TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi Tribunners.
Bagaimana kabar kalian di hari Kamis ini?
Sebelum memulai aktivitas, simak dulu yuk beberapa berita viral terpoopuler yang sedang hangat diperbincangkan.
Kabar pertama datang dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang dibobol atau diretas transaksi ilegal.
Akibatnya, sekitar Rp 21,5 miliar dana nasabah di bank itu hilang secara misterius dari rekening.
Kasus ini sendiri dilaporkan ke Polda Bali pada 15 Mei 2023.
Namun selama ini, kasus tersebut tak terendus publik dan seolah-olah 'mengendap' sampai sekarang.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan bilang laporan BPD Bali itu sudah diterima dan Polda Bali mengeluarkan Surat Tanda Terima Lapor Polisi (STTLP) nomor STTLP/248/V/2023/SPKT/POLDA BALI.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali telah menindaklanjuti laporan tersebut.
Dalam kasus ini, BPD Bali menemukan transaksi mencurigakan dari sejumlah rekening nasabah.
Dana nasabah tiba-tiba keluar dari rekening. Total, dana nasabah yang hilang dari rekening mencapai lebih dari Rp 21,5 miliar.
Menurut Jansen, laporan itu sementara masuk dalam dugaan tindak pidana peretasan.
Namun dia tak mau mengambil kesimpulan lebih jauh, sebab kasus ini masih diproses dengan penuh kehati-hatian.
Bisa juga termasuk dalam tindak pidana transfer dana dan tindak pidana pencucian uang.
Tak hanya itu, Satpol PP Kecamatan Cisarua mendatangi warung di kawasan Puncak, Bogor, yang viral lantaran memasang harga tinggi.
Salah satu warung yang didatangi adalah warung milik I yang berlokasi di dekat pintu masuk kawasan wisata Telaga Warna.
Pemilik warung itu mengakui memasang harga tinggi dan harga itu biasa diberikan kepada pengunjung.
Tanpa perlu berlama-lama, langsung saja simak berita viral terpoopuler yuk!
1. Alasan Pemilik Warung di Puncak Bogor Jual Teh Harga Rp45 Ribu, Diwajarkan Ketua Paguyuban, ‘Normal’
Warung di Puncak Bogor yang menjadi perbincangan karena menjual makanan dan minuman dengan harga yang sangat fantastis, pemilik warung akhirnya buka suara. (TribunnewsBogor.com)
Kini mulai terungkap alasan pemilik warung di Puncak Bogor yang ramai dibicarakan karena berjualan teh dan makanan dengan harga fantastis.
Sebuah warung menjadi perbincangan di media sosial karena menjual teh dengan harga Rp 45 ribu.
Pemilik warung di Puncak Bogor itu akhirnya buka suara terkait keviralan tempat dagangannya di media sosial.
Rupanya kisaran harga yang telah ditetapkan itu juga sudah menjadi hal wajar.
Terbaru, ketua Paguyuban pedagang setempat mewajarkan harga yang dipatok tersebut.
Berawal dari curhatan viral pengunjung warung di Puncak Bogor, Jawa Barat.
Ya, rombongan wisatawan terpaksa merogoh kocek Rp 311.000 untuk minuman dan mie instan yang dipesan.
Yang paling mencolok adalah tiga jagung bakar dihargai Rp 51 Ribu.
Momen itulah yang membuat wisatawan tersebut membuat video di media sosial TikTok.
Dalam video tersebut memperlihatkan beberapa foto kebersamaan wisatawan yang disertai tulisan "Kapok ke Puncak mampir ke sini lagi," tulis aku Tiktok @mamakkembarkw, dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (13/11/2023), seperti dilansir TribunJatim.com
Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke warung viral yang menjual jajanan dengan harga mahal tersebut.
Komarudin juga meminta pedagang tersebut untuk mengembalikan harga yang ajaib tersebut ke harga normal seperti pedagang di Puncak Bogor pada umumnya.
"Tapi anggota kita sudah mengarahkan ke pedagang tersebut untuk kembali kepada aturan yang lama, harganya ditetapkan sesuai denga menu dan kesepakatan yang sudah disepakati oleh para pedagang. Jangan main tembak-tembak," bebernya.
Pada akhirnya, sang pemilik warung membongkar alasannya enggan menurunkan harga makanan dan minuman meski disebut mahal.
Pemilik warung berinisial I (19) mengaku harga yang dikenakan kepada wisatawan tersebut terbilang normal.
I menilai jika biaya yang dia tarifkan ke wisatawan merupakan hal wajar.
"Sedangkan pedagang itukan dapat keuntungannya dari yang belanja, kalau yang si pelanggannya di situ tidak bisa belanja kan akhirnya dinaikkannya lah itu," ungkapnya.
I menambahkan, jika dia sengaja memasang tarif mahal karena wisatawan tak beranjak. Padahal banyak pembeli lainnya.
Lebih lanjut, I mengatakan jika wisatawan yang bersangkutan sudah niat untuk menginap di lapaknya.
"Bawa selimut, bawa bantal, wajar nggak begitu dari jam 9 sampai jam 3 pagi," katanya.
Makanan di Puncak Bogor harga selangit (Tribunnewsbogor.com)
Senada dengan pemilik warung tersebut, Ketua Paguyuban setempat memberikan tanggapan.
Ketua paguyuban pedagang puncak, Mumuh mewajarkan soal mahalnya harga jajanan di kawasan Puncak Bogor.
Menurutnya, viralnya pedagang yang mematok harga tinggi di puncak Bogor sudah lumrah.
"Udah biasa, udah biasa," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/11/2023).
Lebih lanjut ia menceritakan hal serupa pernah terjadi pada salah satu warung, hanya saja pada saat kejadian sebelumnya sudah dijelaskan oleh pedagang yang akhirnya turut dimaklumi oleh wisatawan.
"Kaya ini kan pernah disini sekali itu kopi 100 ribu, di pinus warung padang, pernah itu. Itu juga sama, dia masuk jam 9 malam pulang pagi jam 6. Keberatan juga itu tuh, akhirnya dijelasin lah sama yang punya kios, ya karena abang disini lama, jajan kopi cuma 2 ya wajar saya masukin 100 ribu karena itu jadi kena cas, ya ngerti juga gitu," paparnya.
Ia menjelaskan seharusnya pedagang yang diviralkan melalui sosial media tiktok unggahan akun @mamakkembarkw seharusnya menjelaskan terlebih dahulu tentang biaya yang dipatok saat overtime.
"Nah itu seharusnya yang kemarin tuh pengunjungnya ditanya dulu sama pihak pedagang, kalau memang lama 'maaf ini lama, saya kan lagi jualan disini' gitu harusnya, tanya dulu lah sama ini, mungkin kalau lama ntar saya bisa kena cas. Mungkin dia juga mengerti kalau begitu kan, jangan tiba-tiba langsung dimasukin aja harusnya," kata Mumuh.
Persoalan harga sendiri ia mengaku seluruh pedagang di jalur Puncak Bogor sendiri sudah ada aturannya yang dibuat camat pada tahun 2020 lalu.
"Udah ada kesepakatan waktu itu indomie harga 18 ribu, semacam kopi udah dikasih harga semuanya. Sama semua (setiap pedagang). Waktu jaman pak Deni," tandasnya.
Pedagang di Puncak Bogor yang sempat viral di media sosial karena memberi harga mahal untuk segelas teh manis membuat klarifikasi.
Penjaga warung berinisial H (19) menceritakan kalau kejadian tersebut terjadi sudah lebih dari 10 hari.
"Udah lama itu, udah 2 Minggu lebih," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/11/2023), seperti dikutip jatim.tribunnews.com
Lanjut I, wisatawan yang singgah di tempat usahanya sudah memiliki niat kurang baik yakni dengan bermalam di warung.
Simak berita selengkapnya
2. Penyesalan Pencuri Ambil Rp 31 Juta saat Perayaan Agama, Kembalikan Uang Tapi Kelebihan: Ingin Sujud
Penyesalan Pencuri Ambil Rp 31 Juta saat Perayaan Agama, Kembalikan Uang Tapi Kelebihan: Ingin Sujud (sanook.com)
Seorang pencuri menyesal telah ambil Rp 31 juta.
Pencuri itu mengaku takut dosa dan ingin bertobat.
Uang yang ia ambil kemudian dikembalikan.
Namun malah kelebihan.
Diketahui bahwa pencuri itu mengambil sebanyak 72.300 baht atau sekitar Rp 31 juta saat Perayaan Kathina di Thailand.
Perayaan Kathina merupakan waktu bagi para umat Buddha untuk berdana kepada para bhikkhu sebagai cara untuk lebih menghayati keyakinan beragama Buddha dan melatih berbuat kebaikan.
Setelah mencuri uang di tempat ibadah tersebut, wanita ini dihantui rasa bersalah.
Dihantui rasa bersalah wanita tulis surat kecil untuk mengakui dosa-dosanya.
Kemudian wanita itu memutuskan untuk menulis surat kecil untuk mengakui dosa-dosanya.
Dari kasus rekaman CCTV di dalam Kuil Khao Dinyannimit, Kecamatan Hua Thanon, Distrik Phanat Nikhom, Provinsi Chonburi, terekam momen seorang remaja putri, berusia kurang lebih 25-30 tahun, duduk dan mengikuti persembahan Kathin di dalam kuil, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribunnewsmaker.
Dalam video tersebut, terlihat pelaku bertingkah seolah-olah menjadi salah satu orang yang mengikuti acara perayaan Kathina.
Wanita itu kemudian berjalan sekitar area mangkuk perak dan lihat sekeliling.
Ketika ada kesempatan, dia buru-buru menutupi dirinya dan membawa mangkuk perak ke dapur, sebelum melarikan diri
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 11 November, dengan jumlah Kathin sebesar 1.359.515 baht (Rp 594 juta) dan sebuah rekening dibuat dan diberikan kepada kepala biara kuil tersebut.
Namun ketika kepala biara menghitung uang tersebut tetapi tidak menyelesaikan penghitungannya, jumlahnya adalah 1.286.595 baht (Rp 562 juta), dimana 72.290 baht (Rp 31 Juta) diantaranya hilang.
Oleh karena itu, bukti CCTV diambil untuk melaporkan hal tersebut ke kejaksaan.
Pada tanggal 13 November diketahui pelaku telah mengembalikan uang ke pihak Wihara secara penuh.
Dengan memasukkan uang tersebut ke dalam amplop coklat dengan catatan bertuliskan, “Silakan kirim ke Phrakhru Paladnimit, Kepala Wihara Wat Khao Dinyannimit"
Amplop itu diantar oleh seseorang yang mengendarai motor.
Di dalam amplop itu ada banyak uang tunai, yakni 72.300 baht (Rp 31 Juta) dengan pesan dalam surat yang berbunyi:
"Saya ....... (Nama depan - Nama belakang) Provinsi Samut Prakan Saya tinggal di ujung jalan. Hari ini saya telah mengembalikan uang sebesar 72,290 baht (Rp 31 Juta) yang saya ambil dari upacara Kathin ke kuil, yang saya ketahui. Takut akan dosa dan ketidaknyamanan karena telah melakukan perbuatan jahat tersebut. Saya sungguh-sungguh berjanji bahwa saya tidak akan pernah melakukan ini lagi selamanya. Semoga kepala biara memaafkan saya. Mohon maafkan saya. Saya bertindak berdasarkan emosi sekilas. Saya ingin sujud dan bertobat atas tindakan ini." isi tulisan dalam amplop surat itu.
Dan ketika kepala biara, Phrakhru Palad Nimit menghitung uang di dalam amplop yang berjumlah 72.300 baht (Rp 31 Juta) , yang merupakan kelebihan 10 baht (Rp 4 ribu).
Ia pun berharap bisa bertemu lagi dengan wanita itu.
Karena dikatakannya, uang yang secara berlebihan untuk diberikan kepada kuil dan kemudian menggunakannya adalah dosa.
Kasus Lain
Yanto (35) warga Desa Sentral Baru Kecamatan Bermani Ulu terpaksa mendekam di sel tahanan Mapolres Rejang Lebong.
Ini setelah ia tertangkap basah sedang mencuri kopi di kebun milik Eko yang ada di Desa Baru Manis Kecamatan Bermani Ulu.
Sembari menangis, Yanto mengaku menyesali perbuatannya. Juga merasa kapok karena saat tertangkap dirinya menjadi bahan amukan massa.
Apalagi, Yanto merupakan seorang kepala keluarga yang seharusnya menemani dan menghidupi keluarganya.
"Menyesal saya pak, saya maling karena mau beli beras untuk keluarga," kata Yanto sambil menangis kepada wartawan TribunBengkulu.com.
3. Anak Kaya Mendadak setelah Nemu Tabungan Ayah Rp 19 M, Fakta Tutupnya Bank Buat Rumit: Tak Menyangka
ILUSTRASI: Anak Kaya Mendadak setelah Nemu Tabungan Ayah Rp 19 M, Fakta Tutupnya Bank Buat Rumit: Tak Menyangka (Kontributor Mataram Kompas.com/Karnia Septia - iStock)
Seorang anak kaya mendadak setelah nemu tabungan ayahnya.
Ayah si anak sudah meninggal 10 tahun lalu.
Namun, fakta bahwa bank tempat mendiang ayah anak itu telah tutup membuat rumit.
Ending masalah ini pun terungkap.
Diketahui bahwa anak yang kaya mendadak itu bernama Exequiel Hinojosa.
Suatu hari, pria di Chile itu sedang memeriksa barang-barang berharga mendiang ayahnya, lalu dia tanpa sengaja menemukan buku tabungan bank berusia enam dekade yang selamanya mengubah kekayaannya.
Seketika pria Chile itu kaya mendadak dan mengalami keberuntungan tak terduga.
Pada tahun 1960 dan 1970-an, ayah Hinojosa sedang menabung untuk membeli rumah.
Buku tabungannya menunjukkan bahwa ia berhasil menghemat hampir 140.000 peso atau sekitar 163 dolar AS sekarang.
Dengan adanya bunga dan inflasi, 140.000 peso kini diperkirakan bernilai lebih dari 1 miliar peso, atau hampir 1,2 juta dolar AS atau Rp 19 miliar.
Dilansir dari NDTV via Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), ayahnya telah meninggal 10 tahun lalu dan tak seorang pun di keluarganya mengetahui rekening bank dan tabungan ayahnya.
Setelah kematiannya, buku itu tetap disimpan di dalam kotak selama beberapa dekade sampai Hinojosa menemukannya saat sedang membersihkan rumahnya.
Sayangnya, pria tersebut mengetahui bahwa bank ayahnya sudahlama tutup.
Buku bank serupa ditemukan tidak berharga, tetapi buku tabungan yang ia temukan memiliki rincian penting yang berbunyi ‘’Dijamin Negara.’’
Janji ini menunjukkan bahwa jika bank tidak dapat melakukan pembayaran, pemerintah akan mengambil kendali.
Namun, pemerintah saat ini memilih untuk tidak menepati komitmen tersebut sehingga memaksa Hinojosa untuk memulai perselisihan hukum dengan negara.
‘’Uang itu milik keluarga kami.
Dia menyelamatkannya dengan bekerja sangat keras,” kata Hinojosa, seraya menambahkan bahwa keluarga tersebut bahkan tidak mengetahui keberadaan buku tabungan itu sampai mereka menemukannya.
“Saya tidak menyangka proses ini akan berubah menjadi semacam gugatan terhadap negara,” imbuhnya.
Berbagai pengadilan memenangkan Hinojosa, tetapi pemerintah mengajukan banding atas setiap langkah yang diambil.
Ia berargumen bahwa dana tersebut merupakan tabungan hasil jerih payah ayahnya yang dijamin dengan komitmen pemerintah.
“Jika sistem peradilan, Mahkamah Agung, dan pengadilan banding menguntungkan saya, yang tersisa untuk menyelesaikan masalah ini hanyalah membayar apa yang seharusnya, tidak lebih, tidak kurang,” kata Hinojosa.
Akhirnya, Mahkamah Agung memenangkannya dan memaksa pemerintah untuk memberikan kompensasi kepadanya, bersama dengan bunga dan tunjangan yang masih harus dibayar.
Jadilah Hinojosa mendadak kaya raya dengan uang peninggalan ayahnya di bank.
Sebelumnya, seorang guru SD kaya mendadak hingga bisa beli mobil Fortuner.
Namun alasan di balik kekayaannya itu ternyata karena tindak kriminal.
Guru SD itu bersekongkol dengan pelaku lain untuk membobol rekening bank.
Hingga mereka bisa mendapatkan Rp 1,4 miliar.
Guru SD itu berinisial DA (30).
DA ditangkap Ditreskrimum Polda Sumsel.
Guru asal Tanjung Kodok, kecamatan Tulung Selapan, kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan itu terlibat dalam penipuan dengan cara membobol rekening bank, seperti dikutip TribunJatim.com dari laman Humas Polri, Rabu (1/11/2023).
Direktur Reserse Kriminal Polda Sumsel, Kombes M Anwar, dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Kanit IV Jatanras AKP Taufik Ismail, mengungkapkan bahwa penangkapan ini terkait dengan modus penipuan yang sering terjadi di Indonesia.
Di mana korban menerima pesan SMS atau chat di WhatsApp dengan mengandung aplikasi berlabel APK.
Pesan-pesan ini sering berpura-pura sebagai undangan pernikahan, ulang tahun, atau lainnya dengan tulisan APK.
Korban yang mengklik atau mengklaim pesan tersebut kemudian terinfeksi virus yang mengizinkan para pelaku mengakses semua transaksi m-banking dan informasi di ponsel korban.
DA bersama dua berhasil menguras saldo rekening seorang korban sebesar Rp. 1.401.822.000.
DA kini telah ditangkap.
4. Nasabah di Bali Kehilangan Rp21,5 M karena Transaksi Ilegal, Pihak Bank Ganti Rugi, Polisi Bertindak
Nasabah di Bali Kehilangan Rp21,5 M karena Transaksi Ilegal, Pihak Bank Ganti Rugi, Polisi Bertindak (KOMPAS.COM/TOTOK WIJAYANTO - Kontan)
Kasus rekening nasabah bank di Bali dibobol diungkap kepolisian.
Kejadian ini dialami Bank BPD Bali.
Bank milik Pemprov Bali, Pemkot Denpasar dan delapan Pemkab di Pulau Dewata ini baru kehilangan dana puluhan miliar.
Diduga ada transaksi ilegal yang menyebabkan dana nasabah hangus dari kas bank.
Melansir dari laman https://humas.polri.go.id/, nilai dana nasabah yang terkuras sebesar Rp 21,596 miliar.
Kasus yang terjadi pada bulan April 2023 itu telah ditangani Polda Bali setelah pihak bank mengadukan kasusnya ke kepolisian.
“Kepolisian masih melakukan penyelidikan. Poin utamanya tidak ada nasabah yang dirugikan karena dananya sudah diganti oleh pihak bank,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Panjaitan, Jumat (10/11/2023) sore.
Kasus ini mencuat setelah perwakilan Bank BPD Bali melaporkan kasus tersebut ke Polda Bali.
Pelapor membawa sejumlah bukti sebagai bahan kepolisian untuk menelusuri kasus tersebut.
Berdasar laporan pelapor, ada transaksi ilegal yang dilakukan oknum pelaku yang mengaku nasabah Bank BPD Bali.
Di mana nasabah itu, berdasarkan data, berasal dari Sukabumi dan Garut, Jawa Barat.
Kombes Jansen Panjaitan mengatakan laporan pelapor masih berproses .
Mantan Kapolresta Denpasar ini memastikan tidak ada kerugian yang dialami nasabah karena semuanya sudah diambil alih pihak bank.
“Untuk peristiwanya sedang kami telusuri, masih berproses,” kata Kombes Jansen Panjaitan.
Ketika ditanya apakah ada unsur pidana dalam kasus pembobolan rekening nasabah Bank BPD Bali, Kombes Jansen mengatakan peristiwanya ada dan tengah ditelusuri.
“Mohon bersabar, kasusnya masih berproses,” tuturnya.
No comments: