Lamongan (beritajatim.com) – Setelah hampir 6 jam petugas KPK mengobok-obok
rumah dinas Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, yang berada di Jalan Ahmad
Yani, Lamongan, kini mereka langsung keluar membawa sejumlah berkas, sekitar
pukul 21.00 WIB, Rabu (13/9/2023).
Sebelumnya, KPK masuk ke rumah dinas setempat sejak pukul 14.30 WIB, usai
melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Cipta Karya.
Sayangnya, tidak diketahui secara pasti apa maksud dan tujuan petugas KPK
datang ke Lamongan. Selain itu, petugas KPK juga tidak memberikan keterangan
apapun hasil dari penggeledahan yang dilakukannya.
Rombongan petugas KPK yang mengendarai 4 mobil itu hengkang dari rumah dinas
secara berurutan. Awak media tak bisa mengakses seluruh aktivitas petugas
KPK di rumah dinas lantaran tak diperbolehkan masuk.
Keempat mobil itu kemudian berpencar, yakni dua mobil bergerak ke arah
selatan, sedangkan sisanya bergerak ke arah utara. “Iya memang benar ada KPK
di sini (rumah dinas bupati ,” ujar salah satu petugas Satpol PP yang masih
berjaga di lokasi rumah dinas bupati.
Kini, kehadiran KPK ke Lamongan memunculkan beragam persepsi dan desas desus
bagi publik Lamongan. Datangnya KPK cukup menyita perhatian publik, termasuk
para pejabat Lamongan yang tak mengira sebelumnya jika bakal terjadi
penggeledahan dari KPK ini.
Banyak yang mengaitkan bahwa kedatangan petugas KPK ke Lamongan ini masih
ada hubungannya dengan pembangunan Gedung Pemkab Lamongan yang menelan
anggaran APBD, hingga Rp 151 miliar.
Gedung megah dengan 7 lantai itu dibangun sejak tahun 2017, tepatnya di masa
pemerintahan mendiang Bupati Fadeli, Bupati sebelumnya saat Yuhronur Efendi
masih menjabat sebagai Sekda Lamongan.
Kemudian dari berbagai informasi yang dihimpun dari lapangan, KPK dikabarkan
juga sempat menggeledah rumah salah satu Kontraktor berinisial AB di Jalan
Sunan Kali Jaga, Kelurahan Sukorejo, lalu Dinas Perkim, hingga rumah Eks
Kepala Dinas Perkim M Wahyudi, di Perum Jetis Indah.
Desas desus lainnya, sebagian masyarakat bahkan ada yang mengaitkan
kedatangan KPK dengan dugaan gratifikasi yang terjadi di Kota Sota ini.
Beberapa desas desus dan spekulasi dugaan itu muncul lantaran sejumlah
pejabat di lingkungan Pemkab Lamongan banyak yang menutup diri saat
dikonfirmasi media.
Begitupun dengan Kepala Dinas Perkim Lamongan, Yunan Achmadi, yang tak bisa
dihubungi saat kantornya digeledah KPK. Ponsel Yunan tidak aktif. Sementara
Sekda Lamongan Moh. Nalikan hanya menanggapi singkat bahwa hadirnya KPK ini
bersangkutan dengan agenda Monitoring Center for Prevention (MCP), capaian
program pemberantasan korupsi.[riq/kun]
SUMBER : https://beritajatim.com/peristiwa/6-jam-kpk-geledah-rumdin-bupati-lamongan-desas-desus-muncul/
![]() |
Tas Selimut |
6 Jam KPK Geledah Rumdin Bupati Lamongan, Desas Desus Muncul
Reviewed by wongpasar grosir
on
September 14, 2023
Rating:
No comments: