Lokasi lantai tiga bangunan kosong saat korban menjatuhkan diri.
Pasuruan (beritajatim.com) – Akibat cemburu, remaja asal Prigen Pasuruan lakukan bunuh diri dengan terjun di lantai tiga. Kejadian tersebut terjadi pada Senin (11/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Kapolsek Prigen, AKP Sugiyanto mengatakan bahwa kejadian tersebut berada di sebuah bangunan kosong. Tepatnya di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
“Kami telah menerima laporan adanya masyarakat yang melakukan terjun dari lantai tiga. Akibatnya korban mengalami luka-luka dan kemudian meninggal,” kata Sugiyanto, Selasa (12/9/2023).
Sugiyanto menceritakan bahwa mulanya korban bernama Kartini Indah Harum telah pulang bekerja pada pukul 06.30 WIB. Korban kemudian mendatangi rumah kekasihnya M Widad Ghiffari.
Saat di rumah kekasihnya, keduanya melakukan adu mulut tentang hubungan asmaranya. Korban cemburu dengan kekasihnya karena telah berkenalan dengan perempeuan lain.
Kemudian pada pukul 07.00 WIB Widad mengajak korban di sebuah bangunan kosong di wilayah lingkungan Sedap Malam. Sesampainya di lokasi Widad mengajak korban naik di lantai tiga dan kemudian keduanya duduk di batu bata.
Setelah duduk tiba-tiba korban memukulkan batu bata tepat kepada wajahnya sendiri sehingga korban lemas hingga hanpir jatuh. Namun perbuatannya ini berhasil diselamatkan oleh Widad dengan merangkul dari belakang.
“Keduanya langsung kembali turun untuk balik kerumah, Namun korban sempat tak mau diajaknya turun. Dengan sedikit paksaan akhirnya korban berhasil di ajaknya turun, tapi setelah sampai di bawah korban kembali lari ke lantai tiga dan lompat pagar pembatas,” tambahnya.
Widad yang tak sempat menolong korban kemudian jatuh kebawah dengan posisi tubuh miring. Saat di lantai bawah, korban sudah mengeluarkan darah di bagian mulut dan telinga.
Kekasih korban yang panik kemudian menelevon temannya untuk meminta bantuan. Tak lama kemudian temannya datang dan langsung dilarikan kerumah sakit, sesampainya dirumah sakit, nyawa korban tak tertolong.
“Kami mengamankan barang bukti baju korban dan batu bata yang digunakan untuk memukul kepala korban sendiri. Pihak keluarga juga keberatan jika dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan terlampir,” tutupnya. (ada/kun)
No comments: