SURABAYA - Dua perempuan dan satu lelaki bersaudara terjatuh saat berusaha mengejar penjambret di Surabaya.
Ketiganya adalah Sifa (15) dan Misya (14) serta adik lelakinya, Djibril (8).
Sifa mengalami luka bocor di bagian kepala. Wajahnya pun mengalami banyak luka lecet. Sedangkan dua saudaranya mengalami luka lecet di muka dan tangan.
Peristiwa tersebut terjadi 25 Juni 2024 sekira pukul 21.00 WIB di jalan simpang tiga persis jalan gundukan depan Masjid Ar-Raudah.
Tiga korban ketika mengalami insiden itu sempat terseret sekitar 5 meter hingga menabrak becak yang sedang parkir di pinggir jalan raya.
Abdul Bahri (42), warga setempat sempat menolong para korban.
Ia malam itu sedang mengobrol bersama tetanggannya di masjid, tiba-tiba dikagetkan suara tabrakan. Saat keluar dari masjid, ia melihat tiga korban, sepeda motor, maupun becak sudah terguling di jalan.
"Korban pas ditolong ini cerita sebelum jatuh itu ngejar jambret. Handphonenya dirampas," ujarnya.
Abdul menceritakan, tiga korban yang merupakan warga Gresikan pergi membeli makanan.
Ketika arah pulang, tepatnya sekitaran kantor DPRD Jatim, dipepet dua orang yang berboncengan sepeda motor. Penumpang sepeda motor tersebut lantas merampas handphone korban.
Korban berusaha mengejar. Namun, sesampai di Jalan Parang Kusumo, Sifa yang saat itu menjadi pengemudi tidak dapat menguasai kendaraanya karena kontur jalan ada gundukan. Kendaraannya oleng, sedangkan dua pelaku kabur ke arah Jalan Indrapura.
"Sebenarnya sebelum korban jatuh ada warga yang dengar orang teriak-teriak. Tapi nggak bilang maling-maling atau jambret. Dikira anak kecil-kecil lagi berantem biasa, nggak tahunya kalau mereka dijambret," ujarnya.
Para korban yang masih tergolong anak-anak itu saat menceritakan kronologi kejadian menangis. Terutama Sifa yang kepalanya harus dibalut perban. Akhirnya tiga korban dievakuasi PMI Surabaya ke Rumah Sakit Soewandhie.
Kasus itu sudah dilaporkan ke polisi. Warga sebenarnya berusaha mencari tahu identitas pelaku, namun sayangnya CCTV kampung yang menyorot jalan ternyata dalam kondisi rusak.
No comments: