Remaja di Kota Mojokerto Diperkosa Tetangga Hingga Melahirkan


Foto: Ilustrator Mindra Purnomo

Kota Mojokerto - Seorang petani berinisial STR (51) tega memerkosa tetangga dekatnya yang baru berusia 16 tahun. Perbuatan tersangka mengakibatkan gadis remaja asal Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto itu hamil hingga melahirkan bayi perempuan.

Berdasarkan data yang diperoleh detikJatim, perkosaan itu diduga dilakukan STR akhir Januari 2021. Ketika itu, korban melihat anak-anak bermain layang-layang di sawah wilayah Kecamatan Prajurit Kulon. Gadis yang saat itu berusia 16 tahun menghindar saat didekati tersangka.

Namun, STR berhasil mengejar korban di sawah tersebut. Pria yang sehari-hari menjadi petani ini diduga mengancam akan membunuh korban jika menolak melayani nafsu birahinya. Di tempat itulah tersangka memerkosa korban. Selanjutnya tersangka memberi korban uang Rp 20 ribu agar tutup mulut.

Beberapa bulan kemudian, Juni 2021, korban diperiksakan ibunya ke puskesmas bentuk fisiknya berubah. Kecurigaan ibu korban pun terjawab. Korban ternyata sudah hamil 5 bulan. Gadis asal Kecamatan Prajurit Kulon ini mengaku dihamili STR. Sehingga ibu korban melaporkan tersangka ke Polres Mojokerto Kota.

Polisi akhirnya menahan STR sejak 6 September 2022. Ia menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto sejak 30 November lalu. STR didakwa dengan pasal 76D juncto pasal 81 ayat (1) UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Saat ini, sidang pada tahap pemeriksaan saksi-saksi. Di sisi lain, korban melahirkan bayi perempuan pada 4 November 2021.

"Proses persidangan masih berjalan. Kita tunggu putusan hakim terkait kepastian hukumnya karena nanti hakim juga membacakan berbagai pertimbangan," terang Kasi Intel Kejari Kota Mojokerto Joko Sutrisno kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).

Penasihat hukum STR, Jaka Prima menduga korban sudah hamil ketika diperkosa kliennya. Sebab bayi korban kini berusia 15-17 bulan. Selain itu, hubungan badan di sawah itu terjadi diduga karena keinginan korban.

"Ini (persetubuhan) atas permintaan korban saat dia butuh uang. Saat itu, korban diberi uang Rp 20 ribu oleh Pak STR. (Persetubuhan) hanya 1 kali," jelasnya.

Pada sidang berikutnya, tambah Jaka pihaknya akan menghadirkan saksi yang bisa meringankan STR. "Ini yang akan kami gali dalam persidangan. Apakah betul klien saya yang melakukan, atau ada pihak lain. Karena dugaan kami tidak hanya beliau, ada beberapa orang lain yang melakukan," tandasnya.

Enggran Eko Budianto - detikJatim