Ponorogo (beritajatim.com) – Misteri kematian perempuan yang ditemukan di kawasan hutan Goa Lowo, masuk Desa/KecamatanSampung, Ponorogo mulai terkuak. Hasil sementara otopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Polda Jawa Timur, memastikan korban yang bernama Alip Rahayu Arianti (30) itu, mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal.
Dokter Bedah Forensik Polda Jawa Timur, dr. Tutik Purwanti, mengungkapkan korban menderita luka serius sebelum meninggal. Yakni luka di bagian kepala dan bekas jeratan pada leher korban.
“Ada pelukaan benda tumpul di kepala dan bekas jeratan tali pada bagian leher korban,” ungkap dr. Tutik, ditulis Rabu (13/8/2025).
Selain luka luar, korban juga mengalami pendarahan hebat di kepala. Tim Forensik memperkirakan korban sudah meninggal lebih dari 8 jam sebelum ditemukan warga pada Selasa (12/8/2025) pagi. Saat diotopsi, lanjut dr. Tutik jasad korban sudah mulai mengalami pembusukan.
“Korban sudah mulai mengalami pembusukan saat kita melakukan otopsi,” tambahnya.
Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Imam Mujali menegaskan dari hasil otopsi sementara, mengarah kuat dugaan bahwa kematian warga Desa/Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan karena pembunuhan. Satreskrim Polres Ponorogo pun terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Salah satunya dengan memeriksa secara intensif 4 saksi.
“Ada 4 saksi yang masih kamj periksa, ya saksi dari sekitar TKP, ada juga sakai dari hasil penyelidikan tersebut,” pungkas Imam Mujali. [end/aje]
Reviewed by wongpasar grosir
on
August 13, 2025
Rating:
No comments: