TRIBUNJATIM.COM - Api cemburu membakar pemuda asal Majene berinisial RA (22)
hingga menusuk pacarnya berinisial EW (20).
Diketahui, RA menusuk pacarnya di bagian leher dan paha.
Aksi itu dilakukan menggunakan pisau dapur.
RA sempat menanyakan pacarnya teleponan dengan siapa.
Namun, pacarnya justru tak mau menjawab.
Kini RA telah ditangkap polisi.
"Pelaku (RA) ini cemburu buta, karena korban (pacarnya) sedang teleponan
dengan lelaki lain," ujar Wakapolres Majene Kompol Syaiful Isnaeni, Kamis
(9/11/2023).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di indekos milik korban EW di Kabupaten
Majene, Senin (30/10/2023) lalu.
Pelaku tersulut emosi karena mendapati pacarnya sedang asyik teleponan dengan
lelaki lain.
"Dia (pelaku) sempat menanyakan ke pacarnya (korban) dengan siapa dia
telponan, tapi sih korban tak mau mengakui. Akhirnya pelaku langsung aniaya
kekasihnya," terangnya.
Akibat kekerasan tersebut, korban langsung dilarikan ke RSUD Majene untuk
mendapatkan perawatan medis.
"Pelaku menusuk leher bagian belakang korban, kemudian jari tangan dan juga
paha dengan pisau dapur. Korban langsung dibawa ke RSUD Majene dan saat ini
kondisinya sudah membaik," ungkapnya.
Usai menusuk korban, pelaku melarikan diri ke Luwuk Sulawesi Tengah (Sulteng).
Namun akhirnya pelaku berhasil diamankan polisi di Kabupaten Luwuk Sulawesi
Tengah (Sulteng) berapa waktu lalu.
Akibat perbuatan pelaku telah diamankan di Polres Majene dan dijerat pasal 351
KUHP dengan ancaman kurungan penjara 2 tahun 8 bulan.
Suami yang terlanjur cemburu itu lalu membunuh istrinya lalu buang jasadnya ke
sungai Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Pelaku berinisial STS (73) telah menuduh istrinya, Sri Juanah selingkuh.
Cemburu buta membuat STS gelap mata.
Hingga akhirnya sang suami bunuh istrinya di kamar mandi rumahnya.
Pelaku kemudian membuang jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 100
meter rumahnya.
Pelaku membawa jasad korban menggunakan gerobak dorong (arco).
Warga menemukan jasad korban dalam posisi tengkurap di sungai pada Senin
(6/11/2023) pukul 08.15 WIB.
Ada dua luka akibat benda tumpul di kepala bagian belakang korban.
Pasangan suami istri yang sudah dikarunia tiga anak itu sehari-hari tinggal
berdua di rumahnya.
Ketiga anaknya, dua perempuan dan satu laki-laki sudah berumah tangga dan
tinggal terpisah.
"Motifnya (kasus KDRT yang mengakibatkan korban meninggal dunia) asmara.
Pelaku menuduh korban berselingkuh," kata Kasat Reskrim Polres Blitar, Febby
Pahlevi Rizal, Rabu (8/11/2023).
"Pelaku cemburu buta dan melakukan pembunuhan (terhadap istrinya)," lanjut
Febby.
Febby mengatakan dugaan korban berselingkuh itu berdasarkan keterangan dari
pelaku.
Untuk memastikan motif kasus itu, kata Febby, polisi juga meminta keterangan
kepada keluarga dan tetangga korban.
"Kami juga minta keterangan kepada tetangga dan keluarga korban untuk
mendalami motif kasus tersebut," ujarnya.
Dikatakan Febby, setelah melakukan aksinya, pelaku sempat kabur meninggalkan
rumahnya.
Polisi menangkap pelaku dua jam setelah menerima laporan di wilayah Kota
Blitar.
"Pelaku setelah kejadian meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor. Pelaku
kami tangkap di wilayah Kota Blitar," katanya.
Sebelumnya, pelaku kasus dugaan pembunuhan terhadap perempuan yang jasadnya
ditemukan di sungai atau saluran irigasi di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan
Garum, Kabupaten Blitar, terungkap.
Pelaku, yaitu STS (73), yang tak lain suami korban sendiri.
Sedang korbannya, yakni, Sri Juanah (70), warga Dusun Talok, Desa Pojok,
Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
"Kami mengungkap kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang mengakibatkan
korban meninggal dunia di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten
Blitar," kata Kapolres Blitar, AKBP Anhar Arlia Rangkuti, Rabu (8/11/2023).
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Lihat Kekasih Asyik
Teleponan dengan Pria Lain, Pemuda di Majene Tusuk Leher Pacar Pakai Pisau
Tak Ngaku saat Kekasih Teleponan dengan Pria Lain, Pemuda Cemburu Hingga Tusuk Pacarnya
Reviewed by wongpasar grosir
on
November 10, 2023
Rating:
No comments: