SURYAMALANG.COM, MALANG - Perbaikan pintu air dam, di Sungai Lenjing, Kecamatan Tumpang, Rabu (12/2/2025) siang, bisa berlangsung cepat.
Sekitar tiga jam diperbaiki oleh Dinas PUSDA (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air) dengan dibantu warga dari G-HIPPA (Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air), tepat pukul 11.00 WIB, pintu besi selebar 6 meter itu berhasil dibuka dan bersamaan itu airnya mengalir deras.
Melihat air mengalir deras, warga yang menyaksikan perbaikan itu langsung bersorak gembira.
Mereka merasa seperti punya harapan kembali sebagai petani padi, yang sejak lima tahun ini selalu menurun hasil panennya karena pasokan airnya kurang.
Untuk membuka pintu dam itu, warga menggunakan alat trek berkekuatan 15 ton, untuk dipakai narik ke atas.
Seperti diberitakan sebelumnya, pintu air dam itu sudah lama tak bisa dibuka-tutup karena stang pemutarnya, yang berbentuk mirip kemudi mobil itu hilang sejak tahun 2014 dulu.
Selama ini pintu damnya tak bisa dibuka sewaktu-waktu, kecuali warga itu harus menyewa trek atau katrol rantai seperti itu.
Sawah milik 4.000 petani dengan luas 950 hektare (Ha), yang ada di Kecamatan Pakis dan Tumpang,yang mengalami kekeringan di saat musim tanam padi di musim hujan ini sekarang bisa teraliri air.
"Sudah bisa dibuka pintu damnya. Saat ini, airnya mulai mengalir ke irigasi persawahan warga," tutur Abdul Syukur, ketua HIPPA Dewi Ratih.
Menurut Syukur, dam yang ada di Sungai Lenjing dengan lebar 30 meter itu jadi kunci lancar tidaknya irigasi ke persawahan warga.
Sebab, seperti selama ini, ketika pintu dam itu macet atau tak bisa dibuka-tutup sewaktu-waktu, maka dampaknya bikin petani seperti ayam yang mati di lumbung padi, bukan karena kekenyangan tapi karena kelaparan.
"Begitu airnya, saat ini mulai lancar, semoga para petani mau menanam padi kembali, bukan beralih ke jagung, atau pisang," tuturnya.
PINTU DAM RUSAK - Tim tekhnis dari PU SDA Pemkab Malang membetulkan pemutar dam, dan membersihkan sedimen dan sampah yang menutup di depan pintu dam selebar 6 meter, di Desa/Kecamatan Tumpang, Rabu (12/2/2025). Tampak katrol rantai digunakan sebagai pengganti darurat kemudi alat pembuka dan penutup pintu dam yang hilang sejak tahun 2014. (KOLASE - SURYAMALANG.COM/Imam Taufik)
Sementara, Farid Habibah, Kadis PUSDA Pemkab Malang, mengatakan, saat ini timnya bersama warga melakukan perbaikan di dam sembari mengeruk sedimen dan membersihkan sampah, yang menutup pintu dam.
Sebab, sampahnya bukan sekadar sampah yang mudah disingkirkan atau dikeruk melainkan banyak batang kayu seperti bambu dan batang pohon lainnya.
"Untuk stangnya yang tak ada itu, mungkin menunggu proses pengadaan, lalu biar ditangani oleh kontraktor kompeten dan ahli terkait pintu dam," tutur Habibah.(fiq)https://suryamalang.tribunnews.com/2025/02/12/petani-kecamatan-pakis-tumpang-malang-bisa-senyum-lagi-air-sudah-mengalir-dari-dam-sungai-lenjing
No comments: