SURYAMALANG.COM - Viral seorang pria maling celana dalam mantan bapak kos di Surabaya sempat dihajar warga.
Pria tersebut diketahui bernama Miftakhur Rizqi.
Alhasil, pria berusia 30 tahun itu kini ditangkap polisi setelah dilaporkan ke pihak Reskrim Polsek Sukolilo.
Dilansir dari Wartakota, Miftakhur nekat mencuri celana dalam mantan bapak kos karena masalah asmara.
Hal itu diungkap oleh Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi pada Minggu (20/6/2024).
Aan mengatakan jika pelaku diduga gay (penyuka sesama jenis) dan naksir dengan mantan bapak kosnya.
"Pelaku kelihatannya gay dan mencuri 3 celana korban," ucap Kanit Reskrim Posek Sukolilo, Ipda Aan Dwi.
Aksi pencurian itu sendiri terjadi pada Sabtu (29/6) malam di kos milik korban, Jalan Nginden 6-H nomor 20 Surabaya.
Viral Pria Maling Celana Dalam Mantan Bapak Kos di Surabaya Dihajar Warga, Ternyata Naksir Korban (Instagram)
Pelaku sendiri pernah ngekos di tempat tersebut.
Pelaku awalnya meminta temannya untuk diantar ke SPBU Nginden.
Lalu pelaku meminta temannya pergi.
Pelaku kemudian berjalan menuju kos yang tampak sepi.
Ia pun mengambil 3 celana dalam yang belum dicuci oleh pemiliknya.
Sial, pelaku aksi pelaku diketahui oleh pemilik celana dalam.
Korban lalu berteriak maling hingga membuat warga berdatangan.
Pelaku yang berhasil dikepung warga pun sempat dihajar.
Pada saat itu, ada anggota Polsek Sukolilo sedang patroli, sehingga pelaku langsung diamankan.
“Pelaku sempat berkelit mencuri celana dalam untuk dijual. Namun, setelah itu kami dalami ternyata motifnya cinta. Pelaku sama korban,” ujar Aan.
Setibanya di kantor polisi, semuanya terungkap. Pelaku mengaku sudah 5 kali mencuri celana dalam korban.
“Jadi pelaku ini punya rasa kepada korban, tapi gak pernah diungkapkan. Mungkin karena malu, terus muncul keinginan mencium bau celana dalam milik korban sebagai orang yang dicintai,” pungkas Ipda Aan.
Maling Tali Pocong di Banyuwangi
Viral kabar 3 tali pocong hilang milik seorang jenazah wanita yang suda dikuburkan di Banyuwangi menjadi sorotan.
Hal ini diketahui saat makam sang wanita dibongkar setelah 7 hari dimakamkan.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak kondisi kuburan yang sudah berantakan.
Papan kayu yang digunakan untuk menutup jenazah di dalam kuburan juga nampak berantakan.
Sedangkan batu nisa berada beberapa meter dari liang lahat.
"Kok tego tho wong, wong. Kemarin baru dimakamkan. Ya Allah. Kejadian di Plampangrejo, pembongkaran mayat yang kemarin meninggal," ucap perekam video.
Perekam lalu mengarahkan kamera ke batu nisan.
Dalam batu itu tertulis tanggal meninggal pada 23 Juni 2024, bertepatan dengan Minggu Legi.
Makam itu sendiri adalah kuburan wanita bernama Eka Dwi (43) yang merupakan warga setempat.
Dari keterangan pengunggah, diduga kuburan itu dibongkar pada Sabtu (29/6/2024) dini hari atau 6 hari setelah dikubur.
Insiden itu terjadi di TPU Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Selain dibongkar paksa oleh orang tak bertanggungjawab, tiga tali pengikat kain kafan atau tali pocong juga hilang.
Kondisi makam yang terbongkar pertama kali diketahui oleh penjaga makam pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu, sang penjaga makam mendapati salah satu kuburan warga dalam kondisi terbongkar.
Ia pun melaporkan hal tersebut kepada warga lain sehingga membuat warga geger dan berduyun datang ke lokasi makam.
Ia menjelaskan, makam yang dibongkar adalah tempat penguburan Eka Dwi Fitriana (43), warga setempat.
Dwi meninggal sepekan yang lalu.
"Tadi malam pas tujuh harinya (meninggalnya Dwi)," kata Yudi, kepada wartawan.
Kondisi jenazah sendiri masih utuh dan tertutup kain kafan.
Namun tali yang digunakan untuk mengikat hilang.
Hal itu diungkap oleh Kepala Desa Plampangrejo Yudi Wiyono.
"Yang diambil hanya tiga talinya. Selebihnya seperti kain kafan dan lain-lain masih utuh," ujarnya.
Warga pun kembali memakamkan jenazah dengan sempurna.
Tanah kubur pun dirapikan kembali seperti semula.
Hingga saat ini, sosok pembongkar kubur tersebut masih belum diketahui.
Laporan kejadian tersebut juga telah diterima oleh kepolisian setempat.
Kasus ini pun sudah dalam penyelidikan Polsek Cluring.
No comments: