TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kejernihan sumber air di Dusun Sawahan, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, membuat orang berduyun-duyun memadati sumber air tersebut.
Warga yang datang tidak hanya dari sekitar Desa Dagangan saja, melainkan warga dari desa lain, bahkan kecamatan lain juga mengambil sumber air peninggalan zaman Belanda tersebut.
Seorang warga pencari air, Mahfud (53) mengatakan, air yang keluar dari sumber air Dusun Sawahan begitu jernih.
Warga Desa Bacem, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun tersebut rutin mengonsumsi air dari sumber Dusun Sawahan untuk keperluan sehari-hari.
Dengan mobil Mitsubishi Pajeronya, ia menaikkan satu per satu galon yang sudah ia isi sendiri dengan air sumber Desa Dagangan.
"Satu minggu sekali saya pasti ke sini untuk mengisi ulang air untuk minum," kata Mahfud, Jumat (5/8/2022).
Mahfud mengaku telah melakukan percobaan pribadi dengan mendiamkan air tersebut dalam beberapa bulan.
Hasilnya ia tidak menemukan kerak sedikitpun di rendaman air tersebut.
"Setelah itu rutin saya konsumsi, saya juga merasakan lebih bugar dibandingkan sebelumnya," jelas Mahfud.
Menurut Mahfud, selain dirasa lebih bermanfaat bagi tubuh, air dari Dusun Sawahan tersebut juga lebih murah.
"Seperti gratis ya, karena satu galon cuma Rp 1.000," tambah Mahfud.
Sementara itu, Kepala Desa Dagangan, Rudi Panca Widadi menjamin air tersebut aman dan sangat sehat untuk dikonsumsi karena jernih dan terbebas dari kandungan zat yang merugikan tubuh.
"Setiap tiga bulan sekali diambil sampelnya untuk diuji di laboratorium. Kita sudah rutin lakukan persiapan tersebut dan hasilnya ditempel di sumber air tersebut," jelas Rudi.
Penulis : Sofyan Arif Candra Sakti
Editor : Dwi Prastika
Sumber Air Peninggalan Zaman Belanda di Madiun Buat Tubuh Bugar, Rutin Diuji Sampel 3 Bulan Sekali
Reviewed by wongpasar grosir
on
August 06, 2022
Rating:
No comments: