PENGALAMAN BARU
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini adalah kabar seputar Jawa Timur yang telah menarik perhatian para pembaca TribunJatim.com.
Hari ini, Sabtu, 23 Maret 2024, terdapat empat kabar yang telah terangkum ke dalam segmen berita Jatim terpopuler.
Empat berita Jatim terpopuler tersebut mengenai sosok terduga, temuan jasad wanita, dan cuaca buruk di Jawa Timur.
Pertama, gempa magnitudo 6.1 di perairan timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), terus disusul gempa-gempa kecil.
Sampai pukul 14.30 WIB, gempa-gempa kecil menyusul gempa utama bermagnitudo 6.1 di kedalaman 10 kilometer tersebut, sudah terjadi sebanyak 15 kali.
Kemudian, gempa susulan kembali mengguncang wilayah Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).
Bangunan Masjid Jami’ Al Muhajirin di Dusun Balikbakgunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, ambruk.
Hingga kabar terakhir soal nasib buruh di Surabaya ini sungguh miris. Dia dijebloskan ke penjara setelah bertanya soal UMK di tempatnya bekerja.
Dalam persidangan, si buruh perempuan ini didakwa memalsukan surat lamaran kerja .
Lebih lengkap, simak berita Jatim terpopuler hari ini, Sabtu 23 Maret 2024 di bawah ini.
1. UPDATE Gempa di Tuban, BMKG Catat Terjadi 15 Kali Gempa Susulan, Tegaskan Tak Berpotensi Tsunami
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban, Zem Irianto jelaskan soal gempa di Tuban, Jumat (22/3/2024) siang. (Istimewa/TribunJatim.com)
Gempa magnitudo 6.1 di perairan timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), terus disusul gempa-gempa kecil.
Sampai pukul 14.30 WIB, gempa-gempa kecil menyusul gempa utama bermagnitudo 6.1 di kedalaman 10 kilometer tersebut, sudah terjadi sebanyak 15 kali.
"Ada 15 gempa susulan. Terakhir terjadi pukul 13.18 WIB," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban, Zem Irianto kepada TribunJatim.com, Jumat (22/3/2024) siang.
Dia meneruskan, rata-rata belasan gempa susulan itu berkekuatan magnitudo 3.
Dengan bermagnitudo sebesar itu, getaran gempa-gempa susulan tak terlalu terasa.
"Gempa susulan hanya terasa satu kali pada pukul 12.31 WIB. Gempa susulan ini bermagnitudo 5.3," ungkap pria asal Jayapura, Papua ini.
Zem melanjutkan, sangat mungkin masih ada gempa susulan lagi.
Namun, gempa susulan yang bakal terjadi lagi, kekuatannya diperkirakan lebih kecil.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Tuban diguncang gempa bermagnitudo 6.1.
Gempa ini paling hebat di antara gempa-gempa di Kabupaten Tuban selama ini.
Namun, gempa kali ini tak berpotensi tsunami.
Gempa di Kabupaten Tuban terasa di sejumlah daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Yogyakarta.
Simak berita selengkapnya
2. Masjid Jami di Pulau Bawean Gresik Ambruk Diguncang Gempa Susulan Berpusat di Tuban
Gempa susulan kembali mengguncang wilayah Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). Bangunan Masjid Jami’ Al Muhajirin di Dusun Balikbakgunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, ambruk. (Istimewa/TribunJatim.com)
Gempa susulan kembali mengguncang wilayah Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).
Bangunan Masjid Jami’ Al Muhajirin di Dusun Balikbakgunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, ambruk.
Gempa susulan itu terjadi pukul 15.52.58 WIB. Berkekuatan magnitudo 6.5 pada kedalaman 10 kilometer.
Titik gempa berada di 5.76 LS, 112.33 BT atau 130 kilometer timur laut Tuban.
Gempa yang terjadi sore hari ini, terasa sangat kuat dibanding gempa yang terjadi sebelumnya pada siang hari.
Sejumlah bangunan di Pulau Bawean mengalami kerusakan.
Satu di antaranya Masjid Jami’ Al Muhajirin.
"Itu masjid di Pulau Bawean," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Suyono, Jumat (22/3/2024).
Dari video amatir yang beredar, tampak sebagian bangunan masjid besar itu ambruk. Rata dengan tanah.
Hingga kini, belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengumumkan terjadi gempa bumi di Kabupaten Tuban pukul 15.52 WIB dengan kekuatan magnitude 6,5.
Simak berita selengkapnya
3. NASIB Buruh di Surabaya Dijebloskan Penjara Lantaran Tanya UMK, Didakwa Palsukan Surat Lamaran Kerja
Dwi Kurniawati menghadapi sidang tuduhan membuat surat pengalaman kerja palsu di PN Surabaya, Jumat (22/3/2024) (TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN)
Nasib buruh di Surabaya ini sungguh miris. Dia dijebloskan ke penjara setelah bertanya soal UMK di tempatnya bekerja.
Dalam persidangan, si buruh perempuan ini didakwa memalsukan surat lamaran kerja .
Hal ini terungkap ketika Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Surabaya, Darwis membacakan amar dakwaan terhadap Dwi Kurniawati, di ruang Candra Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (21/3/2024).
Terdakwa yang merupakan buruh asal Sumber Welut, Surabaya, itu dianggap telah memalsukan surat pengalaman kerja untuk bisa bekerja sebagai staff accounting di PT Mentari Nawa Satria atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kowloon Palace Internasional Club.
Sidang berlangsung secara daring. Terdakwa menghadapi sidang dari Rutan Medaeng.
Di depan majelis hakim yang diketuai Taufan Mandala, Darwis menjelaskan terdakwa memalsukan berkas pengalaman kerja yang dikeluarkan Koperasi Karyawan (Kopkar) Rumah Sakit William yang ditandatangani oleh Sunali, selaku Ketua Pengurus.
Dengan surat tersebut terdakwa bisa bekerja di sebagai staff accounting sejak 28 November dengan masa percobaan selama 6 bulan sampai 28 Mei 2023.
"Pemalsuan itu terungkap pada 11 Mei 2023 lalu. Saat itu terdakwa tidak masuk kerja dan tidak bisa dihubungi. Ketika dilakukan pengecekan dan evaluasi kinerja didapatkan temuan terdakwa sering melakukan kesalahan terhadap perhitungan kerja karyawan," kata Darwis.
Mengetahui hal itu, Eko Purnomo bersama Fransisca selaku General Affair, dan Galuh sebagai HRD melakukan pengecekan data lamaran kerja terdakwa.
Kemudian para saksi ini curiga terhadap salah satu berkas lamaran kerja terdakwa yang dikeluarkan Kopkar Rumah Sakit William Booth.
Selanjutnya saksi melakukan pengecekan di rumah sakit tersebut. Diketahui, jika lembar fotocopy surat keterangan kerja yang dikeluarkan Rumah Sakit William Booth adalah palsu. Supali sebagai Kepala Koperasi Karyawan Rumah Sakit William Booth pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 tidak pernah bertanda tangan dalam surat pengalaman kerja milik terdakwa.
Namun, terdakwa Dwi Kurniawati memang pernah bekerja sebagai kontrak di Koperasi Karyawan Sejahtera Rumah Sakit William Booth sebagai staff administrasi.
Kurang lebih sejak tahun 2005 sampai dengan 2014. Ia berhenti kerja dengan status Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Bahwa dengan menggunakan surat keterangan kerja yang tidak benar/palsu akhirnya Dwi Kurniawati bisa dapat diterima dan bekerja sebagai staf accounting di PT Mentari Nawa Satria," ucap Darwis.
Darwis melanjutkan seharusnya terdakwa saat itu tidak bisa diterima kerja sebagai accounting.
Karena yang dibutuhkan adalah seorang yang berpengalaman.
Hingga akhirnya terbukti ketika terdakwa berkerja tidak cakap dalam menjalankan tugas, yaitu salah dalam menghitung gaji karyawan.
Tempat usaha hiburan malam di Jalan No 31-37 Surabaya akibatnya mengalami kerugian kisaran Rp24 juta.
Rinciannya gaji selama 6 bulan dikali Rp3 juta yaitu Rp18 juta. Lalu, kelebihan bayar karyawan atas nama Sasongko dan Massun sebesar Rp4,7 juta.
Ditambah lagi, Tunjungan Hari Raya (THR) yang diterima terdakwa senilai Rp1,5 juta.
Simak berita selengkapnya
4. BREAKING NEWS - Waktu Salat Tarawih, Rumah Warga Malang Diduga Dirampok, Suara Teriakan Buat Geger
Aksi dugaan perampokan dan pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, saat waktu salat tarawih, gegerkan warga, Jumat (22/3/2024). Rumah yang mengalami perampokan tersebut sudah diberi garis polisi. (Tribun Jatim Network/Purwanto)
Aksi dugaan perampokan dan pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, saat waktu salat tarawih, gegerkan warga, Jumat (22/3/2024).
Dari pantauan Tribun Jatim Network, rumah yang mengalami perampokan tersebut sudah diberi garis polisi.
Bahkan, jasad korban yang berada di dalam rumah, sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian.
Menurut penuturan Ketua RT 3/RW 5, Arif Gunawan, korban yang meninggal dunia adalah Agus.
Agus tinggal bersama kakanya, Esther Sri Purwaningsih.
Arif menceritakan, awal mula kejadian perampokan ini terjadi pada saat warga sekitar tengah melaksanakan salat tarawih.
Arif mengaku baru mengetahui kabar dugaan perampokan ini dari istrinya.
"Kejadiannya, pas saya pulang tarawih diberi tahu oleh istri. Kalau ada orang teriak minta tolong. Lalu ada tetangga yang dengar, terus pergi ke rumah saya," ujar Arif kepada awak media.
Kemudian, menurut penuturan Arif, istrinya langsung bergegas menuju ke rumah korban dengan mengajak tetangganya.
Setibanya di lokasi kejadian, istri Arif melihat rumah Purwaningsih sudah dalam keadaan gelap gulita.
Istri Arif lantas masuk ke dalam rumah dan mendapati Purwaningsih dalam keadaan babak belur di bagian wajah.
"Kata istri saya, Bu Pur bilang gini, 'tolong lihatkan adikku.' Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu, akhirnya pakai senter," jelasnya.
Sontak istri Arif dan tetangganya kaget ketika melihat Agus sudah meninggal dunia dalam keadaan tengkurap.
Di sisi lain, terdapat pisau yang menancap di leher korban.
Atas kejadian ini, korban kehilangan satu buah ponsel.
Sementara itu, pada saat setelah kejadian, ada warga yang mengaku melihat orang asing masuk ke dalam desa.
"Ada orang yang dicurigai, pakai helm, jaket warna hitam, bawa kotak, itu jalan ke arah barat. Habis itu baru ada ramai-ramai di rumah korban," tukasnya.
Di tempat berbeda, baru-baru ini juga terjadi kasus dugaan perampokan dan pembunuhan sadis.
Peristiwa tersebut terjadi di Gresik, Jawa Timur.
Wardatun Toyyibah (28), ibu muda di Gresik ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3/2024).
Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, selamat namun mengalami luka di kaki.
Wardatun Toyyibah dan anaknya ditemukan pertama kali oleh suami Wardatun Toyyibah, Mahfud (42).
Saat kejadian, Mahfud tidur di ruang tamu, sementara anak dan istrinya di dalam kamar.
Diduga, Wardatun Toyyibah menjadi korban perampokan dan nyawanya dihabisi.
Sabtu (16/3/2024) menjadi hari terakhir Wardatun Toyyibah tidur memeluk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun itu.
Menjelang waktu sahur, petaka tiba.
Pelaku masuk ke dalam rumah korban.
Dugaan sementara, perempuan tersebut adalah korban perampokan, lantaran uang ratusan juta rupiah milik korban raib. Termasuk handphone milik suaminya.
Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik, terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.
"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian adalah luka tusuk di bagian dada.
"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.
"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.
Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.
No comments: