TRIBUNJATIM.COM - Aksi pelajar SMP buka baju sembari acungkan celurit di jalanan bak jagoan belakangan jadi sorotan publik.
Tak hanya itu, pelajar SMP tersebut juga tampak mengayunkan celurit hingga membuat takut pengendara yang lain.
Seperti apa selengkapnya?
Video remaja membuka baju saat berkendara di atas motor itu pun viral beredar di media sosial.
Aksi anak baru gede (ABG) tersebut bertingkah bak preman.
Padahal mereka adalah pelajar belaka.
Seperti dalam video yang terlihat dari media sosial akun @jabodetabek.terkini.
Seorang pelajar tampak membuka bajunya lalu mengambil dan mengacungkan celurit.
Dua pelajar ini salah satunya membuka baju sambil mengacungkan senjata tajam dan kebut-kebutan di jalanan ramai Grand Wisata Bekasi.
Beberapa pelajar yang menggunakan seragam SMP putih biru tersebut membawa senjata tajam berjenis celurit panjang yang diduga digunakan untuk tawuran.
Sontak aksi mereka menuai beragam komentar dari netizen, seperti berikut ini:
Ini kondisi the real dan menjadi beban ortu ni, mo jajan aja masih mintak ma ortu
kehebatan apa sih yg kau punya selain adu nyali kek gini yg ggak guna begitu loh
Kata dia mah begitu keren banget , ett begeng begenggg
Ini di grand wisata ?
Ditunggu video nangis2nya
Pas ketangkep pasti mewek
Susu boneeto nya minum dulu adek
Adek minum jamu buyung upik dulu dek
Ya elah tong..emak lu lagi mungutin gelas aqua bekas
Badan kurus kering, bau eek kudanil aja pake gaya2an lw di jalan
sekarang tingkah lakunya begini,giliran udah di polisi nanges miris liatnya
Undang undang buat anak dibawah umur bisa dihapus aja ga sih,dibawah umur khusus anak sd aja gtu,anak smp dll
Pas dihukum ada halangan “anak dibawah umur”, tapi kelakuan bukan kaya dibawah umur. Mending diubah dah UU nya, biar mereka bisa jera @divisihumaspolri
Sementara itu seorang pengendara motor balas dendam lempar sampah ke rumah warga, imbas tak terima ditegur.
Rupanya pengendara motor tersebut tak terima ditegur karena sering geber-geber motor.
Aksi balas dendamnya buang sampah ke rumah warga ini pun terekam CCTV.
Dipantau Tribun Medan, pemotor yang menggunakan helm full face berhenti di depan rumah salah satu warga.
Kemudian ia langsung melempari kantong plastik yang berisikan sampah ke teras dan langsung tancap gas.
Menurut Nopal, aksi pelemparan sampah tersebut terjadi di rumahnya yang terletak di Jalan Mujahir, Kecamatan Medan Area, pada Sabtu (20/1/2024).
Ia mengaku, pelemparan tersebut bermula dari pemotor tersebut diduga tidak terima ditegur olehnya.
Lantaran pemotor tersebut sering ngebut-ngebutan ketika melintas di depan rumahnya.
Ditambah lagi, sepeda motor yang dikenakan pelaku menggunakan knalpot brong yang membuat kebisingan.
Nopal menjelaskan, sebelum kejadian pelemparan sampah, dirinya sempat menegur pelaku pada Jumat (19/1/2024).
Ia menegur dengan cara melemparnya menggunakan ember ketika pelaku sedang ngebut.
"Mungkin aku negurnya juga kelewatan," kata Nopal kepada Tribun Medan, Minggu (21/1/2024).
"Waktu itu istri dan anakku keluar mau jalan-jalan sore dia lewat kencang, aku lagi di belakang," imbuhnya.
"Dengar aku suara motornya, jadi kesal aku. Ku lemparilah dia pakai ember, karena gimana kita mau negur dia selalu kencang teriak pun, kita enggak dengar dia," lanjut Nopal.
Dijelaskannya, setelah dilemparnya menggunakan ember, pemotor itu pun sempat berhenti.
Lalu ia pun berniat mendatangi pemotor tersebut dan berniat untuk menegurnya agar tidak ugal-ugalan ketika melintas di kawasan tersebut.
"Dia berhenti agak jauh memang, aku datangi, aku bilang. 'Jangan ngebut-ngebut kamu lewat sini'. Terus dia langsung tancap gas," sebutnya.
Nopal menyampaikan, keesokan harinya ia mendapati adanya sampah yang berserakan di teras rumahnya.
Merasa curiga, lantas dia pun mengecek rekaman CCTV.
Benar saja, ternyata pemotor tersebut yang membuang sampah tersebut ke teras rumahnya.
"Siangnya aku keluar sampah sudah berserakan. Jadi istri aku ngecek CCTV rupanya dia yang ngelempar," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Nopal sama sekali tidak kenal dengan pelaku.
Namun pelaku ini memang setiap harinya melintas dengan cara ugal-ugalan dan membuat masyarakat di sekitar resah.
Dia pun belum melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
"Warga di sini memang sudah komplain semua, karena dia selalu ugal-ugalan."
"Enggak ada melapor, aku masih nunggu etika baiknya saja," pungkasnya.
No comments: