Pengantin Baru Jadi Pusat Perhatian di Trenggalek, Selesai Akad Langsung Nyoblos Pilkades

 


TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemungutan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Trenggalek tahun 2023 dilaksanakan, Rabu (25/10/2023).

Terdapat sembilan desa yang menggelar Pilkades serentak salah satunya adalah Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan.

Seperti di desa-desa lainnya, antusias masyarakat dalam pemungutan suara di Desa Wonocoyo sangat tinggi.

Bahkan sepasang suami istri yang baru saja melaksanakan ijab kabul nampak menyalurkan hak suaranya ke TPS yang berlokasi di Balai Desa Wonocoyo.

Masih menggunakan baju akad nikah, Fando dan Laila nampak bergandengan tangan menuju TPS dan secara bergantian masuk ke bilik suara.

Bahkan sepasang suami istri yang baru saja melaksanakan ijab kabul nampak menyalurkan hak suaranya ke TPS yang berlokasi di Balai Desa Wonocoyo.

Masih menggunakan baju akad nikah, Fando dan Laila nampak bergandengan tangan menuju TPS dan secara bergantian masuk ke bilik suara.

Hal tersebut menarik perhatian masyarakat lain.

Mereka berlomba-lomba mengabadikan momen tersebut menggunakan gawainya masing-masing.

"Ini tadi habis akad nikah jam 8, lalu kesini untuk nyoblos," kata Fando, Rabu (25/10/2023) .

Setelah nyoblos pasangan asal Dusun Bendil tersebut akan melaksanakan tradisi Temu Manten atau Jemuk Manten yang dilaksanakan pukul 12.30 WIB.

Di tengah prosesi pernikahannya, Fando tetap ingin menyalurkan hak pilihnya karena ia tidak ingin jadi orang Golput.

"Tetap nyoblos karena tidak ingin golput," tegasnya.

Resepsi Pernikahan Dikira Wisata Budaya

Sebelumnya, potret pengantin kaget pernikahannya ramai didatangi bule viral di media sosial.

Para bule itu meminta foto bersama dengan pengantin.

Adapun acara pernikahan tersebut lantaran dikira para bule adalah wisata budaya.

Momen kocak tersebut dibagikan oleh akun TikTok @argtnjl.

Warganet dibuat tertawa dengan aksi bule yang mengajak pengantin untuk foto bersama.

Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, terlihat sepasang pengantin yang serasi mengenakan baju pengantin merah maroon dan kain batik sebagai bawahan.

Mereka mengadakan pernikahan dengan adat Jogja di Ndalem Ngabean Jogja.

Yang menarik, saat pernikahan berlangsung, banyak turis asing (bule) yang bergerombol untuk meminta foto bersama mereka.

Pemilik akun dalam video tersebut mengungkapkan betapa pernikahan mereka menjadi daya tarik bagi para turis asing yang sedang berwisata di tempat tersebut.

Ndalem Ngabean Jogja, yang berlokasi dekat Alun-Alun Kidul Jogja, adalah salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para bule.

Dalam video singkat yang dibagikan, tampak rombongan turis asing antusias berpose bersama pasangan pengantin.

Menariknya, orang yang memotret mereka adalah kerabat dari pengantin, terlihat dari seragam yang mereka kenakan.

"Di saat nikahanmu jadi wisata bule bule," tulis pemilik akun.

Setelah berfoto bersama, rombongan bule tersebut berkesempatan untuk bersalaman dengan pengantin seperti tamu undangan pada umumnya yang memberikan ucapan selamat atas pernikahan mereka.

Pemilik akun juga membagikan foto bersama para turis asing di pelaminan, yang menjadi momen yang menarik perhatian warganet.

Video itu sontak ramai oleh komentar-komentar warganet.

Tak sedikit yang mengomentari para turis asing terkesan dengan kostum adat yang dikenakan oleh pasangan pengantin, membuat mereka menjadi objek foto yang menarik.

Para turis asing juga mungkin penasaran dengan acara adat yang tidak lazim bagi mereka di negara asal mereka.

Pemilik akun juga menjelaskan venue yang digunakan untuk pernikahan ini sering dilalui oleh para turis saat mereka sedang berjalan-jalan, sehingga para turis bebas masuk dan keluar.

“Lucu bgt kak hahah mungkin terkesima sama kostum adat kita juga si karna kalo di luar wedding biasa aja kan rias dan gown nya,” tulis @nagureumie.

“Mungkin di kira lage carnaval ma bule nyaa,” tulis @waryantohernades.

“Empok gw juga gini waktu nikah bule bule sekitaran pada dateng kondangan padahal nggak di undang,” tulis @barieahmadi.

“Dikira spot foto sama aksesoris foto,” tulis @masganteng9761.

“Harus nya ada yg jadi pembimbing, kalo adat nikahan indo harus ada amplop,” tulis @almagedun.

“Kayaknya dikira lagi ada pameran budaya deh,” tulis @acimol_.

“Wkwkwkw dulu sepupu gua nikahan di taman mini juga pernah begini tiba tiba bule masuk naik k pelaminan minta foto,” tulis @imyourzzz234.

Sementara itu kisah cinta pria bule Jerman nikahi gadis Ogan Baturaja baru-baru ini viral di media sosial.

Pria bule Jerman Simon Schiffmann resmi menikahi Evi Lesvita, wanita asal Ogan Baturaja, Sumatera Selatan.

Kenal dengan Evi Lesvita sekitar 3 tahun lalu, kata Simon hatinya sudah tertambat dan jatuh cinta dengan Evi yang bekerja sebagai bidan Hamburg Hospital Jerman.

Lantaran takut pujaan hatinya digaet bule lainnya, Simon buru-buru mengajak Evi menikah.

"I was the one who asked to get married earlier," kata Simon Schiffmann sambil tertawa yang diangguki oleh Evi Lesvita.

Pernikahan beda benua (Eropa dan Asia), pasangan sejoli Simon Schiffmann, pemuda asal Jerman dengan Evi Lesvita gadis Ogan Baturaja tentu saja banyak proses dan syarat-syarat yang harus dipenuhi tidak sesimple pernikahan antara sesama negara.

Namun karena tekadnya sudah bulat, pria kelahiran Kaltenkirchen Jerman 17 Februari ini pantang mundur.

Diawali keputusannya pindah keyakinan sesuai permintaan calon isterinya yang memeluk agama Islam.

Setelah restu dari kedua orang tuanya Simon Schiffmann (ayah) dan Inge Renate Schiffmann (ibu) termasuk dukungan penuh dari sang adik bernama David.

Berbekal rasa percaya diri Simon Schiffmann mengurus dokumen dan datang kantor KBRI di Jerman untuk menyatakan pindah keyakinan.

Pasangan kekasih yang sudah 3 tahun menjalin asmara ini didampingi orang tua dan sang Adik terbang ke Indonesia tujuan Kota Baturaja.

Di Kota Baturaja yang terkenal juga dengan Kota Sejuta Kenangan ini menjadi kota yang dipilih tempat melangsungkan pernikahan.

Kedua orang tua Simon angat antusias mendapingi putera dan calon menantunya mempersiapkan acara pernikahan dimulai dari fiting baju pengantin di Wedding Organizer Fafio terlihat orang tua Simon ikut mengomentari putera sulungnya yang mengenakan baju pengantin warna merah marun.

Simon juga minta pendapat sang ibu saat mencoba baju yang ukurannya kurang pas.

Bahkan Simon takut pakaian akan rusak karena tubuhnya lebih besar dan memintai ukuran yang lebih besar lagi, sang ibu Inge Renate Schiffmann dengan sabar membantu puteranya.

Pensiunan guru Taman Kanak Kanak di Jerman ini terlihat bahagia sekali menyaksikan puteranya memakai pakaian adat Ogan.

Senyum manis tak lepas dari bibir kedua orang tua Simon dan sang adik David.

Di sisi lain, Rusliadi dan Rusmiati, kedua orang tua Evi Lesvita terlihat sangat bahagia dan bersyukur mendapat besan bule Jerman.

Orangtua Evi yang keduanya berprofesi sebagai wiraswasta ini terlihat gugup terutama sang ayah saat mau menikahkan puterinya.

Namun karena keluarga pihak mempelai pria terlihat sangat humble dan senantiasa tersenyum.

Respon positif dari besan Jerman ini mampu mengurangi kegugupan kedua orang tua Evi.

Sang ibunda Evi terlihat lebih akrab dengan menantunya, meskipun berbeda bahasa keduanya bisa lebih berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh.

Acara akad nikah ini semakin sakral dipandu oleh dua MC Rita setiawan menggunakan Bahasa Indenesia dan Awaluddin menggunakan Bahasa Inggris.

Selanjutnya Minggu tanggal 22 Oktober akan dilanjutkan dengan resepsi di Hotel Bukit Inda Lestari (BIL) Baturaja. Saat ini keluarga besan dari Jerman menginap di Hotel The Zuri Baturaja.












SUMBERhttps://jatim.tribunnews.com/2023/10/25/pengantin-baru-jadi-pusat-perhatian-di-trenggalek-selesai-akad-langsung-nyoblos-pilkades?page=4





Pengantin Baru Jadi Pusat Perhatian di Trenggalek, Selesai Akad Langsung Nyoblos Pilkades Pengantin Baru Jadi Pusat Perhatian di Trenggalek, Selesai Akad Langsung Nyoblos Pilkades Reviewed by wongpasar grosir on October 26, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.