Jombang (beritajatim.com) – Di tengah perkampungan yang biasanya tenang di Kecamatan Kesamben, Jombang, ketakutan kini menyelimuti warga Desa Jombatan dan Podoroto. Bukan karena perampok, bukan pula karena ular berbisa, melainkan oleh dua ekor monyet liar yang tiba-tiba menyerang manusia.
Serangan pertama terjadi pada 12 Juli 2025. Raska Ardi Maulana, bocah 7 tahun, menjadi korban saat tengah bermain di dekat rumahnya di Desa Jombatan. Seekor monyet menyerangnya begitu saja—mencakar tangan dan kakinya hingga terluka. Ia harus mendapat perawatan medis. Warga mulai resah, tapi masih berharap itu serangan satu kali saja.
Harapan itu pupus di sore hari, Jumat, 18 Juli 2025. Di Desa Podoroto, giliran Hafizh Maulana, bocah 12 tahun, yang diserang. Siang itu, Hafizh baru pulang sekolah dan hendak bermain layang-layang bersama temannya.
Tanpa diduga, seekor monyet melompat dari belakang, mencakarnya membabi buta. Jeritannya terdengar oleh sang nenek, Solichah (60), yang berlari menolong. Namun, bukannya menyurut, monyet itu malah ikut mencakar sang nenek.
Hafizh mengalami luka cukup serius di empat titik, terutama bagian atas. Ia dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan. “Cucuku disergap dari belakang, seperti sedang diburu. Dia sempat bergulat dengan monyet itu,” kata Mukodim (72), kakek korban.
Warga yang ketakutan akhirnya meminta bantuan tim Pemadam Kebakaran Pos Mojoagung. Sejak Jumat sore hingga malam, petugas menyisir perkampungan. Mereka bergerak dari gang ke gang, menelusuri jalan desa dan area belakang permukiman, bahkan ke sekitar sekolah. Sayangnya, hingga pukul 20.00 WIB, perburuan belum membuahkan hasil.
“Malam ini pencarian kita hentikan dulu. Kondisi gelap tidak memungkinkan. Besok pagi kita lanjutkan,” ujar Riza Maulana, salah satu petugas damkar.
Jumlah monyet yang berkeliaran masih simpang siur. Ada yang bilang dua, ada yang menyebut tiga. Tapi satu hal pasti: warga Kesamben kini hidup dalam kecemasan. Setiap langkah di luar rumah, mereka waswas — khawatir kapan giliran mereka jadi sasaran.
Monyet, yang biasanya hanya muncul di cerita dongeng atau kebun binatang, kini menjadi ancaman nyata di halaman rumah mereka. Sebuah kisah nyata tentang bagaimana alam yang terusik bisa berubah jadi teror di desa. [suf]
No comments: