Penampakan Gubuk Reyot Fasilitas Hotel Bintang 5 Milik Raja Narkoba Kalimantan Selatan, Ada Diskotik

 

SURYAMALANG.COM, PALANGKA RAYA – Siapa sangka di kawasan kumuh di Jalan Rindang Banua, Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya terdapat gubuk reyot ada fasilitas hotel bintang 5 milik bandar narkoba Palangka Raya.

Bahkan, akses menuju ke gubuk reyot tersebut hanya bisa dilalui menggunakan jembatan berbahan papan untuk satu orang.

Di sana ada empat hingga lima rumah dihubungkan jembatan kayu yang membentang dari Gang Sayur menuju Gang Akhlak.

Gubuk-gubuk tersebut milik bandar narkoba sekaligus kartel narkoba bernama Salihidin alias Saleh (39).

Di antara gubuk-gubuk mewah itu ada tempat tinggal para pengawal.

Ada juga tempat hiburan selayaknya diskotik yang selama ini tidak diketahui warga.

Di kawasan kumuh itu, dia dijuluki sebagai Raja Narkoba Puntun, Palangka Raya.

Kondisi bandar narkoba tinggal di tempat kumuh namun memiliki fasilitas mewah sebagai alibi ini bak kehidupan kartel narkoba di Meksiko.

Adapun penampakan gubuk-gubuk itu beratap seng yang sudah berkarat.

Seng-seng itu juga menutupi dinding dan halaman penuh semak belukar.

Jika dilihat dari luar, gubuk-gubuk itu seolah tak ada yang istimewa.

Bahkan, kawasan kumuh itu pun taka da yang tertarik mengoknya.

Namun, begitu melewati pintu depan gubuk yang berdecit, pengunjung akan disambut pemandangan kontras luar biasa.

Dinding yang estetik, lampu kristal, perabotan mewah yang memenuhi ruangan serta kamar mandi seperti di hotel berbintang 5.

Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah, Irjen Pol Djoko Poerwanto juga terkejut melihat isi gubuk reyot milik Saleh.

"Dia membangun tempat hiburan di pemukiman ini yang mungkin menderita karena terjerat narkoba," ujar Djoko saat konferensi pers penangkapan Saleh, Selasa (10/9/2024).

Selama bertahun-tahun, Saleh berhasil membangun kerajaan narkoba tersembunyi itu.

Meski banyak desas-desus tentang ‘hotel bintang 5’ Saleh, ia baru tertangkap setelah belasan tahun beroperasi hingga mendapat gelar Raja Narkoba Puntun.

Saleh memang benar-benar seperti raja, dengan fasilitas mewah.

Sebagai raja, sosok Saleh mencontoh perilaku baik Robin Hood.

Dia tak sungkan membantu warga sekitar kawasan Puntun yang kesulitan ekonomi.

Ia juga rutin bagi-bagi uang untuk anak yatim.

"Dia pernah juga membantu musala di sekitar sini," kata Imuh, Ketua RT setempat.

Kini, Saleh sudah ditangkap, meski sempat melarikan diri usai mendapat vonis bersalah dan ancaman penjara 7 tahun dari putusan kasasi pada Oktober 2022 lalu.

Pelariannya selama dua tahun ke Samarinda Banjarmasin, dan kembali ke Palangka Raya berakhir pada 4 September 2024.

Kini kerajaan Saleh juga sudah disegel oleh BNN, nampak dinding rumah-rumah di markas Saleh banyak sayatan benda tajam bekas penggerebekan Saleh serta upaya petugas polisi dan BNN mencari barang bukti.

Meski Saleh ditangkap, hal itu tak lantas membuat kawasan Puntun bebas dari narkoba.

Kasi Pemerintahan Kelurahan Pahandut, Riska juga mengakui kawasan Puntun identik dengan narkoba.

"Dia pernah juga membantu musala di sekitar sini," kata Imuh, Ketua RT setempat.

Kini, Saleh sudah ditangkap, meski sempat melarikan diri usai mendapat vonis bersalah dan ancaman penjara 7 tahun dari putusan kasasi pada Oktober 2022 lalu.

Pelariannya selama dua tahun ke Samarinda Banjarmasin, dan kembali ke Palangka Raya berakhir pada 4 September 2024.

Kini kerajaan Saleh juga sudah disegel oleh BNN, nampak dinding rumah-rumah di markas Saleh banyak sayatan benda tajam bekas penggerebekan Saleh serta upaya petugas polisi dan BNN mencari barang bukti.

Meski Saleh ditangkap, hal itu tak lantas membuat kawasan Puntun bebas dari narkoba.

Kasi Pemerintahan Kelurahan Pahandut, Riska juga mengakui kawasan Puntun identik dengan narkoba.

Juhri, Ketua RW setempat juga tak tahu pasti sejak kapan Puntun lekat dengan label kampung narkoba.

Yang ia tahu, stigma bahwa kawasan Puntun akrab dengan narkoba sejak Saleh memulai bisnisnya sekira tahun 2016 lalu.

Bukan hanya orang dewasa yang terpapar narkoba.

Di Puntun anak-anak muda juga ikut terpengaruh untuk mengonsumsi Zenith, obat penyakit tulang yang sering disalahgunakan.

"Banyak yang ngelem juga," ucap Juhri.

Yang lebih mengkhawatirkan anak-anak muda di Puntun banyak yang tak mau sekolah bahkan ada juga menjadi anak buah Saleh sebelum akhirnya bandar narkoba itu ditangkap.

Penangkapan Saleh membantu program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Kalteng.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Katma F Dirun.

Ia mengungkapkan, tantangan program P4GN selama ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba.

"Dengan pengangkapan salah satu bandar besar ini (Saleh,red) tentunya diharapkan bisa mengurangi peredaran narkoba di Kalteng dan menguatkan semangat dalam program P4GN," ucap Katma.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat kota Palangka Raya khususnya yang berada di kawasan Puntun, apabila menemukan keluarganya yang terpapar narkoba agar jangan segan-segan melaporkan ke pihak berwajib.

"Kalau takut melapor kami bisa membantu, apalagi Saleh ini katanya sudah lama beroperasi di Puntun jadi mungkin masih ada yang terapapar, kami berharap warga yang sudah terpengaruh narkoba bisa segera direhabilitasi," jelas Katma.

Kini, setelah Saleh ditangkap, semangat melepas label kampung narkoba dari Puntun lebih keras digaungkan.








SUMBERhttps://suryamalang.tribunnews.com/2024/09/25/penampakan-gubuk-reyot-fasilitas-hotel-bintang-5-milik-raja-narkoba-kalimantan-selatan-ada-diskotik?page=3

Penampakan Gubuk Reyot Fasilitas Hotel Bintang 5 Milik Raja Narkoba Kalimantan Selatan, Ada Diskotik   Penampakan Gubuk Reyot Fasilitas Hotel Bintang 5 Milik Raja Narkoba Kalimantan Selatan, Ada Diskotik Reviewed by wongpasar grosir on September 26, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.