Universitas Bangka Belitung resmi buka dua prodi kedokteran

Pangkalpinang (ANTARA) - Universitas Bangka Belitung (UBB) resmi membuka dua program studi (prodi) sarjana kedokteran dan pendidikan profesi dokter setelah menerima surat keputusan (SK) dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset (Kemendikbudristek) RI Nomor 194/E/0/2023.

"Setelah serah terima SK izin ini InsyaAllah Agustus nanti prodi kedokteran kita mulai terbentuk karena kuliah pertama akan dimulai pada awal Agustus 2023 ini," kata Rektor Universitas Bangka Belitung, Prof.Ibrahim, S.Fil, M.Si saat konferensi pers usai menerima SK dari Kemendikbudristek, di Pangkalpinang, Kamis.

Ibrahim mengatakan, untuk program studi (Prodi) S1 Kedokteran dan Profesi Dokter ini ditahun awal siap menerima 40 calon mahasiswa/mahasiswi yakni, 28 orang dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan 12 dari jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) wilayah barat.

"Dan saat ini kami sedang melakukan penghitungan pembiayaan bersama Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (UNSRI), nanti akan diumumkan kemudian setelah ketemu formulasi tepatnya," jelas Ibrahim.

Berdasarkan aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetap ada kewajiban dari Universitas mengalokasikan 10 persen untuk HIP kuliah dalam uang kuliah tunggal (UKT) 1 dan 2. Dan sesuai komitmen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Babel akan turut membantu operasional pendanaan di tahun-tahun awal ini, baik melalui sarana prasarana atau operasional lainnya, sehingga biaya UKT akan semakin rendah.

"Untuk bantuan dari pemda kami usulkan dalam setahun itu bisa Rp8 miliar, namun ini tentatif tergantung dari pendanaan dan kami siap dengan skema apapun untuk bantuan ini," ujarnya.

Terkait persiapan dosen yang akan mengajar di dua prodi fakultas kedokteran ini UBB menyiapkan dua kategori yakni dosen klinis dan diomedig. Ada tiga dosen diomedig dari Babel sedangkan tujuh dari FK UNSRI, dosen klinis ada 36 yang sudah bergabung, ada dari RSUP, RSJ, RSUD dan beberapa dari rumah sakit swasta yang ada di Babel.

Sedangkan untuk sarana prasarana pendidikan seperti gedung dan fasilitas lainnya, Kemendikbudristek akan membantu pembangunan gedung utama fakultas kedokteran dengan anggaran sebesar Rp 62 miliar di lingkungan kampus terpadu UBB di Desa Balunijuk, Merawang Kabupaten Bangka.

"Pembangunan gedung fakultas kedokteran rencananya tahun depan, kita siapkan lahan 2 hektar dengan dana dari kementerian pusat Rp62 miliar. Namun untuk rumah sakit percontohan kita tetapkan di RSUP," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek Lukman mengatakan hingga saat ini hanya ada 92 Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia. Universitas Bangka Belitung menjadi yang ke-93 diusulkan untuk segera membuka prodi kedokteran dan membangun Fakultas Kedokteran guna memenuhi kebutuhan di daerahnya.

"Saya harap putra putri daerah dapat prioritas masuk UBB ini sesuai kompetensinya dan hasil seleksinya sehingga 6 tahun kedepan bisa siap bekerja dan lulusan UBB ini juga bisa bekerja di UBB," harap Lukman.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin mengucapkan selamat atas diterimanya SK Izin Pembukaan Program Studi (Prodi) Sarjana Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Bangka Belitung (UBB).

"Ini kerja keras yang hebat serta semangat sinergitas semua pihak, didukung Universitas Sriwijaya, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), Pemprov Babel, serta pihak lainnya. InsyaAllah jadi modal kita untuk menciptakan SDM unggul kedepan," ujarnya.

Berita Lainnya : Jual Hasil Curian dengan COD, Komplotan Curanmor di Madiun Tertangkap

Ridwan berharap, dibukanya Prodi Sarjana Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Bangka Belitung ini dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) di Babel karena hingga saat ini APK Bab masih terendah di Indonesia.

Pemprov Babel optimis program studi kedokteran di UBB ini dapat mengisi kekurangan tenaga medis di Kepulauan Babel dan Pemprov Babel akan memberi dukungan berupa beasiswa untuk beberapa mahasiswa sehingga nanti yang lulus dapat diserap.

"Harapan kita ke depan, Babel ini semakin mandiri dalam bidang kesehatan," tutup Ridwan.