Cegah Penyakit Gondongan, Akademisi Unisma Sarankan Rutinitas Cuci Tangan saat Covid Dilakukan Lagi

 


SURYAMALANG.COM, MALANG - Akademisi Universitas Islam Malang (Unisma), dr Hj Erna Sulistyowati MKes PhD menyebutkan, bahwa penyakit gondongan atau mumps adalah penyakit endemis di Indonesia. Jadi, banyak yang menderita gondongan. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada anak-anak.

"Dan penularannya sangat cepat lewat pernapasan dari droplet yang mengandung virus mumps menular ke orang lain," jelas Erna yang merupakan Wakil Rektor I Unisma kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (24/10/2024).

Maka sebaiknya jika ada anak menderita gondongan agar tidak ke sekolah dulu.

"Tentunya dengan pemberitahuan ke sekolah. Ini untuk menjaga temannya biar tidak tertular."

"Kalau menyebar, semua bisa sakit karena tertular. Jika terkena ini, tentunya harus segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang intensif terkait penyakitnya," kata Erna Sulistyowati.

Menurutnya, penyakit ini bisa sembuh sendiri dengan pemberian obat yang bersifat suportif yang bisa mendukung sistem imun pada penderita agar naik dan membunuh virus-virus yang ada di kelenjar ludah supaya mati virusnya.

"Penyebab gondongan ini memang dari virus. Maka dengan kondisi itu, kebersihan perorangan harus dijaga kebersihan lingkungan/di rumah," tandasnya.

Kebiasaan dulu yang pernah disampaikan saat Covid-19 perlu dilakukan lagi.

Seperti cuci tangan sebelum makan, cuci tangan setelah melakukan aktivitas, mandi sehari dua kali dan menggunakan sabun.

Jika tidak bisa dengan sabun, bisa menyeprot tangan dengan hand sanitizer.

"Ini perlu digalakkan lagi. Juga menjaga kebersihan lingkungan dimanapun. Baik di rumah, sekolah."

"Juga buang sampah di tempat sampah yang tertutup sehingga tidak mendatangkan serangga-serangga yang membawa mikro organisme seperti virus, bakteri," sambungnya.

Ia menegaskan untuk penyakit gondongan, terutama untuk anak laki-laki perlu diperhatikan.

Sebab ada kemungkinan menyebar ke jaringan testis. Namanya orchitis. Penyebabnya karena virus.

Jika orchitis mengenai dua testis kanan kiri, maka bisa memberi efek kemandulan. Sedangkan lama penyembuhan ada yang bisa mencapai satu minggu.

Namun pada setiap pasien tidak sama karena kondisi bisa berbeda dan tergantung sistem imunnya. Jika cukup baik bisa sembuh dalam waktu seminggu.

Tapi kalau sistem imunnya tidak baik maka bisa lebih lama waktunya. Gejala umumnya penyakit gondongan adalah demam tinggi sampai 38-39 derajat.

Jika kondisi begini bisa dikompres dan diberi obat. Selain itu ada keluhan menelan berupa nyeri menelan.

Serta ada benjolan di belakang telinga. Dikatakan, jika ada siswa di sekolah ada yang terkena gondongan, sekolah juga harus proaktif.

Jika sudah diketahui ada satu atau dua siswa, sekolah segera lapor ke puskesmas atau bidan terdekat agar ada tindakan dari puskesmas atau dinas kesehatan terkait pemberian arahan.

Seperti jika sakit karena infeksi maka jangan ke sekolah dulu agar tak menular ke teman lainnya. Ini sama seperti sakit batuk pilek. Libur saja atau izin tidak masuk karena menulari temannya dan jangan lupa pakai masker.

"Pemakaian masker nampaknya juga perlu digalakkan ini," jawabnya.

Begitu juga jika ada yang kena penyakit mata yang cepat menularkan. Jadi sekolah menghimbau saja pada siswanya jika menghadapi kondisi itu agar tidak masuk sekolah untuk penyembuhan setelah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.

Tapi biasanya orangtua dihadapkan dilema absen lama khawatir anak tidak naik. Padahal penyakit akibat virus itu mengkhwatirkan.









SUMBERhttps://suryamalang.tribunnews.com/2024/10/24/cegah-penyakit-gondongan-akademisi-unisma-sarankan-rutinitas-cuci-tangan-saat-covid-dilakukan-lagi?page=2

Cegah Penyakit Gondongan, Akademisi Unisma Sarankan Rutinitas Cuci Tangan saat Covid Dilakukan Lagi Cegah Penyakit Gondongan, Akademisi Unisma Sarankan Rutinitas Cuci Tangan saat Covid Dilakukan Lagi Reviewed by wongpasar grosir on October 25, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.