15 Cewek Surabaya TPria ini menggunakan foto palsu atau foto orang lain yang lebih ganteng sehingga cewek-cewek tertarik. Dia kemudian mengajaknya berkencan. Selanjutnya...
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sepak terjang Lukmanul (30) penipu 15 wanita yang dikenalnya melalui aplikasi kencan OMI bermodus menjanjikan menikahi para korban, akhirnya berhenti di tangan Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo, Polrestabes Surabaya.
Tersangka Lukmanul hanya bisa menundukkan kepala seraya mengangguk-angguk perlahan seraya mengakui bahwa dirinya telah menipu 15 wanita yang dikenalnya melalui aplikasi tersebut.
.Kelakuannya itu dimulai sejak setahun lalu. Modusnya, membuat akun pribadi lalu mencari pasangan yang disediakan aplikasi tersebut.
Kemudian, tersangka Lukmanul memulai pencarian kaum hawa yang ditawarkan aplikator secara otomatis pada beranda akunnya, dengan cara menggeser-geserkan layar ke sisi kanan ponsel 'swipe right'.
Apa yang membuat para wanita mudah kepincut dengan akun milik tersangka Lukmanul.
Ternyata, pria bertubuh kurus itu menggunakan foto palsu; wajah pria yang lebih ganteng ketimbang dirinya untuk memikat para korban.
"Foto yang saya pakai di aplikasi OMI, bukan foto asli. Iya setiap menyasar korban, saya pakai foto palsu," ujarnya saat diinterogasi oleh Kompol Masdawati Saragih, Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Selasa (2/4/2024).
Setelah korban kepincut, Lukmanul mulai mengajak korban untuk mengobrol melalui percakapan aplikasi WhatsApp (WA).
Obrolan asyik yang terjadi di antaranya keduanya membuat tersangka mulai memberanikan diri untuk mengajak korban bertemu secara langsung di suatu tempat.
"Korban saya masih muda semua. Ya seketemunya sih. Saya kurang tahu, apakah korban itu janda atau istri orang," katanya.
Agar wajah aslinya tak dicurigai karena berbeda dengan foto palsu yang dicomot secara asal dari medsos, sepanjang pertemuan dengan korban, Lukmanul selalu mengenakan masker penutup hidung dan mulut.
Kemudian, agar akal-akalannya tampak makin meyakinkan, Lukmanul terus berusaha menjanjikan sang pacar untuk menjalin hubungan percintaan dengan dirinya hingga sampai jenjang pernikahan.
"Saya nggak punya jurus andalan buat memikat korban. Cuma dijanjikan hubungan serius. Cara meyakinkan saat foto di OMI dan wajah asli saya, ya saya selalu pakai masker. Saya pakai masker terus," terangnya.
Lalu, bagaimana cara tersangka Lukmanul mencuri motor korban wanita yang telah dikencaninya.
Ia kemudian mengajak korban berkeliling dan mengunjungi suatu tempat untuk berkencan.
Agar memudahkannya membawa kabur motor. tersangka Lukmanul kerap meminta dirinya yang bertugas mengendarai motor.
Lalu di tengah perjalanan, si tersangka Lukmanul lantas meminta tolong korban untuk membeli minimuman ringan di minimarket.
Saat korban menuruti permintaan tersangka, dengan berjalan masuk ke dalam minimarket, maka di situlah tersangka mulai melancarkan aksi jahatnya.
Lukmanul sekonyong-konyong membawa kabur motor milik korban.
Bahkan tak jarang, selain motor, ia juga membawa ponsel milik korban.
"Saya ajak jalan-jalan ke supermarket, terus saya suruh beli Aqua. Lalu aku bawa motornya. Yang kasih uang buat beli Aqua, saya. Uang yang saya kasih cuma Rp 20 ribu," jelasnya.
Biasanya setelah berhasil memperoleh motor hasil penipuan tersebut, Lukmanul lantas menjualnya ke seorang penadah yang dikenalnya di Pulau Madura.
Harga yang dipatoknya untuk motor hasil penipuan tersebut sekitar empat juta rupiah.
Uang hasil penjualan tersebut, Lukmanul pakai untuk memenuhi kebutuhan hidup, lalu melunasi cicilan motor.
Bahkan, ada juga yang dipakai untuk bermain judi online berbasis aplikasi ponsel. Dan sisanya juga dipakai untuk berpesta minuman air keras.
"Uang hasil menjual motor curian, buat kebutuhan sehari-hari. Sama membayar cicilan motor. Iya ngecip slot (judi online). Iya minum (miras)," ungkapnya.
tersangka Lukmanul mengaku menyesali perbuatannya, dan berkeinginan untuk tobat.
Apalagi dia juga memiliki anak berjenis kelamin perempuan.
Ia tak ingin nasib malang yang dialami para korban kejahatan, juga menimpa sang anak saat dewasa kelak.
"Iya anak saya ada yang perempuan. Saya kapok bu," pungkasnya seraya meminta maaf kepada Kompol Masdawati Saragih.
Sementara itu, Kapolsek Tenggilis Mejoyo Polrestabes Surabaya Kompol Masdawati Saragih mengatakan, 15 orang korbannya itu, tak cuma berdomisili di Kota Surabaya. Melainkan, ada juga yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.
tersangka kerap berupaya membuat para korban 'terbawa perasaan' atau baper karena bujuk rayunya, untuk membuat korban merasa teryakinkan hingga tak dapat menolak ajakan tersangka untuk berkencan.
"Bahkan ada tersangka ini menggunakan foto palsu, atau foto orang lain, yang lebih ganteng sehingga buat tertarik cewek-cewek," kata mantan Kapolsek Simokerto itu.
Dalam kasus ini, penyidik tak cuma menangkap tersangka Lukmanul. Masdawati menambahkan, pihaknya juga menangkap teman dari tersangka Lukmanul, bernama tersangka Edi (24).
"tersangka Edi ini, cuma ikut melancarkan aksi temannya. Ia baru sekali ikut bawa kabur motor. Sedangkan LN sudah 15 kali menargetkan korban," jelasnya.
Kasus penipuan yang dialami kaum hawa karena kepincut pesona pria tak bertanggung jawab bermental 'buaya darat', bermodus serupa, juga pernah diungkap oleh Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo Polrestabes Surabaya, beberapa bulan lalu.
Oleh karena itu, Masdawati mengimbau kepada para masyarakat; kaum hawa yang berusia muda untuk tidak mudah terperdaya dengan bujuk rayu pria yang baru dikenal melalui aplikasi kencan.
"Edukasi pada masyarakat. Kami mengimbau kepada anak muda yang cewek, kaum milenial, supaya tidak gampang mudah terprovokasi dengan kenalan melalui aplikasi online. Maupun aplikasi yang ada di medsos," pungkasnya.
No comments: