Lamongan (beritajatim.com) – Satu unit truk jatuh ke dasar sungai saat jembatan tua yang dilintasinya ambruk. Kejadian ini berada di Dusun Jogo, Desa Jubelkidul, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.
Kala itu, truk bernasib nahas tersebut sedang mengangkut peralatan listrik. Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro menyampaikan, ambruknya jembatan itu terjadi Senin siang (4/9/2023), hari ini. Jembatan itu ambruk diduga lantaran tak kuat menahan beban truk yang bermuatan beton sarana penerangan jalan seberat 8 ton.
“Iya, ada laporan kejadian jembatan ambruk di jalan poros antar desa di Dusun Jogo, Desa Jubelkidul, Kecamatan Sugio, Lamongan pada siang hari ini, sekira pukul 12.00,” kata Anton, Senin (4/9/2023).
Mengenai kronologinya, Anton menjelaskan, berawal saat truk jenis Hino Dutro 300 bernopol AD 8156 DF pengangkut beton dan alat penerangan jalan seberat 8 ton hendak menuju ke Dusun Suci, Desa Jubellor, Kecamatan Sugio.
Terdapat salah seorang warga bernama Siti Mafula melihat ada 2 kendaraan yang melintas di depan rumahnya membawa beban berat berupa alat penerangan. Mengetahui hal itu, saksi berusaha mengejar truk tersebut agar tidak melewati jembatan.
“Saksi berupaya mengejar truk agar tak melintasi jembatan, karena kondisi jembatan tersebut sudah retak dan rapuh,” beber Anton.
Sayangnya, saat saksi belum sempat memberitahukan kondisi jembatan itu kepada sang sopir, ternyata truk terus melaju hingga melintasi jembatan. Maka di saat itulah, jembatan ambruk dan truk tersebut jatuh ke sungai.
Truk tersebut dikemudikan oleh Joko Sayoko (42), warga Dusun Gono, RT 20 RW 07, Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
“Melihat truk tersebut jatuh ke sungai, saksi kemudian memberikan informasi kejadian tersebut ke warga hingga ada warga yang melapor ke polisi,” ujar Anton.
Akibat dari kejadian ini, material yang diangkut truk berupa 7 pondasi beton, 6 tiang lampu, 14 baterai PJU, 14 lampu penerangan jalan dan 14 modul sebagian besar berantakan dan berserakan di bak truk. Beruntung waktu kejadian air sungai dalam keadaan surut.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi kerugian material ditaksir mencapai Rp 600 juta. Jembatan tersebut berdiri mulai tahun 1987 dan sudah retak di sebelah utara sekitar 1 tahun yang lalu, juga sudah dibuatkan rambu atau tulisan roda 4 di larang masuk,” jelas Anton.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamongan, Mohammad Zamroni saat dihubungi menyampaikan bahwa ambruknya jembatan Jogo itu diduga karena memang usia jembatan yang sudah tua, yakni sekitar 36 tahun.
Kondisi jembatan tersebut sudah retak dan telah dipasangi rambu yang memberitahukan kalau kondisi jembatan rusak. Selain itu, sebut Zamroni, truk yang melintasi jembatan memang membawa muatan yang sangat berat hingga mengakibatkan jembatan ambruk.
“Kondisi jembatan memang sudah tua dan ada bagian yang retak. Muatan truk melebihi kekuatan jembatan yang sudah tua sehingga ambruk,” terang Zamroni.[riq/ted]
No comments: