Longsor di Jalur Piket Nol, Lalu Lintas Lumajang – Malang Dialihkan via Probolinggo

Lumajang (beritajatim.com) – Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di kawasan Jalur Piket Nol Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memicu longsor, Selasa (29/7/2025) siang.

Informasinya, longsor terjadi tepat di dekat Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Longsor terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah kawasan perbukitan Piket Nol dilanda hujan dengan intensitas sedang.

Akobatnya, material tanah dan lumpur di areal perbukitan yang terkikis air hujan jatuh dan menutupi badan jalan.

Selain itu, batu-batu berukuran besar juga ikut berjatuhan dari atas tebing setinggi 20 meter. Sehingga, jalur Piket Nol mengalami kelumpuhan.

Beruntung, peristiwa tanah longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kendaraan dari arah Lumajang maupun Malang tidak bisa melintas.

Kasatlantas Polres Lumajang AKP Syaikhu mengatakan, terdapat empat titik longsor yang melanda Jalur Piket Nol.

Menurutnya, pemasangan rambu peringatan untuk para pengendara agar tidak melintas di Jalur Piket Nol sudah dilakukan.

Sehingga, warga yang hendak menuju ke Kecamatan Pronojiwo, Tempursari, maupun Kabupaten Malang, diarahkan untuk mengambil jalan memutar lewat Probolinggo.

“Ini longsor terjadi di 4 titik di sepanjang jalur piket nol. Lalu lintas kita alihkan lewat Probolinggo atau warga bisa menggunakan jalur alternatif via Curah Kobokan,” terang AKP Syaikhu, Selasa (28/7/2025).

Bagi pengendara yang hendak melintasi jalur alternatif Curah Kobokan lebih direkomendasikan agar memutar melalui Probolinggo.

Sebab, jalur tersebut tidak bisa sewaktu-waktu dilewati karena bisa terlanda banjir lahar. Sehingga, jalur alternatif melintasi sungai yang berhulu ke Gunung Semeru ini secara otomatis akan ditutup total.

“Jadi, bagi pengendara yang akan melintas dari Lumajang mau ke Malang, Pronojiwo, maupun sebaliknya kami mengimbau untuk mengalihkan jalur melalui Probolinggo,” tambahnya.

Proses pembersihan material longsor di Piket Nol masih berlangsung sampai siang hari. Meski begitu, setelah jalur dibersihkan, pengendara tetap diimbau untuk lewat Probolinggo karena jalur Piket Nol tergolong rawan mengalami longsor.

Selain itu, cuaca di sekitar kawasan perbukitan Piket Nol kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan tertutup kabut tebal.

“Ya kalau mau tetap lewat kami imbau hati-hati dan waspada, apalagi jika sudah turun hujan kami imbau untuk tidak lewat,” ungkap Syaikhu. (has/but)