Penjual Tisu Difabel Haru Dagangannya Diborong, Keliling Sambil Gendong Anak, Takut Diajak ke Warung

 


TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual tisu difabel terharu dagangannya diborong.

Terungkap bahwa si penjual tisu difabel jualan sambil gendong anak setiap hari.

Saat diajak makan di warung bakso, ia pun sempat takut.

Kisahnya pun viral di media sosial.

Pria itu bernama Alam, seorang penyandang disabilitas.

Alam sehari-hari bekerja sebagai penjual tisu keliling.

Saat berjualan, Alam biasanya mengajak sang anak yang bernama Sultan.

Hal itu lantaran anak laki-laki tersebut hanya seorang diri di rumah dan tidak ada yang menjaganya.

Di tengah keterbatasan fisik yang dimiliknya, Alam rela menggendong buah hatinya untuk berkeliling jualan.

Kisahnya viral setelah dibagikan oleh seorang TikToker bernama Donny Ramadhan @donnyrapu.

Dalam unggahannya itu, ia membagikan momen ketika Alam sedang menjajakannya dagangannya sambil menggendong anaknya tersebut.

 Mulanya, sang TikToker bertanya tentang harga tisu yang alam tawarkan.

Tak hanya memborong tisu dagangannya, Donny pun mengajak Alam untuk makan bersama di sebuah warung bakso.

"Udah makan belum, mau makan di situ gak?," tanya Donny.

"Belum, nggak boleh masuk," kata Alam menjawabnya.

"Kan ada saya, gak apa-apa Pak," kata Donny lagi, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.

Diketahui, Alam setiap hari berjualan tisu dengan berkeliling Cikarang dan juga Bekasi.

Ia setiap hari membawa anak laki-lakinya itu berjualan karena di rumah tak ada orang yang menjaganya.

Sebelum berjualan, Alam menunggu anaknya untuk bersekolah.

Ketika pulang sekolah, barulah keduanya berjualan bersama.

"Emang Sultan gak capek?," tanya Donny.

Bocah itu hanya geleng-geleng kepala menjawab pertanyaan tersebut.

Alam pun lalu berujar, ia selalu menggendong anak laki-lakinya itu agar ia tak kelelahan saat dibawanya mencari nafkah.

"Makanya dia saya gendong, ya udah resikonya jadi orangtua (capek)," kata Alam.

Alam mengatakan, anaknya memiliki fisik yang lemah.

Setiap merasa kelelahan, ia seringkali jatuh sakit.

Bahkan, Alam pun rela menahan berat dan rasa lelahnya demi sang buah hati.

Alam tidak mau anak yang ia bawa mencari nafkah itu merasak sakit karena kelelahan.

"Kalau capek sakit dia," kata Alam.

"Makanya saya rela gendong-gendong kalau udah capek. Soalnya kalau sakit repot biayanya, kalau lagi ada rejekinya ya alhamdulillah saya bisa jual Rp 5 ribu,"

"Kalau nggak ya harga Rp 4 ribu, Rp 3 ribu," kata Alam.

Alam biasanya menjual tisu dagangannya seharga Rp 5 ribu.

Meski begitu, ia mengaku dagangannya tidak selalu laku dibeli orang.

Pernah suatu ketika, ia dan anaknya harus menahan lapar dan tidak bisa makan.

Hal itu karena ia sama sekali belum mendapatkan uang dan dagangannya belum ada yang membeli.

"Pernah seharian kita dagang, nggak makan. Pernah gak dapat (uang) karena gak dibeli sama sekali,"

"Ya pernah diobral, yang penting bisa buat ongkos pulang," tutur dia.

Hidup dengan kesederhanaan, Alam mengatakan bahwa anaknya adalah sosok yang berprestasi.

Nilai Sultan di sekolah selalau bagus.

Bahkan, Alam mengatakan, anak laki-lakinya itu pun mendapatkan peringkat 1 di kelas.

Bahkan kata Alam, anak laki-lakinya itu juga mendapat peringkat 1 di kelas.

"Ranking mulu dia," kata Alam

Ia pun berharap ke depannya bisa menjalankan usaha yang lebih baik.

Hal itu agar dirinya tidak berkeliling sambil menggendong anak laki-lakinya karena khawatir tidak ada yang jaga.

Sebelumnya juga viral kisah perjuangan ayah tanpa kaki demi menghidupi tiga anaknya.

Pria di Vietnam bernama Nguyen Cong Tan tersebut memiliki 3 orang anak.

Ia ingin anaknya mengenyam pendidikan yang layak.

Untuk itulah Cong Tan bekerja banting tulang dalam keterbatasan fisiknya.

Dikutip dari yan.vn via TribunTrends pada Minggu (19/2/2023), Cong Tan sudah tak memiliki kaki.

Ia tak ingat kapan dia kehilangan kakinya.

Yang Cong Tan ingat, ia kehilangan kekinya karena penyakit diabetes yang dideritanya.

Nguyen Cong Tan berusia 54 tahun.

Ia tinggal di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, Vietnam.

Kondisi keluarganya sangat memprihatinkan.

"Saya punya tiga anak.

Anak laki-laki saya tahun ini sudah naik kelas 10 .

Sementara dua anak perempuan saya masih duduk di kelas 6 dan 7," ujarnya.

Pria paruh baya itu tinggal di rumah mereka yang berukuran 2 meter persegi.

Di sana ia tinggal berama anak laki-lakinya.

Karena rumah itu terlalu kecil, Tan menitipkan kedua putrinya ke rumah paman mereka.

Meski kehilangan kedua kakinya, semua biaya hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak diurus sendiri oleh Tan.

Pria itu berpikir bahwa kerabat "membantu sedikit saja sudah baik" .

Setiap bulan, dia mendapatkan uang dan mengirimkannya ke kerabatnya untuk membantu membesarkan kedua putrinya.

Meski hidup begitu sulit, sang ayah tetap beri makan 3 anaknya.

Ia tak memperbolehkan anaknya cari kerja paruh waktu.

"Sebagai seorang ayah, saya tahu apa yang baik dan apa yang buruk di luar sana.

Jadi kita tidak bisa membiarkan mereka bekerja.

Saya ingin mereka pergi ke sekoalh.

Anak saya sangat ingin belajar.”

Ayah tanpa kaki ini jualan lotre untuk menghidupi keluarganya.

Ia ingin memberi contoh kepada anak-anaknya.

Ia tak pernah minta makanan pada orang lain.

Siapa pun yang memberi, dia menolak karena ayah tanpa kaki ini tak mengemis.

"Saya membeli makanan dan air saya sendiri dengan uang yang saya peroleh dari menjual tiket lotre.

Saya hanya ingin anak-anak saya tumbuh dewasa dengan 'kepala tegak' dan tidak minta-minta.

Tak perlu lah mencela diri sendiri karena keadaan.

Saya khawatir mereka akan melihat saya mengemis nanti, miskin tapi putus asa," lanjutnya.

Nguyen Cong Tri, anak sulung Tan duduk di kelas 10 di sekolah pendidikan lanjutan di Distrik 5.

Mengetahui keadaan keluarganya yang sulit, Tri selalu berusaha belajar dengan baik.

Nilainya cukup bagus di semua mata pelajaran.

"Mata pelajaran sekolah saya 8,9," ujar putra Tan.

Impian terbesar remaja ini bukanlah karir atau pekerjaan di masa depan.

Tri hanya ingin mengajak ayahnya jalan-jalan.

Bagi banyak orang itu mungkin hal yang sangat biasa, tapi bagi keluarga Tri itu benar-benar impian yang mewah.







SUMBER https://jatim.tribunnews.com/2023/12/19/penjual-tisu-difabel-haru-dagangannya-diborong-keliling-sambil-gendong-anak-takut-diajak-ke-warung?page=4

Penjual Tisu Difabel Haru Dagangannya Diborong, Keliling Sambil Gendong Anak, Takut Diajak ke Warung Penjual Tisu Difabel Haru Dagangannya Diborong, Keliling Sambil Gendong Anak, Takut Diajak ke Warung   Reviewed by wongpasar grosir on December 19, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.