Dua Cewek Nganjuk Rampok Minimarket, Hasilnya Buat Foya-foya ke Salon


Satu dari 2 cewek perampok minimarket di Nganjuk. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)

Nganjuk - Dua cewek Nganjuk yang dibekuk polisi karena telah merampok sebuah minimarket di Kecamatan Prambon mengaku memakai uang hasil rampokan buat pergi ke salon. Mereka menjadi bagian dari komplotan perampok beranggotakan 4 orang yang menggasak Rp 47 dari minimarket tersebut.

"Untuk motif perampokan, mereka katanya untuk kebutuhan ekonomi. Selain itu juga untuk foya-foya ke salon guna perawatan," kata Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/2/2023).

Kedua cewek perampok itu menurut Agung memang belum berkeluarga. Keduanya masih gadis dan kerap melakukan perawatan ke salon. Demi menunjang aktivitas perawatan tubuh dan wajah itu mereka pun nekat menjadi komplotan perampokan.

"Mereka belum berkeluarga, masih gadis semua. Sehingga rajin perawatan. Demi kebutuhan perawatan mereka akhirnya mau menjadi komplotan perampokan," papar Gusti.

Gusti menuturkan bahwa total kerugian minimarket akibat aksi perampokan tersebut mencapai hampir Rp 100 juta. Selain menggasak uang Rp 47 juta di brangkas komplotan beranggotakan 2 cowok dan 2 cewek itu juga merampok barang lain seperti rokok dan ponsel milik karyawan.

"Uang hasil curian hampir mencapai Rp100 juta dibagi sama rata. Kalau barang-barang seperti rokok yang diambil, dipakai sendiri," papar Gusti.

Total pelaku perampokan dalam komplotan yang berhasil diringkus polisi yakni 3 orang dari 4 pelaku. Kedua cewek yang turut ditangkap yakni Eka Wulandari warga Kelurahan Kecubung, Kecamatan Pace dan Verena Denty Chrisiane warga Desa Pandean, Kecamatan Gondang.

Komplotan ini merampok sebuah minimarket pada 29 Desember 2022. Para pelaku beraksi saat minimarket itu hendak tutup.

Saat karyawan hendak menutup pintu, ada celah yang belum terkunci. Pelaku pun nyelonong masuk ke dalam memakai masker sambil menodongkan celurit kepada kasir. Mereka meminta diantar ke brankas tempat menyimpan uang lalu menggasak uang yang ada di dalamnya.

Sugeng Harianto - detikJatim