SURYAMALANG.COM, - Cerita Sukati emak-emak viral nyaris dikeroyok pria akibat usir sound horeg dengan menyiram air membuatnya banjir dukungan netizen.
Kendati demikian, anggota keluarga Sukati ternyata menjadi korban kebrutalan para peserta karnaval sound horeg tersebut.
Kejadian ini akhirnya ditangani oleh Pemerintah Desa bersama TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar tidak terjadi pertikaian panjang.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah pada Minggu (11/8/2024) sore.
Video yang menampilkan adegan kericuhan tersebut sempat viral di media sosial, di antaranya grup-grup Facebook berbasis komunitas warga Pati kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @terang_media.
Dalam video yang beredar tersebut, tampak seorang ibu-ibu mengenakan kemeja hijau menegur peserta karnaval yang membawa sound horeg.
Merasa bising, emak-emak tersebut menyiram iring-iringan sound horeg yang lewat di depan rumahnya pakai air.
Dalam video, ibu tersebut dikerubungi oleh kru sound horeg dan menurut narasi wanita tersebut hendak dikeroyok hingga terjadi adu mulut dan sorakan.
'Merasa terganggu, seorang emak-emak siram sound horeg pakai air dan nyaris dikeroyok' tulis narasi dalam video viral tersebut, Senin (12/8/2024).
Ibu-ibu itu juga dihampiri seorang pria kemudian disusul oleh sejumlah pria perserta karnaval yang memakai kaos hijau.
Para pria lalu adu mulut dengan ibu-ibu tersebut, bahkan peserta karnaval yang seluruhnya laki-laki tampak menyudutkan wanita tersebut.
Sampai akhirnya ibu itu masuk ke dalam rumah.
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dan aksi ibu-ibu tersebut banjir dukungan dari netizen yang merasa terwakili.
'Dari sekian banyak orang cuma si ibu doang yg sehat' tulis @anggaraaa_***.
'Merasa terganggu, seorang emak-emak siram sound horeg pakai air dan nyaris dikeroyok' tulis narasi dalam video viral tersebut, Senin (12/8/2024).
Ibu-ibu itu juga dihampiri seorang pria kemudian disusul oleh sejumlah pria perserta karnaval yang memakai kaos hijau.
Para pria lalu adu mulut dengan ibu-ibu tersebut, bahkan peserta karnaval yang seluruhnya laki-laki tampak menyudutkan wanita tersebut.
Sampai akhirnya ibu itu masuk ke dalam rumah.
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dan aksi ibu-ibu tersebut banjir dukungan dari netizen yang merasa terwakili.
'Dari sekian banyak orang cuma si ibu doang yg sehat' tulis @anggaraaa_***.
'Karya seninya dimana yaa... Sementara kalau dilihat dari segi budaya, itu kita dpt jenis budaya apa.. Kalau dari segi agama ini dapat nilai ibadah darimana.. Mungkin ada yg bisa jelasin..' sahut @alexalex32***.
'Kalau tetiba ada yang mati karena serangan jantung, kaca-kaca pecah, siapa yang bertanggung jawab? karena itu sudah masuk ke ranah mengganggu ketertiban umum woy' timpal @don***01_
Ditemui di kediamannya, Sukati (54) emak-emak dalam video tersebut mengaku sangat merasa terganggu ketika truk sound horeg berhenti di depan rumahnya.
Merasa jengkel karena dadanya terasa sakit ketika mendengar suara berdentum-dentum, Sukati mengambil selang dan menyemprotkan air ke truk sound horeg.
Aksi sukati itu membuat rombongan pemuda yang mengiringi karnaval sound horeg terpancing emosinya sehingga terjadi cekcok.
Para pemuda itu sampai masuk ke rumah Sukati dan diduga melakukan pemukulan terhadap anggota keluarga Sukati.
"Saya terganggu. Mereka saya suruh jalan, jangan di depan rumah saya, tapi tidak digubris" kata Sukati, Senin (12/8/2024) melansir TribunJateng.com (grup suryamalang).
"Akhirnya saya ambilkan selang. Itu pun airnya tidak besar. Tujuan saya cuma agar mereka segera jalan" lanjutnya.
"Tapi mereka tidak jalan-jalan, malah tidak terima karena saya semprot air," ucap Sukati.
Sukati mengatakan, para pemuda yang mengiringi sound horeg justru masuk ke rumahnya dan melakukan pengeroyokan.
Anak-anak sekolah yang indekos di rumahnya jadi korban.
Tak hanya itu, anak perempuan dan menantu Sukati juga terkena pukulan.
"Anak saya ditonjok, kena hidungnya sampai tidak sadarkan diri. Menantu saya juga kena tonjok," jelas Sukati.
Sukati merasa terganggu dengan sound horeg itu sebab dadanya sakit ketika mendengar suara menggelegar.
Tak hanya itu, bangunan rumahnya yang tergolong sudah berumur juga sampai bergetar-getar seperti hendak roboh.
"Rumah saya, kan, bangunan tua. Saya takut ada yang rusak atau roboh. Kaca-kaca jendela juga saya lakban semua supaya tidak pecah," kata Sukati.
Atas kejadian ini, Kapolsek Margoyoso, AKP Joko Triyanto turut membenarkan peristiwa tersebut terjadi saat acara Karnaval Sedekah Bumi di Desa Waturoyo berlangsung.
"Benar adanya video yang viral ibu-ibu merasa terganggu dengan adanya sound saat kegiatan karnaval dan menyiram air dengan menggunakan selang mengenai kendaraan bukan sound-nya alat musiknya," kata Joko, Senin (12/8/2024) mengutip TribunJateng.com.
Pihak kepolisian-pun telah mendatangi kedua belah pihak, yakni A dan panitia acara karnaval Desa Waturoyo tersebut.
Bersama Pemerintah Desa, TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, pihak kepolisian telah memediasi Sukati dengan perwakilan panitia.
Lewat mediasi ini, terjadi kesepakatan damai. Pihak panitia menyampaikan permohonan maaf.
Sebaliknya, pihak Sukati menyatakan memberi maaf dan tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Dengan adanya mediasi, permasalahan bisa selesai. Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) juga tetap kondusif," pungkas Joko.
No comments: