SurabayaNetwork.id - Belum lepas dari Pandemi Covid-19, kini muncul penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak yang menyerang sapi. Tapi menurut drh. Indro hal itu bisa diatasi dengan menaikan antibodi ternak dan melakukan disinfeksi dan diskontaminasi wilayah PMK.
Mengatasi penyakit PMK ternak menurut drh. Indro Cahyono berbeda-beda. Khusus penyakit PMK ternak yang menyerang sapi harus dilakukan dengan menaikan antibodi ternak dan melakukan disinfeksi dan diskontaminasi wilayah PMK.
Menurut Indro Cahyono yang merupakan seorang ahli virus (virologi), mengatasi virus PMK dan juga virus lainnya perlu kerja sama semua pihak, khususnya untuk PMK dilakukan dengan menaikkan antibodi ternak dan melakukan disinfeksi dan diskontaminasi wilayah PMK.
Yang dimaksud dengan disinfeksi adalah proses pengurangan jumlah mikro organisme ke tingkat bahaya yang lebih rendah. Sedangkan dikontaminasi adalah proses pembersihan hewan ternak dari virus yang menginfeksi hewan.
Berikut ini cara mengatasi virus penyakit PMK ternak dari drh. Indro Cahyono sebagaimana dirangkum dari Channel Youtube "Pakdhe Indro Channel Asli" yang berjudul ‘Catatan PMK’ pada 15 Mei 2022:
Menurut drh. Indro Cahyono yang pernah meneliti tentang penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak sapi tahun 2007 ini menyatakan bahwa Indonesia adalah wilayah bebas PMK sehingga tidak semua negara bisa menjual sapi, hanya yang bebas PMK seperti Indonesia dan Australia.
Menurut Pria yang akrab disapa Pakdhe Indro ini bahwa tidak boleh memberikan vaksin pada hewan pada kondisi wabah. “Karena kondisi badan hewan dalam kondisi drop sehingga dilarang memasukan virus ke dalam hewan,” katanya.
Menurut pria lulusan Kedokteran Hewan IPB Bogor ini yang perlu dilakukan untuk mengatasi PMK ternak adalah menaikan antibodi hewan. Serta melakukan disinfeksi dan diskontaminasi wilayah yang kena. "Kalau sapinya sudah parah dipotong saja," katanya.
Lebih lanjut menurut Pakdhe Indro setelah sapi dipotong diambil organ dan diekstrak virusnya kemudian diteliti dan dibuat vaksin.“Karena kita bisa buat vaksin PMK sendiri," tutur Indro. Menurutnya Indonesia bisa membuat vaksin sendiri.
Menurut Indro Cahyono, deteksi PMK perlu pakai PCR di mana sampelnya dikirim ke lembaga penelitian yang bernama PUSVETMA (Pusat Veteriner Farma) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Sehingga menurut Pakdhe Indro, kalau ingin maping masalah PMK di Indonesia mulai dari PUSVETMA karena disana dikirim semua sampel virus dari hewan yang terkena PMK. “Karena dia (PusVetma, red) dapat kasus pertama PMK darimana, tanggal berapa, kan kita tahu mulai dari mana menyebar kemana,” ujar Indro.
Bagi Indro virus PMK ini yakin bisa diatasi asal kerja bersama-sama. “Saya yakin virus PMK bisa kita atasi asal kita kerja bareng-bareng," kata Indro.
Ditambahkannya bahwa dirinya siap membantu. “Ayo kita cari solusinya bersama-sama bukan hanya PMK tapi virus yang lain asal niat mau mengatasi masalah saja dan tidak mengedepankan ego," tambahnya."

No comments: