Surabaya Alami Cuaca Panas Dingin Pertanda Apa? Begini Penjelasan BMKG Juanda


 Surabaya (beritajatim.com) – Terik matahari yang menyengat pada siang hari namun dingin saat malam di Surabaya akhir-akhir ini akhirnya dijelaskan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut penjelasan BMKG Juanda, fenomena tersebut sebagai dampak dari peralihan musim yang menandakan datangnya musim kemarau.

Prakirawan BMKG Juanda, Shanas Prayuda, menyatakan bahwa fenomena panas dingin menyengat kulit yang dirasakan mayoritas warga Surabaya ini lazim disebut mediding.

“Fenomena bediding ini memang biasanya terjadi pada bulan Juli hingga Agustus. Dan lazim terjadi pada musim kemarau,” kata Shanas, Kamis (3/7/2025).

Shanas menyampaikan, suhu malam di Surabaya akhir-akhir ini teramati ada di 24-26 derajat Celcius yang terasa dingin, karena tidak adanya tutupan awan di langit.

“Biasanya suhu akan terasa lebih dingin jika tutupan awan hampir tidak ada yang menyelimuti langit, karena panas dari bumi akan keluar angkasa tanpa halangan dari awan,” terangnya.

Oleh sebab itu masyarakat Surabaya tidak perlu khawatir dengan fenomena yang terjadi, karena hal ini adalah kejadian lumrah. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melakukan antisipasi secara mandiri. [ram/ian]








Surabaya Alami Cuaca Panas Dingin Pertanda Apa? Begini Penjelasan BMKG Juanda Surabaya Alami Cuaca Panas Dingin Pertanda Apa? Begini Penjelasan BMKG Juanda Reviewed by wongpasar grosir on July 03, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.