SURYAMALANG.COM, - Gelagat korban mutilasi Uswatun Khasanah (29) tinggal di hotel kawasan Kota Kediri sehari sebelum tewas terungkap.
Sebelum dihabisi pelaku RTH (33) korban sempat melakukan aktivitas di sekitar hotel tempatnya menginap.
RTH diduga merupakan suami siri Uswatun Khasanah, pria asal Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung.
Sedangkan korban Uswatun Khasanah berasal dari Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar namun bekerja di Tulungagung.
Lalu penemuan koper merah berisi jasad korban tergeletak di dasar parit Desa Dadapan, Kendal, Ngawi pada Kamis (23/1/2025).
Di dalam koper tersebut ada beberapa potongan tubuh yang hilang seperti kepala dan kaki namun berhasil ditemukan di wilayah Ponorogo dan Trenggalek.
Sementara Tempat Kejadian Perkara (TKP) eksekusi mutilasi korban diduga terjadi di Hotel Adisurya, Kota Kediri.
Gelagat korban sebelum tewas diceritakan oleh penjual soto yang membuka warung di dekat hotel.
Menurut Lilin, pemilik warung soto, sehari sebelum kejadian korban sempat membeli soto dua kali di tempatnya.
Lokasi warung soto Lilin berada persis di samping hotel.
Lokasi warung di dekat Hotel Adisurya Kediri tempat Uswatun Khasanah beli soto sebelum ditemukan meninggal dunia. (SURYAMALANG.COM/Isya Anshori)
Lilin mengaku melihat Uswatun Khasanah datang ke warungnya pada hari Rabu (22/1/2025) atau sehari sebelum kasus mutilasi ini terungkap.
"Saya melihat dia (UK) beli soto dua kali, pagi dan siang," kata Lilin kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (26/1/2025).
Lilin menambahkan saat datang ke warungnya, Uswatun Khasanah tampak sendirian mengenakan pakaian yang cukup mencolok.
"Pakaiannya seksi, pokoknya cantik. Dia sendirian saat membeli soto," jelas Lilin.
Meski dua kali membeli soto dalam sehari, Lilin mengaku tidak banyak berinteraksi dengan korban.
Uswatun Khasanah hanya berbicara seperlunya dan sempat meminjam piring untuk dibawa ke dalam hotel.
"Saya juga tidak curiga karena dia memakai masker," tambahnya.
Sementara pantauan di lokasi sejak Minggu (26/1/2025) pagi kepolisian telah melakukan sterilisasi di Hotel Adisurya, Kediri.
Khususnya kamar 301, tempat korban menginap, kini telah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Menurut Irfan, salah satu satpam hotel, tim Inafis dari kepolisian datang sejak pagi untuk melakukan olah TKP.
"Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi," kata Irfan.
Namun, pihak manajemen hotel masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian ini.
"Mohon maaf, untuk informasi lebih lanjut, kami masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian," tambahnya.
Meski kasus mutilasi ini menghebohkan publik, operasional hotel tetap berjalan normal.
Para tamu masih keluar-masuk seperti biasa, meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar.
Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
Sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian, sementara tim penyidik masih berupaya mengungkap motif di balik pembunuhan sadis tersebut.
Bungkusan Kaki Korban
Sementara Polres Ponorogo dan RSUD dr Harjono Ponorogo telah selesai melakukan identifikasi terhadap bungkusan yang diduga berisi kaki Uswatun Khasanah pada Minggu (26/1/2025) malam.
Tim melakukan identifikasi selama satu jam.
Satreskrim Polres Ponorogo dan tim dari RSUD dr Harjono Ponorogo melakukan identifikasi mulai pukul 19.47 WIB sampai 20.45 WIB.
“Kita tadi bersama Reskrim Ponorogo. Membuka bungkusan plastik diduga anggota tubuh yang ada kaitannya dengan mutilasi yang ada di Ngawi,” ungkap Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Senin (27/1/2025).
Sugiyanto menjelaskan setelah dibuka, memang betul organ tubuh.
"Diduga ada tiga bagian tubuh yang dibungkus itu,” kata Sugiyanto.
Namun, untuk memastikan itu, Sugiyanto menyebut perlu diidentifikasi lebih lanjut oleh Polda Jatim.
Menurut Sugiyanto, RSUD dr Harjono Ponorogo koordinasi dengan Satreskrim Polres Ponorogo.
“Kita sudah koordinasi dengan Satreskrim untuk kelanjutan identifikasi nanti dilakukan oleh Polda Jatim,” tegasnya.
Menurut Sugiyanto, bukti organ yang ada disimpan di frezer kamar jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo.
Saat ini, Sugiyanto menunggu petunjuk dari Satreskrim Polres Ponorogo dan Polda Jatim.
Ketika ditanya, 3 bagian organ tubuh itu apa saja, Sugiyanto enggan memberi keterangan dan menyerahkannya kepada Polda Jatim.
“Ya organ ada 3 bagian, anggota tubuh. Kondisinya sudah mulai rusak. Walaupun begitu masih bisa dikenali bagian-bagiannya,” tambah Sugiyanto.
Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Bambang Santoso juga belum mau berkomentar banyak.
Bambang mengaku tidak memiliki wewenang untuk bicara.
“Perkara ini ditangani oleh subdit 3 Jatanras Polda Jatim,” terangnya.
Bambang menjelaskan identifikasi kali ini hanya memastikan bungkusan yang ditemukan di Jalan Raya Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo berisi organ tubuh.
“Memastikan ini ada organ tubuh saja, akan dicek lagi oleh Polda Jatim,” tegas mantan Kanit 2 Satreskrim Polres Ponorogo itu kepada media.
Ketika ditanya apakah potongan kaki tersebut berasal dari korban mutilasi yang dibuang di Ngawi, Ipda Bambang belum mau blak-blakan.
“Sementara itu organ tubuh. Kepastian nanti ya. Ditangani Jatanras ditreskrim Polda Jatim,” pungkasnya.
(Reporter|Isya Anshori/Pramita Kusumaningrum)
Gelagat Korban Mutilasi Uswatun Khasanah di Hotel Kediri Sebelum Tewas, Tampil Cantik dan Mencolok
Reviewed by wongpasar grosir
on
January 27, 2025
Rating:
No comments: