SURYA.CO.ID, MADIUN - Hari pertama sekolah ternyata tidak berjalan sesuai bayangan Denny Tri Aditya (13) siswa SMPN 1 Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Setelah beberapa hari mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), siswa asal Desa Luworo tersebut, jadi korban kekerasan oleh kakak kelasnya pada Senin (24/7/2023).
Ibu Kandung Denny, Sri Rahayu menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, tepatnya ketika waktu istirahat. Dari pengakuan buah hatinya, lebih dari 10 orang melakukan pengeroyokan.
"Awalnya cerita kalau berawal dari bercanda, melempar tali pramuka, terus kena bagian vital temannya yang habis disunat. Temannya ini tak terima, lalu mengadu ke kakaknya," ujar Sri, saat ditemui SURYA.CO.ID di rumahnya, Rabu (26/7/2023).
Mendengar aduan itu, kakak kelas bersama rekan-rekannya menghampiri Denny dan terjadilah tindak kekerasan. Dalam aksi pertama, guru dan kepala sekolah mencoba mendamaikan korban dengan pelaku.
"Sempat didamaikan. Tapi tidak lama, anak saya kembali dikeroyok lagi oleh teman-teman kakak kelasnya di depan kelas. Terkena kepala, dada sama punggung," ungkapnya.
"Bahkan anak saya juga pernah dipalak. Pihak sekolah, orang tua pelaku sudah ke sini minta maaf. Para pelaku sudah diberi sanksi," sambung Sri.
Keluarga, lanjut dia, memilih tidak melaporkan pelaku ke pihak berwajib. Sri berharap sanksi yang diberikan menjadi efek jera dan pelaku tidak lagi mengulangi perbuatan serupa.
"Anak saya belum mau sekolah, sudah libur dua hari. Masih ada trauma takut ke sekolah. Selama libur, saya bawa ke RSUD Caruban untuk diperiksa," pungkasnya.
SURYA.CO.ID sudah berusaha mengkonfirmasi Kepala Sekolah SMPN 1 Pilangkenceng, Sumarjono melalui aplikasi pesan singkat. Namun belum memberikan komentar dan beralasan sakit.
No comments: