Nasib Ibu Hamil Viral Terima Bantuan Diambil Lagi Setelah Foto, Sekdes: Sudah Memenuhi Persyaratan!

SURYAMALANG.COM, - Nasib ibu hamil terima bantuan diambil lagi setelah foto menjadi sorotan di media sosial usai video-nya viral.

Tidak sedikit warganet yang kasihan dengan ibu hamil tersebut dan memprotes tindakan pemberi bantuan.

Atas masalah ini, pihak penyebar video pun buka suara dan meminta maaf termasuk juga Sekretaris Desa (Sekdes) yang memberikan klarifikasi.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @kegoblogan.unfaedah, seorang ibu hamil tampak menerima paket bantuan gizi makanan dari posyandu.

Terlihat di dalam ruangan itu, ibu hamil tersebut memegang bantuan yang tersimpan di kantong plastik berwarna putih.

Lalu penerima bantuan juga memegang satu wadah berisi beberapa butir telur yang terpisah dari plastik.

Ketikasesi foto selesai, ibu hamil tersebut hendak memasukan telur ke dalam kantong plastik yang dipegangnya, namun dicegah oleh petugas posyandu.

Petugas posyandu atau kader PKK langsung meminta kembali telur yang telah diberikan.

Lalu di video lain, perekam memperlihatkan isi kantong plastik putih yang diterimanya hanya ada susu ibu hamil dan dua jenis biskuit tidak ada telur di dalamnya.

Setelah video itu viral, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (3/10/2024) dalam acara penyaluran bantuan gizi ibu hamil dan penyandang stunting tahun anggaran 2024.

Penyebar video diketahui bernama Teza akhirnya memberikan klarifikasi dan mengaku video tersebut cuma kesalahpahaman.

Dalam klarifikasinya ternyata telur untuk bantuan sudah diberikan.

Bantuan tersebut telah lengkap, hanya saja telur telah diberikan petugas di awal.

"Saya akan mengklarifikasi terkait video yang viral bantuan ibu hamil yang saya terima ternyata sudah satu paket dengan telur dan semuanya sudah lengkap. Tapi telur itu sudah diberikan dari awal oleh kader" kata Teza melansir TribunJabar.id.

"Saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi, saya mohon maaf atas kesalahpahaman ini terutama kepada pemerintah desa Citeureup, dan khalayak umum, saya minta maaf atas viralnya kejadian ini, terima kasih," beber Teza lagi.

Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Citeureup, Oom Rukmana mengungkap peristiwa viral tersebut memang berada di wilayahnya.

Kendati begitu, Rukmana membantah bantuan itu diambil lagi setelah dokumentasi.

Menurut Rukmana semua cuma kesalahpahaman penerima bantuan.

"Penyaluran itu ketidaktahuan dan kesalahpahaman terkait bantuan yang diterima penerima manfaat tersebut," ujar Rukmana saat dikonfirmasi pada Senin (7/10/2024) melansir TribunJabar.id (grup suryamalang).

Menurut Rukmana, penyaluran bantuan paket makanan untuk ibu hamil dan balita tersebut dilakukan ke dalam dua tahap.

Dua tahap yang dimaksud adalah pada bulan Agustus dan Oktober 2024.

"Itu disalurkannya dua kali dan pada saat penyaluran pertama terjadi dropping yang double" kata Rukmana.

"Akhirnya kami ambil sikap dan kebijakan disetujui para kader itu yang dua tahapnya diawalkan menjadi satu tahap," imbuhnya.

"Pada akhirnya ada kesalahpahaman bahwa sudah disalurkan di tahap sebelumnya. Karena ketidaktahuan tersebut akhirnya timbul video di media sosial," ucap Rukmana.

Di sisi lain, Rukmana memastikan penyaluran bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita di wilayahnya sudah tepat sasaran dan diserahkan seluruhnya kepada warga yang benar-benar membutuhkan.

Dengan kata lain, Rukmana menegaskan apa yang terjadi di media sosial yang mengatakan ada pemotongan atau pengurangan bantuan paket makanan untuk ibu hamil tidak benar adanya.

"Bantuan tersebut sudah dibagikan sebelumnya pada tahap pertama sekitar bulan Agustus, dan bulan Oktober ada tahap kedua. Artinya bantuan sudah memenuhi persyaratan," tegas Rukmana.