Permintaan Maaf Briptu FN Menyesal Bakar Suami di Mojokerto, Tangan Diborgol Korban Tak Berkutik

 


SURYAMALANG.COM, - Terlambat untuk menyesal jadi kiasan yang cukup menggambarkan kondisi Briptu FN setelah membakar suaminya. 

Briptu FN bahkan sempat minta maaf saat membawa suaminya, Briptu RDW ke rumah sakit berharap korban bisa selamat. 

Diketahui, Briptu FN tersulut emosi hingga tega membakar suaminya, Briptu RDW dengan cara yang cukup sadis. 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menerangkan setelah Briptu RDW dibakar, istrinya Briptu FN sempat menolong.

"Dibawa oleh tersangka ke RSUD," ujar Dirmanto di Surabaya, Minggu (9/6/2024) melansir Kompas.com. 

Saat itu Briptu FN membawa suaminya ke ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Kata Dirmanto, FN masih merasa memiliki tanggung jawab untuk menolong korban, RDW.

"FN juga mempunyai tanggung jawab besar untuk menolong yang bersangkutan," katanya.

Dari keterangan Dirmanto, Briptu FN membawa Briptu RDW bersama-sama dengan tetangga. 

"Dibantu oleh beberapa tetangga," lanjutnya.

Sesampainya di rumah sakit, polwan tersebut sempat meminta maaf pada suaminya yang dinas di Polres Jombang tersebut. 

"FN meminta maaf kepada suami atas perlakuannya," kata Kombes Dirmanto.

Namun nahas, Briptu RDW menghembuskan napas terakhirnya karena mengalami luka bakar sebesar 90 persen.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa nahas ini bermula saat terduga pelaku Briptu FN melakukan pengecekan ATM milik korban, pada Sabtu (9/6/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

Terduga pelaku mendapati ATM korban dari gaji ke-13 senilai Rp.2.800.000 hanya tersisa Rp 800.000.

Sontak, Briptu FN menghubungi korban untuk mengklarifikasi gaji ke-13 yang hanya tersisa Rp 800 ribu dan memintanya segera pulang ke Aspol di Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto.

Sebelum pulang, terduga pelaku membeli bensin di botol kemasan dan membawa ke rumah Aspol.

Sesampainya di rumah, terduga pelaku menyimpan botol berisi bensin di atas lemari yang berada di teras rumah dan memotretnya.

Briptu FN lalu mengirim foto itu ke WhatsApp korban untuk segera pulang, dengan ancaman “Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar.

Kemudian Briptu FN menyuruh ART untuk mengajak anak-anaknya yang berjumlah tiga orang bermain di luar rumah.

Terduga pelaku dan korban bertengkar di dalam rumah dalam kondisi pintu terkunci.

Tangan kiri korban diborgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.

Dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja.

Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan sambil berkata: “Ini lo, Yang, lihaten iki.”

Api menyambar tangan terduga pelaku dan langsung menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin.

Korban terbakar di sekujur tubuh dan berteriak meminta pertolongan.

Korban berusaha keluar garasi namun terhalang mobil dan juga tangan kiri dalam keadaan terborgol di tangga lipat.

Saksi Alvian mendengar teriakan minta tolong korban sehingga masuk ke dalam garasi dan langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.

Briptu FN diduga tersulut emosi karena suaminya selalu menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online. 

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, uang tabungan dari gaji tersebut seharusnya dapat digunakan untuk membiayai hidup beserta ketiga anak mereka. 

"Saudara almarhum korban sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya. Ini dipakai untuk, mohon maaf, main judi online" ujar Dirmanto di Lobby Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Minggu (9/6/2024). 

"Ini sementara temuan kami sampaikan," lanjut Dirmanto.

Atas motif tersebut, muncul rasa jengkel dalam diri Briptu FN sehingga tanpa sadar melakukan aksi kekerasan terhadap suaminya Briptu RDW. 

Aksi kekerasan Briptu FN pada siang hari itu, lanjut Dirmanto merupakan kejadian pertama kali. 

"Ini baru pertama kali. Karena saking jengkelnya. Karena tersangka ini memiliki anak tiga. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia 4 bulan" ujar Dirmanto. 

"Nah ini kan banyak banyaknya membutuhkan biaya," imbuh Dirmanto menjelaskan. 










SUMBERhttps://suryamalang.tribunnews.com/2024/06/10/permintaan-maaf-briptu-fn-menyesal-bakar-suami-di-mojokerto-tangan-diborgol-korban-tak-berkutik?page=3


Permintaan Maaf Briptu FN Menyesal Bakar Suami di Mojokerto, Tangan Diborgol Korban Tak Berkutik Permintaan Maaf Briptu FN Menyesal Bakar Suami di Mojokerto, Tangan Diborgol Korban Tak Berkutik Reviewed by wongpasar grosir on June 11, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.