Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Warga Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, dihebohkan dengan suara gemuruh air di tengah perkebunan.
Warga setempat pun berduyun-duyun menuju sumber suara
Setelah dicek, suara gemuruh air itu berasal dari pengeboran tanah milik Junaidi, warga Dusun Kadur Barat, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan.
Dari pengeboran itu, muncul air yang menyembur ke atas, yang disertai suara gemuruh.
Sontak, suara gemuruh yang begitu kencang ini membuat warga sekitar heboh dan penasaran ingin melihat.
Kapolsek Kadur, AKP Tamsil Efendi mengatakan, semburan air yang disertai suara gemuruh di tengah perkebunan warga ini, terdengar sejak Rabu (27/12/2023) pukul 21.30 WIB.
Lokasi pengeboran itu berada di lahan perkebunan milik Junaidi, warga setempat.
Pengamatan dia, semburan air dari galian sumur bor itu setinggi 15 meter dengan kedalaman galian sekitar 141 meter.
"Semburan air tersebut menarik perhatian masyarakat. Mendengar ada informasi kejadian ini, kami bersama anggota Polsek Kadur mendatangi TKP dan mengamankan lokasi untuk mengantisipasi kerawanan yang dapat ditimbulkan," kata AKP Tamsil Efendi, Kamis (28/12/2023).
Saat ini, Polsek Kadur tengah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perekonomian Pemkab Pamekasan bidang Sumber Daya Alam (SDA) untuk menganalisa semburan air tersebut.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat pengeboran tersebut.
Penuturan AKP Tamsil Efendi, sampai hari ini, semburan masih terjadi dengan tekanan dan debit air yang tetap berupa uap air dan tidak berbau.
"Sudah dilakukan pengetesan menggunakan api, namun tidak ada sambaran dan api mati," tutupnya.
Di sisi lain, menurut penggali sumur bor, Kalam, saat pengeboran mencapai kedalaman sekitar 141 meter, seketika terdengar suara gemuruh air dan langsung menyembur di pipa pengeboran dengan tinggi semburan air sekitar 15 meter.
"Pengeboran di perkebunan milik Junaidi ini untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat," ujar Kalam.
No comments: