Polisi Surabaya meringkus dua maling motor yang biasa beraksi di
Surabaya dan Gresik.
Mereka adalah Gilang Putra Pratama (23) dan Fahmi Asyarif (26), warga
Ambengan, Tambaksari, Surabaya.
Gilang Putra Pratama mengaku baru beraksi di dua lokasi, beberapa bulan
lalu.
Lokasi pertama di Kecamatan Menganti, Gresik. Kemudian, di lokasi kedua,
sebuah area parkir hotel, kawasan Jalan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, pada
Sabtu (6/5/2023) dini hari.
Namun, di lokasi kedua itu, aksinya gagal total. Gerak-geriknya dan Fahmi
menyatroni terpantau penjaga hotel melalui kamera pengawas CCTV.
Belum juga berhasil membawa motor curian, keduanya malah disergap warga dan
dihajar habis-habisan.
"Saya yang bonceng dia saat beraksi. Yang ambil motor si Fahmi. Kami sudah 2
kali. Di Gresik satu kali. Yang kedua gagal. Iya babak belur. Uangnya buat
makan sehari-hari," ujarnya saat diinterogasi oleh Kapolsek Lakarsantri Kompol
Hakim di aula Mapolsek Lakarsantri, Senin (8/5/2023).
Kemudian, tersangka Fahmi mengaku, selama beraksi dirinya tidak mempersenjatai
diri dengan senjata jenis apapun.
Kecuali, hanya membawa empat buah tuas pengungkit kunci T yang diselipkan di
dalam saku celananya.
Berita Lainnya : Kebakaran Malang Plaza Disebut Karena Force Majeure, Ini Respon Kuasa
Hukum Pedagang
Alat Kunci TV tersebut, bukan dibuat sendiri. Melainkan diperoleh dari seorang
kenalannya yang bertindak sebagai penadah motor curian di Bangkalan,
Jatim.
Saat dicecar mengenai sosok penadah yang disebutnya sebagai 'bos' itu, Fahmi
mendadak gagap. Ia berdalih tidak mengetahui namanya.
Selama ini, setiap menjual motor curiannya kepada sosok si bos tersebut, ia
kerap menggunakan sistem cash on delivery (COD) di salah satu jalan sepi di
Kabupaten Bangkalan.
Sekali menjual motor curian, Ia membrandolnya tak lebih dari Rp 2,5 juta. Uang
hasil penjualan motor curian tersebut dibagi dua.
Gilang mengaku hasilnya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan Fahmi mengaku untuk membayar utang.
"Tujuan saya nyuri buat bayar utang. Dulu saya beli tiket pesawat ke Papua,
pinjam uang ke keluarga. Sekarang saya mau bayar utangnya," ungkap
Fahmi.
Selama ini, Fahmi mengaku beraksi dengan berkeliling sejumlah kawasan
permukiman, kosan dan area parkir hotel yang minim pengawasan.
Disinggung mengenai adanya jimat ataupun adanya suplemen khusus yang dikudap
sebelum beraksi, Fahmi dan Gilang kompak geleng-geleng kepala.
"Jualnya Rp 2,5 juta. Kami keliling cari sendiri. Sasaran kami pinggir jalan.
Motor yang kami pilih Beat, Vario. Saya enggak bawa sajam. Cuma bawa kunci T.
Enggak bawa jimat. Ya takut dipukuli," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim
mengatakan, kedua tersangka itu baru pertama kali ditangkap oleh anggota
kepolisian.
Ia menduga, keduanya telah beraksi di banyak lokasi yang tersebar dari
Kabupaten Gresik, hingga Kota Surabaya.
Selama beraksi, keduanya hanya mengandalkan kunci T. Dan tidak mempersenjatai
diri menggunakan sajam, senpi atau senjata tumpul sejenisnya.
"Saat beraksi tidak menbawa senpi, sajam. Ditemukan kunci T dan leter L. Tidak
ada jimat, yang ditemukan kaitannya dengan pelaku kejahatan," ujar Hakim,
didampingi Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi.
Setelah berhasil mencuri motor. Biasanya, lanjut Hakim, para pelaku bakal
menjualnya ke Bangkalan, Jatim, seharga Rp 2,5 juta, menggunakan sistem COD,
dengan pihak penadah yang tidak diketahui identitasnya.
Kini, Tim Antibandit Polsek Lakarsantri terus mengembangkan kasus tersebut.
Hakim tak menampik, kedua tersangka tersebut memiliki anggota komplotan
lain.
"Sementara masih 1 kelompok, dengan dua orang. Dan masih dikakukan pendalaman
penyidik Polsek Lakarsantri," pungkasnya.
Sprei Bonita |
Keset Cendol |
Inilah 2 Maling Motor yang Tepergok di Surabaya: Gilang Putra Pratama dan Fahmi Asyarif
Reviewed by wongpasar grosir
on
May 09, 2023
Rating:
No comments: