SURYAMALANG.COM, - Identitas wanita lempar sandal saat Presiden Jokowi di Medan baru-baru ini terungkap.
Selain sandal, wanita itu juga melempar botol air mineral ketika Presiden Jokowi berkunjung di Gedung Serba Guna Pemprov Sumatera Utara (Sumut).
Wanita yang ternyata bernama Roida Tampubolon itu juga sempat berteriak dan membuat gaduh.
Kegaduhan itu sempat terekam kamera hingga membuat sosok Roida jadi sorotan.
Dalam agendanya, Presiden Jokowi mendatangi Medan pada Minggu (27/8/2023).
Saat berkegiatan di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut, seorang wanita tiba-tiba menerobos Tim Tirai sambil berteriak-teriak minta keadilan.
Roida juga sempat melemparkan botol air mineral dan sandal ke arah kerumunan massa.
Meski sempat diamankan oleh Paspampres ke kursi bagian belakang, Roida malah menjatuhkan dirinya dengan tetap berteriak guna menarik perhatian ribuan orang di Gedung Serba Guna.
Beruntung peristiwa ini tidak sampai membuat acara terganggu.
Roida kemudian diajak keluar oleh petugas pengamanan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Dari informasi yang dihimpun Tribun, Roida tinggal di Bandar Klipa, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Pada 27 Oktober 2021 silam, Roida pernah diserahkan Polda Sumut ke Dinas Sosial Kota Medan dan terindikasi mengalami gangguan jiwa dan telantar.
Hal itu diperkuat dengan surat yang dikeluarkan Dinas Sosial Kota Medan tanggal 27 Oktober 2021.
Ternyata Roida juga sempat viral tahun 2018 lalu karena merekam dugaan pungli yang dilakukan dua oknum polisi yang bertugas di Polsek Sei Tuan.
Video itu pertama kali diunggah akun Roida Tampubolon pada Selasa (11/9/2018).
Dalam unggahannya, Roida menulis caption 'Polisi minta2 duit y klo lapor'.
Dikutip dari Tribun Medan, Roida mengatakan aksinya itu dilakukan karena kesal berulang kali berurusan dengan polisi selalu harus pakai uang.
Alhasil Roida pun merekam aksi dua orang polisi yaitu Aiptu DB dan Brigadir MS saat sedang minta uang pelicin untuk mengerjakan laporannya.
"Saya sudah dua kali melapor ke Polsek Percut Sei Tua. Yang kedua kalinya aku merekam mereka melakukan Pungli itu," ujar Roida seraya menunjukkan dua bukti laporannya.
Saat pertama kali melapor, Roida mengutarakan polisi minta uang supaya laporannya segera dikerjakan oleh polisi.
Itu sebabnya karena Roida ingin kasusnya selesai dia pun memberikan uang.
Sayangnya meski sudah membuat laporan dan bahkan memberi uang Rp 50 ribu, kasus pengerusakan rumah Roida tidak kunjung ditindaklanjuti.
Bahkan untuk kali kedua, rumah Roida kembali dirusak dan Ia pun menjadi korban pemukulan.
"Kedua kalinya datang lagi aku melapor, aku visum ke rumah sakit. Kemudian membuat laporan" kata Roida.
"Nah karena merasa dipersulit, mereka minta diberikan uang capek mengerjakan. Nah timbul lah niatku merekamnya," ujarnya.
Saat itu Roida memegang kamera dan pura-pura tak melakukan apa pun, padahal sudah menghidupkan fungsi rekam video dihandphonenya.
"Di wajah ku ini ku buat," ujar Roida seraya memperagakan bagaimana caranya merekam aksi kedua polisi tersebut.
Roida pun mengutarakan niatnya cuma ingin laporan tersebut ditindaklanjuti, supaya tidak mendapat intimidasi dari orang yang melaporkannya.
"Saya mau hidup tenang, nggak diganggu orang yang merusak rumah kami itu," ujar Roida.
Usai meng-upload video-nya ke media sosial, Roida mengaku didatangi oleh dua polisi dan keluarganya.
Roida diminta menghapus video yang diupload-nya tersebut dan membuat permintaan maaf.
"Katanya aku minta maaf di facebook. Kemudian disuruh tanda tangani surat permintaan maaf dan suruh hapus video" cerita Roida.
"Saya bukan bodoh ah. Mereka yang salah, mau saya pula yang disuruh ngaku salah," ujarnya lagi.
Akibat Roida tidak mau menandatangani, oknum polisi itu pun memberikan ancaman.
"Kau tidak mau damai tanda tangani. Kita lihat hancur kau nanti kami buat," ujar Roida menirukan perkataan kedua polisi.
Sementara terkait aksi Roida terhadap Presiden Jokowi, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi buka suara.
Hadi Wahyudi mengatakan awalnya Paspampres melihat ada seorang perempuan paruh baya hendak menerobos barisan pengawalan Presiden Joko Widodo.
Kemudian wanita bernama Roida Tampubolon tersebut diamankan Paspampres.
"Ibu tersebut kemudian diserahkan Paspampres ke Tim Tirai untuk ditenangkan, jangan mengganggu acara Pak Presiden. Namun perempuan tersebut tetap teriak-teriak," ungkap Hadi.
Saat dibawa untuk ditenangkan ke kursi bagian belakang, Roida menjatuhkan dirinya dengan tetap berteriak guna menarik perhatian ribuan orang di Gedung Serba Guna.
Dibantu petugas keamanan dan relawan yang hadir di gedung tersebut Roida ditenangkan agar tidak membuat keributan.
No comments: