TRIBUNJATIM.COM - Pernah viral dulu karena sensasi kasusnya, beginilah kabar mantan polisi wanita atau polwan yang pernah menjadi perbincangan itu.
Eks polwan tersebut kini memiliki nasib yang tidak disangka-sangka.
Sosok Yuni Utami mantan polwan yang dulu viral, kini kembali tuai sorotan.
Lama tak muncul ke publik, Yuni Utami kini kembali membuat heboh jagat maya.
Yuni Utami muncul melalui akun media sosial TikToknya beberapa waktu yang lalu.
Yuni Utami mengejutkan publik karena dirinya mengirim surat terbuka kepada wali kota Solo, Gibran Rakabuming.
Dalam sebuah video pendek di TikTok seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.com, Yuni Utami mengungkapkan keluh kesahnya terkait pelayanan sebuah rumah sakit di area Solo.
Dirinya berharap wali kota Solo, Gibran Rakabuming bisa memberikan solusi terkait hal itu.
Namun, bukan kali ini saja Yuni Utami membuat gempar publik di publik.
Sebelumnya, Yuni Utami sempat menjadi perbincangan hangat pada 2022.
Ketika itu, sang mantan polwan tersebut menolak membebaskan pelaku pemerkosaan.
Setelah hal itu hangat dibicarakan di publik, Yuni Utami malah dipecat.
Belum tahu secara pasti apa alasan Yuni Utami dipecat dari anggota kepolisian.
Kini Yuni Utami beralih profesi menjadi konten kreator di TikTok.
Dirinya kerap melakukan video live streaming dan demi mendapatkan penghasilan dari TikTok.
Diketahui, Yuni Utami kini menderita sakit hingga diperlukan operasi di lutut.
Biaya perasi lutut yang tak murah tersebut membuat Yuni Utami terpaksa harus mencari penghasilan yang lebih.
Meskipun awalnya merasa malu, Yuni Utami tetap teguh demi mendapatkan uang dari menjadi konten kreator.
Dulu Yuni Utami memiliki pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) di Polda Sulawesi Tenggara.
Yuni Utami merupakan Bintara Polwan angkatan 37 tahun 2008.
Dirinya sempat ditugaskan di Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polsek Biromaru, Polres Donggala.
Meski dirinya mengaku dipecat lantaran menolak membebaskan pelaku pemerkosaan, hal itu dibantah oleh pihak Polda Sulteng.
Menurut Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto mengatakan jika Yuni Utami memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan seniornya.
Pada saat melakukan penyelidikan, terjadi perdebatan antara Yuni Utami dengan seniornya yang berinisial Briptu AA.
Menurut hasil visum dokter menyimpulkan jika tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
Namun, Yuni Utami menolak dan dirinya menilai kasus tersebut harus diterapkan pasal pemerkosaan.
Briptu AA meminta kasus tersebut untuk dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap tersangka untuk menyesuaikan hasil visum.
Perdebatan panjang antaran Briptu AA dan Yuni Utami semakin tak berujung.
Hingga pada akhirnya Yuni Utami dimutasi ke Satlantas Polres Donggala.
Namun, bukannya patuh terhadap aturan, Yuni Utami malah mangkir kerja.
Bahkan, Yuni Utami mangkir kerja dari institusi kepolisian hingga 2 tahun lamanya
Hingga pada akhirnya Yuni Utami dipecat berdasarkan putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Hingga pada akhirnya Yuni Utami dipecat berdasarkan putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Untuk diketahui, Ipda Febryanti viral setelah video dua penampilannya diunggah akun TikTok @kaka_opan25.
Pada awal video tampak Ipda Febryanti memakai gamis berwarna coklat.
Ia juga mengenakan hijab dengan warna senada.
Penampilannya itu membuat ia terlihat anggun.
Namun di balik penampilan itu, profesinya tak bisa diremehkan.
"Aslinya adikku suka main kejar2an," tulis pengunggah video.
Hal tersebut lantaran Ipda Febryanti adalah seorang polwan yang tergabung dalam unit Resmob atau Reserse Mobil.
Di malam hari, Ipda Febryanti melakukan operasi malam mengenakan seragam Resmob yang sangar.
Ditampilkan pula momen Ipda Febryanti bersama rekan-rekan kepolisian.
Wanita yang masuk ke Akademi Kepolisian pada tahun 2017 itu terlihat tegas dan garang.
Postingan itu pun menuai beragam reaksi dari netter.
Banyak yang kagum dengan sosok Ipda Febryanti.
Tak sedikit pula yang kaget dengan sisi lain sang polisi wanita (Polwan).
@mhdyusufr - padahal wajahnya ayu banget kek waduh ini cwek lembut banget pengen gua jaga eh aslinya
@kuaci - kanit gk tu, masyallah keren sekali
@Sayangkuuu - kak kamu keren bbgt
@Olivia_novalina - woy lah sumpah keren bgt, pdhal sama2 cwe , tp suka aja gt liatnya
Sosok dan Biodata Ipda Febryanti
Di usia yang terbilang masih muda, gadis kelahiran Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali ini berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita.
Ialah Febryanti Mulyadi, yang lahir pada 4 Februari 2000 silam.
Di usianya yang baru saja genap 23 tahun, ia kini menjabat sebagai Kanit PPA Polres Klaten.
Awal mula Febry bercita-cita menjadi polisi ternyata karena kegemarannya menonton film aksi, seperti James Bond, Spiderman, dan film aksi lainnya.
"Dulunya tertarik masuk polisi karena melihat film action," ujar Febry saat ditemui TribunSolo.com baru-baru ini.
Penampilan Ipda Febryanti Mulyadi saat tidak bertugas sebagai polisi (TikTok @kaka_opan25)
Keinginan Febry menjadi polisi, awalnya ditentang keluarga, karena ada informasi yang beredar masuk polisi itu harus membayar sejumlah uang.
"Tapi saya mengatakan ke orang tua tidak perlu ragu, saya yakin atas potensi diri, percaya diri, dan yakin dengan yang ada di diri saya," ucap Febry.
Ia belajar dan berlatih fisik sejak pagi, ia juga meminta jam tambahan kepada guru saat SMA untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan pendaftaran Akpol.
Usaha tak mengkhianati hasil, Febry kemudian lulus tes Akpol, padahal itu baru kali pertama ia mengikuti tes.
"Ketika proses masuk Akpol itu masih usia 16 tahun, ada kebijakan ketika belum cukup umur harus nilai bahasa inggris melebihi standar.
Jadi walau masih di bawah umur masih bisa mendaftar," kata Febry.
Masuk ke Akademi Kepolisian tahun 2017, ia lulus pada tahun 2021 dan menjadi Taruni termuda angkatan 2021.
Febry merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, dari pasangan Mulyadi Ishak dengan Syamiya.
Ipda Febryanti Mulyadi saat ini berdinas di Polres Klaten.
Sebelumnya ia berdinas di Polda Jawa Tengah.
Ipda Febryanti tampil anggun dan sangar (Instagram @febrya52)
"Ditempatkan di Jawa Tengah karena mendapat rangking 3 Taruni, dinas awal di Ditsamapta Polda Jateng selama 1 tahun," ucap Febry.
Kemudian ia dipindahkan ke Polres Klaten dan menjabat Kanit PPA Satreskrim Polres Klaten.
Selain aktivitas menjadi Polisi, Ipda Febry ternyata memiliki banyak kegiatan olahraga yang digeluti.
Mulai dari Karate sabuk hitam, lari, gym, diving, dan tenis lapangan.
Dirinya juga pernah mendapat juara 2 atlit karate se- Sulteng tahun 2015.
"Suka karate karena bapak dahulu juga atlet," kata Febry.
No comments: