SURYAMALANG.COM - Perjuangan Derlin siswa SMA bikin donat usai sholat tahajud malam demi uang bertahan hidup menjadi viral di media sosial.
Tak hanya donat, Derlin juga membuat berbagai makam kue seperti pisang cokelat dan sejenisnya.
Tak hanya bikin kue jam 1 malam untuk dijual, Derlin siswa SMA itu juga hanya tidur 4 jam setiap harinya.
Belakangan publik sedang ramai menyoroti sosok Viky siswa SMA jalan kaki 16KM ke sekolah.
Tetapi banyak yang akhirnya menyangsikan kebenaran Viky jalan kaki.
Kisah mengharukan Viky itu disebut-sebut hanyalah untuk konten belaka.
Sementara itu di sisi lainnya, ada pula siswa SMA lain yang juga punya kisah serupa.
Perjuangan untuk hidup harus dilakukan oleh Derlin, Siswa SMA yang rela bangun dini hari demi jualan di pagi hari.
Derlin siswa SMA bikin kue usai salat jam 1 pagi.
Derlin ternyata sosok siswa SMA yang tinggal sendiri sebab orang tua tengah merantau.
Perjuangan Derlin Wahyudi (16) Siswa SMA di Pandeglang, Banten untuk bertahan hidup viral di media sosial
Derlin membuat aneka kue setelah salat malam pukul 01.00 WIB setiap harinya.
Modal membuat kue dipelajarinya dari YouTube dan sang ibunda.
Bukan tanpa sebab, Derlin rela berjualan kue di sekolahnya di MAN 4 Pandeglang, Banten.
Pasalnya, ia tinggal sendirian di rumahnya di Pandeglang. Sementara orangtuanya merantau ke Depok untuk bekerja sebagai buruh arang.
Derlin pun mengaku hanya tidur selama empat hingga lima jam sehari.
Dini hari, ia sudah terbangun kembali untuk membuat aneka kue seperti donat, pisang cokelat dan jajanan lainnya untuk dijual.
Derlin pun mengaku tidak minder berjualan kue. Aktivitasnya membuat kue pada dini hari tidak membuatnya tertinggal pelajaran di sekolah.
Derlin menjadi siswa berprestasi dengan aktif di kegiatan ekstrakurikuler jurnasilitik hingga Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya.
Kisah Derlin ini viral di media sosial Tiktok, usai dirinya mengunggah aktivitas keseharian di akun Tiktoknya, @wahyu.d.i.w.
Derlin bercerita bahwa ia belajar masak melalui video YouTube dan diajarkan oleh sang ibu yang kini sedang merantau ke Depok.
"Belajar dari YouTube separuh lagi dari mamah," ucap Derlin.
Harga kue-kue yang dijual Derlin bervariatif, namun terbilang sangat murah.
"Harganya Rp 1.000 sampai Rp 2.000," kata Derlin.
Derlin mengaku mendapat untung per hari Rp 50 ribu jika terjual habis.
Untung tersebut membuatnya sangat bahagia.
Meski begitu, kadang kala dagangannya juga tidak habis atau tidak terjual, ia pernah hanya mendapat uang jualan Rp 30 ribu.
Namun begitu, Derlin tidak berkecil hati dan percaya bahwa rezeki telah ada yang mengatur.
"Demi diri saya sendiri dan keluarga saya berjualan, sudah dari kecil juga, ada turunan juga dari keluarga yang pedagang," pungkasnya.
Kegigihan dan tekad menjadi awal mula Derlin berjualan sambil sekolah karena kebutuhan hidup dan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.
"Saya bercita-cita menjadi pengusaha, pengen punya usaha baju dan kuliner, ingin mengurangi angka
Motivasinya pun ia sebut cukup sederhana dan hanya berbekal kata-kata mutiara.
"Motivasi saya karena ada sebuah quotes 'lebih susah cari kerja daripada bekerja', itu motivasi saya," tuturnya.
Sosok Derlin dikenal sebagai anak pertama dari dua bersaudara memiliki rasa tanggungjawab besar kepada adiknya yang masih berusia 7 tahun.
"Saya anak pertama, adik saya berusia 7 tahun ikut merantau dengan orangtua, sebagai anak pertama ada rasa ingin bisa bertanggungjawab," katanya.
Derlin pun menjelaskan bahwa dirinya tinggal seorang diri karena ditinggal merantau.
Meski begitu rumahnya tidak terlalu jauh dengan sang nenek.
"Ada Nenek, cuma rumahnya agak jauh, tapi nggak jauh-jauh banget," jelasnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mandiri dengan berusaha berjualan sendiri dan tidak bergantung pada orangtuanya yang merantau.
"Kekuatan motivasi ada pada diri sendiri sebetulnya," sambungnya.
Pengalaman Derlin ini juga viral diperbincangkan dan kini tengah ramai dibandingkan dengan pengalaman Viky yang viral.
Sementara itu Viky tengah ramai diperbincangkan setelah ketahuan fakta demi fakta soal kehidupan aslinya.
Seperti yang diungkap rekan sekelasnya baru-baru ini.
Hal ini seperti disampaikan teman sekelas Viky.
Hal ini diketahui usai viralnya Viky yang pingsan lantaran jalan kaki sejauh 16 kilometer untuk pulang pergi ke sekolah dari Bojongsari, Depok menuju rumahnya di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan.
"Kayaknya mah enggak mungkin jalan kaki. Namanya anak zaman sekarang, kita aja yang rumahnya deket enggak mungkin kan jalan kaki," kata teman sekolah Viky.
Teman sekolah Viky yang enggan disebutkan identitasnya itu mengaku kerap melihat Viky datang ke sekolah menggunakan sepeda motor.
Bahkan, ia sampai hafal warna dan merek motor yang menjadi tunggangan Viky ke Sekolah.
Remaja ini juga mengaku tak pernah melihat Viky jalan kaki ke sekolahnya.
"Enggak, enggak pernah (jalan kaki). Sekolah aja kan bawa motor terus. Saya lihat sih dia bawa motor yang Xeon warna merah. Seringnya bawa motor, jalan kaki enggak pernah lihat," terangnya.
Namun, ia mengatakan ada kemungkinan bahwa Viky berangkat ke sekolah naik kendaraan umum.
"Kalau naik angkot, dia pasti naik angkot kan rumahnya jauh. Jalan juga segen sekarang mah. Kita aja rumah deket naik motor, jalan aja males," katanya.
Kelakuan Viky juga dibongkar oleh teman sekelasnya yang merasa tidak sesuai dengan pengakuan Viky di berbagai linimasa.
Salah satunya Viky pernah mengaku tidak bisa jajan karena tak diberi uang dari orang tuanya.
Teman sekelas Viky yang enggan diungkap namanya menyangsikan jika Viky tidak jajan di sekolah.
Sebab, ia mengaku sering melihat Viky jajan rokok.
"Kurang tahu juga dijajanin apa enggak, kalau duit mah dia pasti bawa, enggak mungkin engga bawa," katanya kepada TribunJakarta.com hari ini, Selasa (30/5/2023).
"Pernah lihat dia jajan, beli rokok sama es paling," tambahnya.
Bahkan, teman sekelas Viky itu mengaku pernah patungan membeli rokok dengan Viky.
"Pernah juga pete-pete (patungan) buat beli rokok," ungkapnya.
Perjuangan Derlin Siswa SMA Bikin Donat Usai Sholat Tahajud Demi Uang Hidup, Tidur Cuma 4 Jam
Reviewed by wongpasar grosir
on
June 01, 2023
Rating:
No comments: