SURYAMALANG.COM, - Kronologi Iwan bunuh istri pakai sikat gigi berawal dari perkara rumah tangga yang sepele dan menumpuk di benak pelaku.
Iwan menghabisi nyawa istrinya Risma Fatmawati (18) pada Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIB di rumah mereka Perumahan Suku Duane, Paya Togok, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Lalu jasad Risma Fatmawati baru ditemukan oleh ibunya di kamar pada Minggu (5/5/2024) pukul 09.00 WIB.
SURYAMALANG.COM, - Kronologi Iwan bunuh istri pakai sikat gigi berawal dari perkara rumah tangga yang sepele dan menumpuk di benak pelaku.
Iwan menghabisi nyawa istrinya Risma Fatmawati (18) pada Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 20.00 WIB di rumah mereka Perumahan Suku Duane, Paya Togok, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Lalu jasad Risma Fatmawati baru ditemukan oleh ibunya di kamar pada Minggu (5/5/2024) pukul 09.00 WIB.
Kemudian, setelah melihat sendal yang biasa digunakan oleh korban, Norida mencoba membangunkan Risma dengan mengetok pintu kamar.
"Saya ketok-ketok pintu kamarnya tapi tak ada yang menyaut kemudian saya cek dari jendela kamar belakang dan melihat dia sudah kaku, saya langsung teriak minta tolong," ujar Norida.
Menurut Norida, posisi korban saat ditemukan tergeletak terlentang di atas kasur dengan pakaian kaus berkerah dan celana pendek yang melekat di tubuhnya.
Tidak hanya itu, tubuh korban juga seolah dilumuri bedak yang diduga dilakukan oleh suami untuk menghilangkan sidik jari.
Dibunuh Pakai Sikat Gigi
Kapolres Karimun AKBP Fadli Agus mengatakan, korban ditemukan di dalam kamar dengan posisi terlentang dan mengalami luka tusuk di bagian leher sebelah kiri.
"Korban ditemukan pertama kali oleh orang tuanya pagi tadi sudah dalam keadaan terlentang dengan leher tertancap sikat gigi," ujar AKBP Fadli Agus melansir TribunBatam.id, Minggu (5/5/2024).
AKBP Fadli menyebut sebelum membunuh pelaku sempat cek-cok dengan korban hingga akhirnya berniat menghabisi nyawa korban, sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu 4 Mei 2024.
"Mereka sempat berkelahi hingga pelaku mencekik korban sebanyak dua kali, dan menusuk leher korban menggunakan sikat gigi yang telah diruncingkan," ujar Fadli Agus.
Pengakuan pelaku setelah melakukan pembunuhan, Iwan melarikan diri dan malam itu menumpang tidur di teras rumah warga.
Lalu paginya, Iwan naik angkutan umum menuju pelabuhan Tanjung Berlian untuk kabur ke Pulau Karimun.
"Pelaku sempat numpang tidur di teras rumah warga, dan pada pagi harinya ia mencari angkutan umum untuk ke Pelabuhan," ujar Fadli Agus.
"Namun, upaya kabur yang dilakukan gagal setelah tim gabungan Polres Karimun meringkus pelaku setelah turun dari angkutan umum," pungkas Fadli.
Iwan berhasil dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki sebelah kanan oleh jajaran Polsek Kundur Utara karena sempat melakukan upaya perlawanan.
Iwan ditangkap di Pelabuhan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur Utara saat hendak kabur dan menyebrang ke Pulau Karimun.
Pengakuan Iwan
Saat diwawancarai secara eksklusif, pelaku mengaku nekat membunuh Risma karena sakit hati yang telah lama dipendamnya.
Hal itu juga yang menjadi pemicu pasangan suami-istri muda ini sering cek-cok atau bertengkar dengan masalah yang dianggap sepele.
"Setiap saya pulang kerja, dia tidak pernah masak. Selalunya saya makan sendiri" ujar Iwan melansir TribunBatam.id, Minggu (5/5/2024).
"Kalau saya suruh masak atau cuci baju, dia (korban-red) selalu bilang kalau bukan babu di rumah ini," sahut Iwan.
Setiap terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya, pelaku menyebut ibu mertuanya selalu ikut campur.
Bahkan yang paling membuat pelaku sakit hati, mertua perempuan menyuruh anaknya untuk mencari laki-laki lain.
Selain itu, pelaku juga cemburu dan menduga Risma mempunyai selingkuhan laki-laki lain.
Pengakuan pelaku setelah melakukan pembunuhan, Iwan melarikan diri dan malam itu menumpang tidur di teras rumah warga.
Lalu paginya, Iwan naik angkutan umum menuju pelabuhan Tanjung Berlian untuk kabur ke Pulau Karimun.
"Pelaku sempat numpang tidur di teras rumah warga, dan pada pagi harinya ia mencari angkutan umum untuk ke Pelabuhan," ujar Fadli Agus.
"Namun, upaya kabur yang dilakukan gagal setelah tim gabungan Polres Karimun meringkus pelaku setelah turun dari angkutan umum," pungkas Fadli.
Iwan berhasil dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki sebelah kanan oleh jajaran Polsek Kundur Utara karena sempat melakukan upaya perlawanan.
Iwan ditangkap di Pelabuhan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur Utara saat hendak kabur dan menyebrang ke Pulau Karimun.
Pengakuan Iwan
Saat diwawancarai secara eksklusif, pelaku mengaku nekat membunuh Risma karena sakit hati yang telah lama dipendamnya.
Hal itu juga yang menjadi pemicu pasangan suami-istri muda ini sering cek-cok atau bertengkar dengan masalah yang dianggap sepele.
"Setiap saya pulang kerja, dia tidak pernah masak. Selalunya saya makan sendiri" ujar Iwan melansir TribunBatam.id, Minggu (5/5/2024).
"Kalau saya suruh masak atau cuci baju, dia (korban-red) selalu bilang kalau bukan babu di rumah ini," sahut Iwan.
Setiap terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya, pelaku menyebut ibu mertuanya selalu ikut campur.
Bahkan yang paling membuat pelaku sakit hati, mertua perempuan menyuruh anaknya untuk mencari laki-laki lain.
Selain itu, pelaku juga cemburu dan menduga Risma mempunyai selingkuhan laki-laki lain.
Iwan mengklaim pernah memergoki istrinya berhubungan badan dengan laki-laki lain bahkan di rumah pernah melakukan panggilan video.
Sehingga rasa sakit hati yang telah dipendam Iwan diluapkan dengan cara yang salah hingga istri meregang nyawa ditangannya sendiri.
"Sering kali. Pertama saya jumpa di hotel dengan laki-laki. Kemudian kedua saya pernah jumpa dia pergi dengan laki-laki lain dan ketiga dia telponan video call terus ada lagi video lainnya" jelas Iwan.
"Disitulah saya tak akan maafkan dia lagi," timpal Iwan.
Meskipun sakit hati sampai membunuh istrinya, Iwan mengaku menyesal karena harus berpisah dengan anaknya.
"Menyesal. Sekarang jauh dengan anak kemarin masih bersama-sama sekarang tidak bisa lagi," ujar Iwan.
Mertua Bantah Ucapan Iwan
Orang tua Risma, Kaisul dan Norida, membantah tudingan Iwan yang mengaku tidak pernah dilayani oleh korban.
Norida menjelaskan dalam keseharian, korban selalu bersamanya.
Bahkan Norida mengaku mengetahui tingkah laku dan perbuatan kedua pasangan suami istri tersebut.
"Saya setiap hari selalu bersama Risma. Dia paling dekat sama saya. Dia (korban-red) itu kalau keluar kalau tak dengan saya pasti dengan suaminya," ujar Norida, Senin (6/5/2024) melansir TribunBatam.id.
Norida juga menegaskan tudingan Risma bermain dengan laki-laki lain dan selingkuh hingga ke berhubungan badan di kamar hotel tidak benar.
"Tudingan itu tidak benar. Dia tidak pernah main ke hotel apalagi selingkuh. Anak (korban) itu seolah menjadi kendaraan saya. Kemana-mana dan apa yang saya buat selalu bersamanya," tegas Norida.
Risma yang punya anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan menurut Norida tidak memungkinkan untuk pergi ke hotel dan meninggalkan anaknya.
"Anaknya ini masih kecil, mana bisa jauh dari mamaknya. Gak memungkinkan kalau korban pergi ke hotel bawa anaknya, rumahnya aja di depan. Kalau pergi tentu saya tahu," ujar Norida.
Selain itu, Norida juga membantah pernyataan Iwan yang menyebut korban semasa hidup tidak pernah memasak ketika suami pulang kerja.
Risma disebut selalu memasak di rumah Norida dan setelah masakan siap dibawa ke rumah untuk diberikan kepada suami.
"Alasan masak di sini karena di rumahnya itu tidak ada dapur, tidak ada peralatan masak. Setiap hari Risma selalu masak di sini," timpal Norida.
Norida sangat menyayangkan kejahatan keji pelaku yang dianggapnya selama ini sebagai menantu yang baik.
Siapa sangka Iwan justru menghilangkan nyawa anak kandungnya dengan ditusuk menggunakan sikat gigi.
No comments: