Diduga Pakai Bahan Oplosan, Proyek Pembangunan Kantor Kecamatan Sumberpucung Malang Banyak Cacatnya


 SURYAMALANG.COM, MALANG - Buntut dugaan amburadulnya proyek pembangunan Kantor Kecamatan Sumberpucung, yang baru dua minggu ditempati namun sudah banyak plafon yang ambrol itu, akhirnya anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang memanggil Dinas Cipta Karya, Senin (27/3/2025).

Yang membuat anggota dewan kecewa, karena Budiar, Kadis Cipta Karya, tak hadir dan cuma diwakilkan Johan, Sekretaris Dinas (Sekdin), dan anak buahnya, Figur W, penanggung jawab proyek kantor kecamatan senilai Rp 3 miliar itu.

Namun, hearing yang berlangsung dua jam dan berakhir pukul 15.00 WIB, semua anggota Komisi III dibikin langsung tak mengantuk meski lagi puasa. Alasannya, karena saat ditanya mengapa kok banyak kebocoran di kantor yang baru selesai dibangun itu, Figur menyalahkan gentingnya. Katanya, ada pergeseran pada genting.

"Katanya, begitu. Kalau ruangan itu lama nggak dipakai jadi lembab, sehingga gentingnya bisa bergeser. Itu penuturan dari Cipta Karya (Figur)," tutur Abdullah Satar, anggota dewan dua periode dari PKB.

Menurut Satar, dari penuturan Figur, proyek itu berlangsung tiga tahap, tahun 2022, 2023 dan 2024. Tiap tahap itu, beda kontraktor, mulai pengerjaan perkantoran, pendopo dan pagar, termasuk septic tank.

"Intinya, kami minta agar diperbaiki ulang, sampai tak ada keluhan, apalagi sampai membahayakan penghuninya, karena takut tertimpa plafon," tutur Satar.

Anggota Komisi III yang lain, Agung Dwi Susanto juga heran. Sebab, menurut dia, genting di kantor itu yang dijadikan kambing-hitam oleh Figur. Katanya, konstruksi gentingnya banyak yang bergeser sehingga menyebabkan bocor di mana-mana, bahkan ada plafon yang jebol.

Dan, kini banyak plafon di setiap ruangan itu yang tinggal ambrolnya saja akibat terus digrojok bocoran air hujan dari genting yang tak presisi itu.

"Kami minta agar konstruksi gentingnya ditata ulang, karena kalau dilihat dari bawah, kondisinya bergelombang. Itu seperti kerangkanya, mulai usuk dan rengnya, sudah melengkung atau jaraknya tak sesuai sehingga tak kuat menahan beban dari gentingnya itu," tutur Agung, anggota dewan dari Nasdem, yang selama ini cukup kritis namun tetap terukur.

Agung juga minta, talang pembuangan air yang dikeluhkan warga, yang rumahnya di sebelah kantor itu harus dibuatkan saluran pembuangan air hujan yang benar.

Warga takut jika air dari genting itu dibiarkan mengalir ke tanah, tanpa ada pipa pembuangan, rumahnya bisa kebanjiran. Termasuk juga, lanjut dia, septic tank, yang diprotes warga itu, agar ditata ulang.

Sebab, warga yang rumahnya dekat septic tank itu khawatir, jika nanti sudah penuh isinya, baunya masuk ke rumahnya.

"Banyak, yang harus diperbaiki ulang. Termasuk, plafon yang melengkung dan tinggal ambrolnya di banyak ruangan itu, juga harus diperbaiki. Ini akan saya pantau terus. Minggu depan, kami akan cek ke lokasi soal progresnya," tuturnya.

Menanggapi itu, Achmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa, ketawa ngakak karena amburadulnya proyek kantor kecamatan itu yang dijadikan kambing hitam itu kok malah gentingnya. Katanya, gentingnya bergeser.

"Kok bisa genting itu bergeser sendiri secara serentak. Saya kasihan pada gentingnya, kok dijadikan tersangka dari buruknya proyek itu."

"Mestinya, kan dicek ke lokasi oleh anggota dewan itu, apa benar gentingnya itu dioplos karena ada yang baru, ada yang sudah bermulut," paparnya.

Lalu, lanjut dia, kenapa konstruksi gentingnya itu kok terlihat bergelombang, apa karena jarak reng dan usuknya itu berjauhan sehingga tak kuat menahan beban. Itu, yang harus diungkap, bukan malah anggota Komisi III itu cuma percaya begitu saja dengan drama yang dibikin Cipta Karya seperti itu.

Ingat, banyak rehab seperti sekolah SDN, pesantren, yang dikerjakan Figur, ketahuan menggunakan kayu bekas dari bongkaran proyek itu dipasang lagi.

"Bukan cuma pintar ngoplos, tapi dia itu juga jago bikin cerita drama. Terus, kenapa kadis Cipta Karya, nggak pernah datang tiap diajak hearing anggota dewan, mestinya itu juga dipertanyakan," tutur Kusairi.

Sementara, baik Johan maupun Figur, tak bisa dihubungi karena telepon selulernya mati. Informasinya, nomer pejabat di Cipta Karya itu diketahui tak sembarang orang bisa menghubungi, kecuali rekanan yang dikehendaki.







SUMBERhttps://suryamalang.tribunnews.com/2025/03/17/diduga-pakai-bahan-oplosan-proyek-pembangunan-kantor-kecamatan-sumberpucung-malang-banyak-cacatnya?page=2

Diduga Pakai Bahan Oplosan, Proyek Pembangunan Kantor Kecamatan Sumberpucung Malang Banyak Cacatnya Diduga Pakai Bahan Oplosan, Proyek Pembangunan Kantor Kecamatan Sumberpucung Malang Banyak Cacatnya Reviewed by wongpasar grosir on March 18, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.