Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok Teman, Anak Ngaku Tidak Kuat, Diancam Pelaku

 


Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok Teman, Anak Ngaku Tidak Kuat, Diancam Pelaku

SURYAMALANG.COM, - Curhat Nurul Noviana, ibu siswa SMP Kota Batu tewas dikeroyok teman mencuat setelah para pelaku ditangkap. 

Nurul Noviana menceritakan seperti apa kondisi terakhir anaknya sebelum meninggal pasca-pengeroyokan dan perundungan.

Kata Nurul Noviana, anaknya berinisial RKW berusia 14 tahun itu sempat mengeluh tidak kuat dan mengaku dapat ancaman dari pelaku. 

RKW jadi korban perundungan disertai tindak kekerasan di Jalan Cempaka Pesanggrahan Kota Batu pada Rabu (29/5/2024) lalu. 

Siswa SMPN 2 Kota Batu yang tinggal di Jalan Bromo Batu, Jawa Timur itu dikeroyok teman sekelas dan teman bermainnya berinisial MA (13), KA (13), AS (13), MI (15) dan KB (13).

Sebelum meninggal dunia, RKW sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu setelah mengeluh pusing dan muntah pada sang ibu, Nurul Noviana, Jumat (31/5/2024).

Nurul Noviana mengatakan, saat kejadian pengeroyokan, anaknya tak berani jujur karena mendapat ancaman dari pelaku akan dipukuli lagi jika mengadukan kejadian tersebut pada orang tua.

“Kalau tepatnya saat anak saya dipukul saya tidak tahu, karena saya kerja" kata Nurul Noviana, Minggu (2/6/2024).

"Kata adiknya (saudara kembarnya RKW, red) hari Rabu dipukuli, tapi anak saya tidak bilang ke saya. Saya baru tahu hari Jumat pagi bangun tidur itu ngeluh sakit kepalanya,” imbuh Nurul. 

Kepada sang ibu, RKW mengeluh kesakitan dan mengaku sudah tidak kuat lagi menahan sakit.

“Dia nangis, bilang kalau kepalanya pusing dan sudah tidak kuat. Saya pikir itu sakit biasa karena kalau dia sakit juga seperti itu,” ujar Nurul.

Kemudian Nurul memberikan obat pada RKW agar pusing yang dirasakan anaknya sembuh.

Setelah minum obat, RKW baru mengaku jika penyebab kepalanya sakit karena dipukul oleh pelaku.

“Saya kasih obat, habis minum obat dia ngaku kalau kepalanya habis dipukul temannya" kata Nurul.

Kepada sang ibu, RKW mengeluh kesakitan dan mengaku sudah tidak kuat lagi menahan sakit.

“Dia nangis, bilang kalau kepalanya pusing dan sudah tidak kuat. Saya pikir itu sakit biasa karena kalau dia sakit juga seperti itu,” ujar Nurul.

Kemudian Nurul memberikan obat pada RKW agar pusing yang dirasakan anaknya sembuh.

Setelah minum obat, RKW baru mengaku jika penyebab kepalanya sakit karena dipukul oleh pelaku.

“Saya kasih obat, habis minum obat dia ngaku kalau kepalanya habis dipukul temannya" kata Nurul.

Dari hasil pemeriksaan awal ketika tiba di rumah sakit, RKW mengalami pendarahan otak dan harus menjalani operasi.

Sayangnya sebelum dioperasi, nyawa RKW sudah tidak tertolong.

Selain itu, Nurul mengatakan, dari penuturan anaknya pengeroyokan dilakukan karena persoalan tugas kelompok.

“Kalau kata anak saya, dipukuli karena kerja kelompok. Ada tugas kelompok buat keripik pare itu" terang Nurul.

"Sehari sebelum dipukuli itu, sama anak saya si pelaku ini disuruh ngeprint kayak cara membuatnya, tidak mau. Dia marah-marah," imbuh Nurul.

Ibu RKW, Nurul Noviana bercerita, anaknya siswa SMPN 2 Kota Batu, dikeroyok hingga tewas (Surayamalang/Dya Ayu)

Nurul menambahkan, saudara kembar korban bercerita pelaku menendang korban.

"Adiknya dulu pernah laporan ke saya kalau pelaku ini pernah nendang kakaknya. Persoalannya apa gak tahu" ungkap Nurul.

"Makanya saya larang jangan berteman dengan pelaku,” pungkas Nurul.

Peran Para Pelaku

Polisi pun telah merilis lima pelaku atau anak yang berhadapan dengan hukum dalam kasus pengeroyokan RKW  hingga berujung kematian.

Dari hasil penyelidikan dan pendalaman yang dilakukan kepolisian, lima anak terduga pelaku yakni MA (13), KA (13), AS (13), MI (15) dan KB (13) merupakan teman satu kelas dan teman bermain korban.

Kelima anak itu memiliki peran masing-masing saat kejadian yang berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB.

KA bertugas menjemput korban di rumahnya dengan menggunakan sepeda motor dan membawanya ke rumah terduga MA.

Selanjutnya korban diajak ke sebuah tempat di Jalan Cempaka Pesanggrahan Kota Batu.

“Di tempat tersebut ternyata sudah menunggu terduga pelaku MI, KB, AS,” kata Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, Minggu (2/6/2024).

KA bertugas menjemput korban di rumahnya dengan menggunakan sepeda motor dan membawanya ke rumah terduga MA.

Selanjutnya krban diajak ke sebuah tempat di Jalan Cempaka Pesanggrahan Kota Batu.

“Di tempat tersebut ternyata sudah menunggu terduga pelaku MI, KB, AS,” kata Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, Minggu (2/6/2024).

Berikutnya MA memukul dan menendang korban hingga mengenai wajah dan punggung.

Selain itu MA juga menyeret korban.

Sebelum pengeroyokan dilakukan, salah satu terduga pelaku juga mem-video-kan hingga video-nya kini viral.

“Setelah melakukan kekerasan tersebut KA dan AS mengantarkan korban pulang namun hanya sampai SPBU Lahor saja. Korban ditinggal di sana dan korban pulang ke rumahnya dengan jalan kaki,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin. 

Setelah itu pada Jumat (31/5/2024) korban baru merasakan sakit hebat dibagian kepala dan juga memar di bagian kepala kiri hingga dilarikan ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu oleh orang tuanya.

Dari hasil CT Scan yang dilakukan rumah sakit, RKW mengalami pendarahan kepala sebelah kiri sehingga harus dilakukan operasi.

Sayangnya sebelum operasi dilakukan RKW telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat siang.

“Hasil visum yang telah dilakukan, korban meninggal karena mengalami retak pada batok atau tempurung kepala bagian kiri, sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah di otak,” jelas Oskar Syamsuddin, 

Kini kelima pelaku terancam hukuman 80 ayat 3 junto pasal 76 huruf C undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

“Untuk ancaman hukumannya pidana dengan penjara paling lama 15 tahun,” pungkas Oskar.









SUMBERhttps://suryamalang.tribunnews.com/2024/06/02/curhat-nurul-ibu-siswa-smp-kota-batu-tewas-dikeroyok-teman-anak-ngaku-tidak-kuat-diancam-pelaku?page=3


Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok Teman, Anak Ngaku Tidak Kuat, Diancam Pelaku Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu Tewas Dikeroyok Teman, Anak Ngaku Tidak Kuat, Diancam Pelaku Reviewed by wongpasar grosir on June 03, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.