Nenek Prong Nyaris Tewas di Sungai Demi Ambil Uang Rp 400 Ribu, Alasan Nekat Pilu, 'Hanya Punya itu'
TRIBUNJATIM.COM - Apa yang dilakukan nenek bernama Prong ini viral di media sosial.
Nenek Prong yang berusia 71 tahun nyaris tewas di sungai karena tenggelam.
Nenek Prong nekat lompat ke sungai demi ambil uang Rp 400 ribu.
Alasan di balik perbuatannya terungkap.
Dikutip dari The Thaiger Jumat (10/11/2023) via TribunnewsMaker, wanita itu berasal dari Thailand.
Ia nekat nyebur ke Bang Pakong di provinsi tengah Chachoengsao untuk mengambil uang kertas sekitar Rp 400 ribu.
Petugas dari Kantor Polisi Mueang Chachoengsao bergegas ke dermaga di depan Kantor Pemadam Kebakaran Provinsi Chachoengsao setelah menerima laporan adanya kecelakaan air.
Di lokasi kejadian, petugas bertemu dengan seorang perempuan berusia 71 tahun yang basah kuyup, Prong Kanchai, yang baru saja diselamatkan dari sungai.
Seorang pria Thailand, Hirun Yaempinit, 46 tahun, adalah orang Samaria yang baik.
Ia menyelamatkan Prong saat tenggelam.
Hirun mengatakan bahwa Prong telah memintanya untuk membantunya mengambil uang yang terlempar dari saku bajunya ke sungai.
Dia mencoba mengambilnya dengan tongkat kayu tetapi tenggelam ke dasar sungai.
Tanpa diduga, Prong melompat ke dalam air untuk mengambil uangnya.
Hirun berkata dia tidak mengira wanita itu akan berani.
Dia memperhatikannya dengan cermat dan melihat bahwa dia tidak bisa berenang dan hampir tenggelam.
Hirun kemudian melompat ke dalam air dan menarik wanita itu keluar.
Menurut Hirun, Prong putus asa dan tertekan.
Dia mengatakan kepadanya bahwa dia hanya mempunyai uang itu dan ingin membelanjakannya untuk makanan dan barang-barang rumah tangga tetapi ia kehilangan semuanya.
Pria lain yang mendengar cerita tersebut memutuskan untuk memberinya Rp 200 ribu dan mendesaknya untuk terus melanjutkan usahanya.
Pria tersebut berkata bahwa dia beruntung masih hidup dan mendesaknya untuk berpikir bahwa ini hanyalah hari buruk yang akan berlalu.
Prong mengatakan mendapatkan peghasilan Rp 400 ribu dari pekerjaannya.
Ada yang memberikan uang tambahan.
Ia awalnya senang, namun ternyata hanya sebentar.
Dalam waktu 30 menit, uang tersebut yang awalnya ada di saku bajunya jatuh ke sungai.
Saat itu ia dalam perjalan ke supermarket.
Uang yang tadinya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, sabun, sabun cuci, dan ikan kaleng, kini hilang tak terelakkan lagi.
Meskipun tidak memiliki keterampilan berenang, Prong, sejenak melupakan keterbatasannya, memutuskan untuk terjun ke sungai dalam upaya putus asa untuk mendapatkan kembali catatan tersebut.
Ia takut kehilangan satu-satunya sumber penghidupan finansialnya, dia beruntung bisa diselamatkan tepat pada waktunya.
Sebelumnya juga viral sosok Mak Iye seorang ibu penyapu koin di Jembatan Sewoharjo, Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang.
Mak Iye terlihat bahagia kala ada pemudik menggunakan motor melemparkan uang sebesar Rp 15 juta beberapa waktu lalu.
Namun uang tersebut oleh pemudik tak dilemparkan kejalan melainkan dilemparkan ke sungai di bawah Jembatan Sewoharjo.
Mak Iye pun langsung nekad turun ke sungai yang mengalir dibawah jembatan Sewoharjo tersebut untuk mengambil uang satu gepok yang dibungkus kantong plastik hitam.
Setelah mendapatkan uang tersebut, emak penyapu koin pun langsung girang dan berlari menuju penyapu koin lainnya dan memberitahu bahwa ia telah mendapatkan rezeki nomplok uang tunai senilai Rp 15 juta.
Namun nahas, saat dilihat lebih jelas dan teliti oleh Mak Iye, ternyata uang tersebut merupakan uang mainan.
Mak Iye penyapu koin pun merasa jengkel karena telah diprank oleh pengendara motor tersebut.
"Saya udah lompat ke sungai, udah basah-basahan, eh ternyata uangnya itu uang mainan. Padahal saya udah girang dapet rezeki nomplok," ucap emak-emak penyapu koin ini sembari kesal.
Menurutnya, perilaku tersebut sangat tidak baik dan tidak terpuji.
Apa lagi hal tersebut dirasa mempermainkan orang yang memang susah untuk mengais rezeki.
"Gila bener tuh pemudik ngeledekin orang tua, padahal saya ini orang susah, nyapu koin di atas Jembatan Sewoharjo untuk cari makan sehari-hari, tapi malah diejek begini" katanya.
No comments: