OKNUM POLISI SETUBUHI PUTRI TIRI = Saya itu sampai ditawari dibelikan rumah, tapi saya tolak. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya dan dipecat dari anggota polisi.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Perasaan takut dan trauma masih menghantui AAS, remaja perempuan di Surabaya yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum anggota Polsek Sawahan berinisial K.
Pelajar SMP usia 15 tahun itu disetubuhi oleh pelaku sejak tahun 2020 lalu. Korban saat itu masih pelajar SD kelas VI. Mirisnya, pelaku adalah ayah tirinya.
Ditemui di kawasan Surabaya Utara, pada Minggu (21/4/2024), AAS sudah sebulan terakhir tinggal di rumah kontrakan ukuran sekitar 4x7 meter.
Rumah itu adalah tempat tinggal kakek dan neneknya. Sebelumnya, AAS menetap di rumah berlantai II yang tidak jauh dari lokasi tersebut. Di rumah itu dua lantai itulah, AAS tinggal bersama ibu, dua adik, dan ayah tirinya.
Hari itu, paman dan bibinya dari Madura datang menemui AAS. Ia mengaku sebenarnya malu kisah yang telah dipendam selama tiga tahun akhirnya sekarang terkuak.
Namun, di sisi lain hatinya merasa lega sebab orang yang selama ini telah menyakitinya kini telah diringkus polisi.
"Aku lama-lama nggak kuat kalau terlalu menahan perbuatan papa, tapi aku ingin bisa kayak anak-anak lain," ujarnya.
Sebelum kasus ini terungkap AAS mengaku setiap hari kerap merasa ketakutan bila berada di rumah. Yang paling ditakutkan kalau di rumah hanya berdua dengan ayah tirinya saja. Karena saat itulah ia kerap dipaksa ayah tirinya untuk berhubungan badan. Makanya, ia pun setiap pulang sekolah kemudian pergi mengamen.
"Biar nggak ketemu papa," ujarnya.
Kegelisahan yang dialami AAS akhirnya memuncak pada akhir Maret lalu. Ia sempat tidak pulang meskipun hari sudah larut malam. Ibunya saat itu sangat gelisah. Ketika dicari ternyata AAS ditemukan sedang ngamen di jalan.
Di situlah awal mula borok pelaku terungkap. AAS saat itu menolak diajak pulang. AAS mengatakan ke ibunya, takut melihat ayah tirinya. Setelah didesak, akhirnya AAS menceritakan perbuatan ayah tirinya.
Mereka pun saling menangis. Ibu AAS lantas memberitahukan kabar itu kepada keluarganya. NS, nenek korban langsung memutuskan membuat laporan ke polisi.
"Saya itu sampai pingsan berkali-kali tahu kalau cucu saya disetubuhi ayah tirinya" ujarnya.
Perjuangan NS memperjuangkan keadilan untuk cucunya cukup panjang. Ia melaporkan menantunya pada 2 April lalu.
Sejak saat itulah ia harus bolak-balik ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, gara-gara inilah pihak keluarga menantunya kerap kali membujuk Nismah agar mencabut laporan.
"Saya itu sampai ditawari dibelikan rumah, tapi saya tolak. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya dan dipecat dari anggota polisi," ucapnya.
No comments: