SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Seorang pria diduga suplaiyer sayuran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditemukan warga tergeletak dan meninggal dunia di pinggir jalan Dusun Karang Pandan, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Selasa (13/5/2025).
Video-video berkaitan penemuan sosok pria dengan posisi tubuh masih mengenakan jas hujan di samping motornya dengan nomor polisi plat N itu kemudian viral setelah mewarnai linimasa sosial media.
Belakangan diketahui korban adalah warga Sidoarjo yang kini tinggal di Malang.
Korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di samping sepeda motornya, yang masih penuh tumpukan bungkusan wortel dan sayur-mayur lainnya.
Motor Honda Scoopy warna merah dengan nopol N 27xx LS ditemukan dalam posisi jagang terbuka.
Diduga pria itu masih sempat menepikan motornya sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengungkapkan, pria tersebut bernama Ach Jamiul Azhar Afad, berusia (49), kelahiran Kabupaten Sampang namun KTP beralamatkan di Dusun Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
“Namun korban tinggal di Malang. Menurut keterangan dari keluarganya bahwa korban mengirim sayur-mayur itu tujuan Sampang, tetapi dalam perjalanan mungkin korban lelah atau badannya tidak enak. Tubuhnya ditemukan warga tergeletak dan meninggal dunia,” ungkap Hafid, Rabu (14/5/2025).
Di balik itu, korban diketahui sebagai pengirim sayur-mayur untuk kebutuhan program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.
Korban yang biasanya menggunakan mobil, kulakan sayur-mayur di Kabupaten Malang dengan intensitas pengiriman dua hari sekali.
Hafid menjelaskan, pihak Polsek Sukolilo mendapatkan informasi berkaitan keberadaan seorang pria ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan kawasan Jembatan Suramadu itu sekitar pukul 15.30 WIB.
Informasi itu kemudian direspon pihak polsek dengan mendatangi lokasi bersama petugas medis Puskesmas Sukolilo.
“Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, keluarga korban menerima keadaan ini atau tidak dilakukan otopsi agar segera pulang ke rumah duka,” pungkas Hafid. (edo/ahmad faisol)
No comments: