadap si babysitter, mulai bergulir.
Kabar tersebut disampaikannya kembali melalui unggahan terbaru di medsosnya.
"Pelaku sudah ditangkap!!! Keadilan ini bukan untuk saya saja. Tapi untuk semua ibu2 yang memiliki hati nurani, yang tau bagimana sakitnya ketika anaknya disakiti oleh orang lain," tulis KL, dalam unggah IG-nya, pada Selasa (8/10/2024).
LK mengungkapkan, sosok babysitter-nya si terduga pelaku, adalah wanita berinisial NR (37) warga Kabupaten Ngawi.
Sosok NR sudah bekerja kepada dirinya selama dua tahun atau sejak bayi EL baru dilahirkan.
No comments: