Akibat Cuaca Buruk, Atap Bangunan SMP Islam Al Amin Kota Malang Ambruk, 300 Siswa Belajar via Daring
SURYAMALANG.COM, MALANG - Atap di sebuah bangunan yang berada di SMP Islam Al Amin, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, roboh pada Rabu (19/2/2025).
Kejadian ini menyebabkan 300 siswa yang ada di sekolah tersebut harus mengikuti pembelajaran daring dari rumah.
Berdasarkan kesaksian pihak sekolah, robohnya atap bangunan ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB sebelum adzan Subuh.
Atap yang roboh tersebut merupakan ruangan multimedia.
Akibatnya, ruangan tersebut porak poranda, termasuk kaca jendela yang pecah akibat tertimpa genteng dan pondasi.
"Awalnya itu kami mendapatkan informasi dari penjaga sekolah waktu sebelum adzan subuh."
"Katanya terjadi atap roboh di ruangan multimedia."
"Setelah kami cek ternyata benar dan akhirnya kami memberikan siswa pelajaran daring di rumah," ucap Kepala Sekolah SMP Islam Al Amin Kota Malang, Eko Putro, kepada SURYAMALANG.COM.
Pihak sekolah menyimpulkan, robohnya atap bangunan tersebut disebabkan oleh faktor cuaca.
Sebab, saat peristiwa itu terjadi, hujan deras dan angin kencang yang mengguyur daerah tersebut.
Beruntung pada saat peristiwa terjadi tidak ada kegiatan belajar mengajar di ruangan tersebut.
Termasuk sejumlah komputer yang berada di ruangan multimedia sebelumnya juga telah dipindah ke ruangan lain.
Alhasil tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Kalau bangunan ini dibangun sekitar tahun 2012 bantuan dari Dinas pendidikan Kota Malang."
"Robotnya mungkin karena faktor cuaca karena bisa dilihat ini konstruksi dan kayu-kayu yang jatuh kondisinya masih bagus," kata Wakil Kepala Sekolah SMP Islam Al Amin Kota Malang, Suprawito, Kamis (20/2/2025).
Hingga sampai saat ini proses pembersihan masih dilakukan oleh pihak sekolah dibantu oleh wali murid siswa.
Mereka berbondong-bondong untuk mengeluarkan sejumlah kayu dan genteng di dalam ruangan multimedia.
Robohnya atap bangunan ini juga berdampak kepada kelas-kelas lain di sekitarnya.
Hal ini yang membuat para siswa untuk sementara waktu ini diberikan pembelajaran daring di rumah.
Rencananya proses belajar mengajar di sekolah akan kembali normal pada Sabtu 22 Februari 2025.
"Robohnya atap bangunan ini juga berdampak kepada kelas-kelas yang lain."
"Jadi tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas belajar mengajar."
"Hingga sampai saat ini bantuan belum ada sementara bantuan hanya dari wali murid yang ikut kerja bakti pada hari ini," tandasnya.
No comments: