Cosplay Superhero dari Malang Tembus Pasar Amerika dan Eropa, Power Ranger Paling Banyak Dipesan

SURYAMALANG.COM, MALANG - Produk superhero buatan Ars Ramdha, perajin superhero dari Malang, sudah mencapai berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Pekerjaan membuat cosplay ini sudah dilakukan sejak 2007.

"Awal kuliah 2007 itu mulai ikut-ikutan bikin cosplay. Tapi produksi sendiri mulai 2009," jelas alumnus Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB) Malang kepada SURYAMALANG.COM beberapa waktu lalu saat bertemu di workshopnya ARS Studio di kawasan Perumahan BTU Malang.

Yang dibuatnya adalah superhero dari film, game atau kartun-kartun anime.

"Kan dulu awalnya saya ikut komunitas kostum dan akhirnya produksi sendiri. Lokasi workshop saya pindah-pindah dan terakhir di BTU milik sendiri," jawabnya.

Untuk melihat trend superhero yang lagi in, ia biasanya mengikuti film yang tayang. Biasanya setelah itu ada permintaan dari customer.

"Paling sering itu bikin Power Ranger. Gak pernah mati. Yang pesen generasi tua. Yang dulu tidak punya uang sekarang punya jadi pesan," kata dia.

Terkait harga, ia menyebut tergantung pemesananya. Ada yang memesan bagia-bagian atau penuh. Seperti helm superhero, bahannya juga beda-beda. Ada yang dari busa, 3D print dan resin. Jika bahan busa, harganya helm Rp 500 ribuan.

Jika dari 3D print dan resin biasanya Rp 5 jutaan ke atas. Namun jika pesan kostum penuh bisa mencapai Rp 40 jutaan. Pada kostum penuh, pemesan akan mengisi ukuran badannya dan ia mulai membuatnya.

Dengan kepastian data itu, maka kostum akan sesuai dengan tubuh pemesan. Saat ini ia sedang mengerjakan pemesan sampai akhir 2024. Jika pesan pada tahun ini maka diproduksi pada 2025.

"Kalau buat orang luar negeri, pemesanan cosplay biasanya buat Halloween. Tidak ada yang pesan model cosplay setan," jawab dia disambung tawa.

Sedangkan pemesan dari Asia kebanyakan dari Singapura karena ia memiliki reseller di sana. Kalau yang dari non Asia, umumnya memesan lewat Instagram. Kalau sebelumnya banyak pemesanan lewat Facebook.

Dikatakannya, perajin cosplay di Indonesia cukup banyak. Namun ia mengklaim memiiliki kelebihan pada update teknologinya. Seperti 3D, mesin laser. Hasilnya lebih detil.

Untuk pengerjaan produknya, ia dibantu tujuh karyawan. Adapun bahan yang harus selalu ada untuk produksi adalah busa dan resin. Terkait lisensi superhero, ia mengatakan tidak ada. Sebab ia hanya membuat berdasarkan pesanan. Bukan produksi massal dan ready stock.

Tokoh superhero juga bisa dibuat original oleh pemesan. Seperti sedang dikerjakan oleh karyawannya. Pemesan mengirim gambar tokoh yang diinginkan. Tentang suka duka membuat cosplay, ia menyatakan agak susah mencari detil tokoh dan mencari bahan.

"Kalau di Indonesia sangat susah untuk beberapa bahan. Kalau di luar negeri banyak. Jadi harus bisa 'ngakali' bahannya, mana yang bisa dipakai," jawabnya.

Sedang untuk kendala mahalnya ongkir, setelah mencari forwarder berkali-kali, akhirnya ditemukan solusi dengan mengirim ke Jakarta dulu baru dikirkm ke luar negeri.

"Kalau dari Malang ke luar negeri bisa mahal. Bisa dua sampai tiga kali lipat ongkirnya. Mending ke Jakarta dulu lebih murah," jawab dia.

Sejauh ini untiuk ekspor tak ada kendala karena yang mengurusi bea cukai adalah pembeli.