Surabaya (beritajatim.com)- Dalam beberapa tahun terakhir, konsep slow living semakin popuer, terutama di kalangan Gen Z. Kalau dulu orang-orang sering menganggap bahwa hidup yang ideal adalah yang cepat, ambisius, dan penuh pencapaian, kini banyak anak muda justru memilih hal sebaliknya, yaitu hidup pelan, tenang, dan lebih mindful.
Gen z merupakan generasi yang tumbuh bersama teknologi dan tekanan sosial, mereka mempunyai perspektif baru tentang ap aitu hidup yang sebenarnya bermakna. Berikut ini adalah enam alasan utama kenapa Gen Z lebih memilih hidup slow living.
1. Burnout Semakin Umum di Usia Muda
Gen Z hidup dalam generasi yang serba tuntutan. Sejak sekolah, mereka dituntut untuk berprestasi, masuk universitas terbaik, punya pengalaman organisasi, kemampuan bahasa asing, dan berbagai skill tambahan. Setelah masuk dunia kerja, tekanan tidak berhenti dan tuntutan produktivitas menjadi bagian dari keseharian.
Hal ini mengakibatkan banyak anak muda yang mengalami burnout karena mereka merasa lelah mental, kehilangan motivasi, sampai mengalami kecemasa berlebihan. Di titik ini, slow living muncul sebagai jalan keluar. Hidup pelan bukan berarti tidak produktif, tapi memberi ruang untuk bernapas, istirahat, dan pulih.
2. Ingin Kehidupan yang Lebih Seimbang
Gen Z melihat hidup tidak hanya tentang kerja, dunia malam, atau aktivitas tanpa henti. Mereka ingin mempunyai waktu yang seimbang untuk diri sendiri, keluarga, hobi, relasi, dan istirahat yang cukup. Keseimbangan ini merupakan sesuatu yang tidak terlalu dinormalisasikan oleh generasi sebelumnya. kesempatan untuk merasakan hidup secara penuh, bukan hanya menjalani rutinitas dari pagi sampai malam tanpa sadar. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z jusrtru menghindari aktivitas yang terlalu padat dan mulai memilih gaya hidup yang selaras dengan kebutuhan tubuh dan pikiran.
3. Kesadaran Kesehatan Mental yang Lebih Tinggi
Salah satu perbedaan yang paling menonjol dari Gen Z adalah keberaniannya untuk membicarakan tentang kesehatan mental. Hal-hal seperti depresi, kecemasan, overthinking, dan masalah psikologis lainnya bukan lagi menjadi hal yang tabu. Mereka lebih jujur dan lebih sadar betapa pentingnya merawat kesehatan mental. Oleh karena itu, memilih cara hidup yang tidak memicu stres yang berlebih. Slow living membantu mereka lebih mindful, lebih sadar dengan apa yang terjadi pada diri sendiri, dan lebih mampu mengenali batasan.
4. Menghindari Hustle Culture
Hustle culture merupakan bekerja keras tanpa henti, minim istirahat dan menganggap kesibukan merupakan tanda sukses. Namun, Gen Z telah melihat sisi gelap konsep tersebut dari orang tua mereka dan generasi sebelumnya. Gen Z mulai menolak pola pikir tersebut karena dianggap sebagai menyiksa diri. Gen Z mulai menganggap bahwa istirahat bukan tanda malas, tetapi suatu kebutuhan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Slow living menjadi bentuk perlawanan terhadap budaya kerja yang berlebihan.
5. Tumbuh di Era Serba Cepat
Teknologi berkembang begitu cepat, informasi datang tanpa henti, dan media sosial selalu memaksa mereka untuk terus mengikuti ritme dunia yang serba cepat. Hal ini membuat Gen Z yang terbiasa dengan kecepatan inilah yang membuat mereka merasa perlu memperlambat hidup. Kehidupan digital sering kali membuat mereka merasa kewalahan dan kehilangan koneksi dengan diri sendiri. Slow living membantu mereka kembali pada hal-hal sederhana.
6. Ingin Hidup Lebih Bermakna
Gen Z adalah generasi yang lebih reflektif dan cenderung mencari makna. Mereka tidak hanya ingin hidup panjang, tapi juga hidup yang terasa benar-benar hidup. Mereka lebih menghargai pengalaman, koneksi yang tulus, dan ketenangan hati dibanding sekadar pencapaian materi. Slow living menjadi ruang untuk menikmati hal-hal yang tidak akan bisa dirasakan saat tua nanti.
Bagi Gen Z, ini adalah gerakan mental dan emosional untuk mengembalikan kendali terhadap hidup. Mereka ingin sehat, tenang, dan merasa cukup. Mereka tidak lagi tertarik pada hidup yang terburu-buru dan penuh tekanan. Dengan slow living, Gen Z menemukan cara untuk hidup dengan ritme yang sesuai dengan diri mereka. [[Pranata Dewi Ratna Swari]
SUMBER : https://beritajatim.com/kenapa-gen-z-lebih-memilih-hidup-slow-living-ini-alasannya
No comments: